Gerbang Belakang

7 1 0
                                    

Hari ini, pagi ini dua gadis remaja masih bergelut dengan selimutnya. Padahal waktu sudah menunjukan pukul 7:30 .

Tapi jangan salah, sebenernya mereka bangun saat waktu shubuh tadi. Hanya saja tidur nya mereka lanjut hingga sekarang.

Hari ini tepat hari jadi SMA Galaxy. Di Sekolah mungkin para pengurus osis dan beberapa guru tengah menyiapkan untuk acara.

Sedangkan Livi dan Rachel? Mereka masih berada di alam mimpi nya.

Mereka berpikir, acara seperti ini tidak perlu didatangi sepagi mungkin.  Lagian mereka sudah 3th berada dilingkungan SMA Galaxy. Jadi mereka tau list apa saja yang akan ditampilkan di acara hari H.

Untuk acara pagi tidak akan jauh dari sambutan dari Kepala Sekolah, Ketua Komite, dan beberapa guru juga donatur.

Yang paling penting menurut Rachel, karena dirinya bukan bagian dari osis jadi tidak perlu hadir diwaktu pagi. Toh juga dirinya sudah kelas 12 alias kakak kelas. Beda saat dirinya masih kelas X dulu, belum tau apa-apa jadi menurut saja saat pihak sekolah memerintah untuk datang pagi-pagi.

ceklek...

"Astagfirulloh, Ana Rachel kok masih tidur" Ucap Viona saat memasuki kamar anak gadisnya. Lalu ia beralih membukakan gorden agar cahaya matahari masuk.

Rachel yang tidurnya menghadap gorden pun bergeliat terganggu kala cahaya matahari menyorot pada dirinya.

Ia menyipitkan pandangannya lalu menangkap seseorang yang tengah berdiri tak jauh dari tempatnya sekarang.

"Eh tante" Ucap Rachel saat menyadari seseorang itu tantenya.

"Udah siang, katanya hari ini ada acara sekolah" Tegur Viona.
rachel menyengir kuda sambil menggaruk kepala nya.

"Kamu mandi duluan, biar Ana tante yang bangunin"

"I..iya tan" Rachel beranjak.

Di tempat yang sama sekali tidak diketahui oleh dirinya, kini ia sedang bersama dengan teman-temannya.

Tiba-tiba Rahmi mengajak Livi untuk keluar dari tempat tersebut lalu menuntunnya ke tempat yang diketahui bahwa mereka kini sedang ada di danau.

"Mau ngapain mi?" Tanya Livi celingukan.

"Nyantai aja" Balas Rahmi sambil mendudukan bokongnya pada salah satu bangku yang ada disana.

Kebetulan di pinggir danau itu ada beberapa bangku kayu yang mungkin dibuat untuk para penikmat danau.

Livi pun ikut mendudukan bokongnya di samping Rahmi.

Selang beberapa menit, tiba-tiba Rahmi memanggil seseorang dengan nama yang tidak asing bagi Livi.

Saat Livi mengikuti arah pandnag Rahmi, ia begitu terkejut kala memang benar orang yang Rahmi panggil adalah orang yang ia duga.

Seseorang yang dipanggil itu menghampiri Rahmi juga Livi pastinya karena mereka duduk di bangku yang sama.

Saat seseorang itu tiba, tiba-tiba Rahmi beranjak dari duduknya lalu mempersilahkan orang itu duduk di tempat bekasnya tadi.

"Gue kesana dulu ya" Pamit Rahmi sesaat sebelum meninggalkan Livi bersama orang itu.

"Livi katanya kangen" Teriak Rahmi yang membuat Livi menggeram kesal.  Sedangkan seseorang disebelahnya? terkekeh geli mendengar penuturan Rahmi.

Tidak ada yang bersuara sejak ditinggal Rahmi tadi. Mereka berdua sepertinya enggan untuk memulai percakapan.

Sampai dimana saatnya, seseorang itu mengeluarkan sebuah kotak yang berukuran sedang lalu disodorkannya pada Livi.

Livi mengernyit bingung sebelum menerimanya, setelah seseorang itu menatap seolah berkata "ambil" akhirnya Livi menerima kotak itu.

I Still Want YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang