Pagi ini seperti biasa seorang Livhio akan mendapat hukuman LAGI.
Yap,hari ini Livi bangun kesiangan mungkin karena semalam ia menonton film favoritnya itu hingga larut malam.
Ia langsung bergegas menuju kamar mandi setelah nyawa nya terkumpul.
Tidak menunggu lama ia kembali keluar yah dasar 'mandi kadal' dan langsung mengenakan seragam khas sekolahnya itu.Memandang pantulan dirinya di hadapan standing mirror memastikan penampilan nya hari ini agar terlihat semakin PD.
Ia mengambil parfum yang terletak di atas meja riasnya. lalu ia semprotkan pada pergelangan tangannya.
Tak lupa ia menambah olesan liptint pada bibir pink mungilnya itu. perfect
Bedak bayi di tambah olesan liptint adalah make up sekolah ter pw ala Livi.Sudah satu bulan ini ia tidak ber adu argumen dengan abang nya, setiap jam setiap detik biasanya livi dan abang nya tak kalah jauh dengan Tom and Jerry.
Ya, livi punya kakak laki laki yang umurnya 4th lebih tua darinya.
Satu bulan terakhir ini abang nya berlibur. eh bkn berlibur lebih tepatnya menemani nenek nya di yogya. Tapi bisa dibilang sambil liburan sih.Sudah siap, livi langsung menuruni satu per satu anak tangga lalu menghampiri keluarga nya yang sedang sarapan berjamaah.
"Na,sepulang sekolah langsung kerumah ya jgn kemana mana" ucap Viona - mama livi -
Na? iya ana.
Livi memang di panggil ana sedari kecil oleh keluarga dan orang terdekatnya termasuk sahabat nya. Ayla.ana merupakan panggilan sayang tersendiri dari keluarga untuknya.
nama ana sendiri di ambil dari nama tengah Livi yaitu Anaya."iya ana kamu jgn kemana mana, nanti mang dani yang jemput kamu" sahut Ferry. papa livi seraya menyeruput teh manis buatan istri tercinta nya.
"siap bosss!!" seru Livi seraya mengangkat tangannya menghormat bak sedang upacara bendera.
"oh iya mah,pah abang kapan pulangnya? ana sedih nih gada temen curhat" livi memasang wajah sedih ala ala.
"temen curhat apa temen berantem?" goda Viona.
"y..yaa itu.. itukan kalo ana lagi badmood aja maah" alibi ana
Padahal tanpa alasan pun mereka bisa saja langsung ber adu argumen.
tapi entahlah itu semua terjadi mungkin karena abangnya yang terlalu jahil atau livi yang terlalu baper wkwk."katanya bulan depan" sahut Ferry.
"HAH? bulan depan? masih lama dong" tak percaya dengan ucapan papa nya.
Memang awal perjanjian nya hanya satu bulan Rey disana, tapi sepertinya ada masalah atau hal lain yang membuat Rey memperpanjang waktu nya. entahlah.
Bukan Liburan atau refreshing atau hal bebas lainnya.
Rey disana ditugaskan untuk belajar tentang perusahaan yang suatu saat nanti akan di jatuhkan pada nya. Sekaligus menemani nenek nya."kamu knp sih sayang, lagian kan masih ada arvan kamu kalo mau curhat sama arvan aja" sahut Viona seraya mengoleskan selai pada roti nya.
"bukan nya dapet solusi yg ada nambah mumet kalo curhat sama dia mh" ucap Livi seraya mengarahkan pandangannya pada arvan - adiknya -
tok.. tok.. tok..
"assalamualaikum"
Suara dibalik pintu utama secara langsung membuat semua yang ada d meja makan mengalihkan pandangannya kesana.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Still Want You
Teen FictionSemakin kita dewasa, semakin kita mengerti bahwa selalu mengalah juga itu penting. Kita bukan kalah tapi kita mengalah agar tidak ada salah. Selalu menjadi diri sendiri itu lebih baik dari apapun. Karena kita tak pernah tau bahwa banyak diluar sana...