25 menit kemudian, akhirnya sampai di kampus dengan selamat dan tepat waktu.
Syukurlah dosen telat darimana ceritanya kan? ya walaupun kebanyakan suka semena-mena cari alasan mungkin tapi tidak dengan ku yang lebih menyukai kedisplinan daripada harus menyalahgunakan jabatan
Jam sudah menunjukan pukul 07:55 tandanya 5 menit lagi kelas sudah harus dimulai, jika dipikir-pikir 5 menit akan sangat tepat jika hanya untuk sampai di kelas tempatku mengajar lebih-lebih tempatnya yang tidak terlalu jauh dari parkiran."Selamat pagi semuanya..-" ucapku mengawali dan yang pasti dengan ekspresiku yang malas dan kesal melihat tingkah para anak didik ku yang antara umur dan perilaku sering kali tak sejalan dengan semestinya. Tapi, dilain sisi melihat situasi ini sekilas aku teringat kebiasaan Aprill yang selalu saja berbisik-bisik dengan temannya itu tatkala aku masuk dengan tiba-tiba di kelasnya.
Seketika aku tersenyum tipis mengingat semuanya yang tampak masih terngiang di pikiranku, juga dengan membandingkan keadaan pada masanya dan masa sekarang ini.
"Pagi Pak" jawab salah satu mahasiswi ter genit di kelas ini, membuatku diam-diam menghela nafas kasar karenanya yang terus saja menggangguku.
"Langsung saja karena kalian tau saya tidak suka basa-basi jadi langsung kita mulai saja pembelajaran pagi ini" lanjutku.
"Yahh Pak kok gitu",
"Pak Rian mah nggak bisa santai dikit",
" Pak Rian nggak capek? abis nik...",
"Stttt ngarang kamu dosen ini dosen!", "Yaelah kan aku cuma mau menjelaskan", "kak April gimana ya",
"Ya nggak gimana-gimana lah ogeb",
"Yah ku kira Pak Rian setelah nikah bakal berubah ini mah sama aja",
"Hooh sebelas dua belas sikap nya."Mendengar itu aku tersenyum kecut karena ocehan dari para anak didikku yang semena-mena ini.
Mereka pikir mereka itu siapa merintah-merintah dosennya sendiri, oh iya dan satu lagi Aprill yang pasti bahagia dong nikah sama saya
"Kalian bisa diam, kurangi berbicara hal-hal yang tidak ada untungnya untuk kalian" tegasku seketika, membuat kelas menjadi sunyi tidak seperti sebelumnya yang tiba-tiba ramai. Kini sekarang, satu pun dari mereka bahkan tidak ada yang berkutik sama sekali membuatku lagi dan lagi tersenyum miring karenanya.
Segini aja mental kalian?
"Kumpulkan semua proposal yang saya minta kemarin, jangan ada yang tidak mengumpulkan" lanjutku dengan lantangnya, membuat mereka kembali berbisik-bisik.
Sudah ku duga mereka pasti tak cukup waktu, padahal 1 minggu lebih itu waktu yang sangat lama, apa mungkin waktu segitu justru mereka habiskan hanya untuk main dan berfoya-foya.
Dasar anak-anak kurang ajar dikasih hati minta ampela
"Pak" merasa terpanggil aku menoleh ke arah sumber suara, dipojokan sana terdapat satu mahasiswa yang lumayan terkenal di kampus ini kalau tidak salah dia ini bernama Rizky. Jika bertanya kenapa aku bisa mengetahui namanya, jelas sangat tahu anak ini satu tingkat di bawah Aprill yang kebetulan berada di fakultas yang sama laki-laki yang pernah menenyatakan cinta kepada Aprill di tengah keramaian kantin dari yang pernah ku lihat dan naas nya cintanya ditolak begitu saja oleh Aprill. Jujur, walaupun dulu aku pun belum terlalu tahu dan yakin bahwa Aprill yang akan menjadi pasangan hidupku tetapi aku ikut bangga karena dia bisa membedakan mana yang baik dan yang buruk lebih-lebih aku pun tahu betul kebiasaan Risky diluaran sana.
Ku tatap penuh tanya ke arah anak itu, yang memasang wajah datar saat menatapku.
Mau nyaingin saya kamu ya.....batinku tersenyum sinis."Ada apa?" tanyaku meresponnya. "Nggak bisa diundur saja Pak?" sahutnya kekeh, membuatku menghela nafas pelan.
![](https://img.wattpad.com/cover/221687344-288-k784104.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband, My Dosen [TERBIT] ✓
RomanceHigh rank #1 - April [13 September 2020 ] #1 - Dosen [19 Juli 2020] #2- Rian [ 21 Juli 2020 ] #6 - Mahasiswi [ 4 Juli 2020] [PROSES TERBIT] ⚠️ BEBERAPA PART MUNGKIN SUDAH TERHAPUS ⚠️ "Eh maaf" ucap seorang laki-laki itu langsung memasukkan layar tip...