"Om, kata Mama aku mau punya dedek bayi ya?"Hah, kata siapa? Mama, Iren dong berarti wah parah ngasih informasi tanpa bukti yang kuat itu Hoax namanya
"Eeh i-iya besok ya, besok Nayla punya pasti" (mungkin).
Duh...salah kaprah kalau gini mah, niat awal nyulik ponakan karena kangen ini malah ditanya aneh-aneh untung bocah
Ku tatap sekilas Aprill yang juga menatapku dengan senyum canggungnya, tetapi segera ku putuskan takut justru itu akan membuat Aprill memikirkannya terus, "Mas...."
"Hmmm?" tanyaku.
"Ka-Kamu kenapa?" tanyanya balik, membuatku mengerutkan dahi bingung dengan apa yang dipertanyakan.
"Kenapa apanya?, padahal nggak ada apa-apa loh yang" sahutku dengan santai.
Aslinya mah nggak ada apa-apa, tapi gara-gara itu aku jadi berharap dengan yang belum pasti
Segera ku tarik Nayla menuju kepangkuanku, walaupun masih sibuk memainkan boneka unicorn nya. Bocah kecil yang ku culik dari orang tuanya yang pelitnya minta ampun, dan setelah perdebatan singkat tadi siang berakhirlah Nayla berhasil ku bawa walaupun sempat Rizal melarangnya tapi lagi dan lagi Iren yang membelaku.
Sebenarnya aku pun juga kurang ngeh dengan pembelaannya yang terlalu berlebihan, "Kamu itu loh Mas, turutin aja kenapa sih orang Rian lagi ngidam pengin sama anak kita."
Duh Gusti siapa yang ngidam? masa iya aku kan nggak mungkin banget masa cowok ngidam. Terus siapa coba, Aprill? orangnya aja nggak hamil kok bisa ngidam darimana ceritanya. Misalkan hamil pun bukannya nggak senang sama sekali justru bakalan senang banget malah, emang itu yang ditunggu-tunggu tetapi bagaimana pun juga Aprillya aja nggak ada tanda-tanda kok biasanya kan ibu hamil banyak tanda-tandanya
****
Waktu berlalu begitu cepat, usia pernikahanku dan Aprill pun hampir memasuki satu tahun bahkan hitungan satu bulan kedepan Aprill junior dan Rian junior akan terlahir di dunia ini. Ternyata benar, delapan bulan yang lalu tentang semua ucapan Iren, Aprill benar-benar dinyatakan hamil anak pertama kita antara kaget dan senang juga pastinya. ku akui aku ini memang bodoh, bahkan baik aku sendiri maupun Aprill saat itu tidak ada yang menyadari satupun. Tetapi jujur, bagiku tetap aku lah yang paling bodoh karena tidak tahu menahu keadaan Aprill dengan sebenarnya dan justru malah tidak yakin sama sekali. Ntah kenapa mengingatnya membuatku ingin mencambuk diriku sendiri, karena saat itu justru Iren dan Rizal lah yang terlewat peka walaupun berkali-kali mereka memberitahu ku tentang semuanya. Saat kandungan Aprill memasuki umur 4 bulan, betapa kagetnya aku terlebih Aprill saat melihat hasil USG yang terlihat jelas dua calon bayi di dalam perutnya.
Bagiku Aprill adalah wanita yang paling kuat dari yang pernah ku kenal, di kandungannya yang sudah terlihat sangat besar padahal saat itu umur kandungannya pun masih memasuki umur 6 bulan dia masih saja bersikeras mengelola restoran. Jujur, aku pun sudah sangat kesalnya dibuatnya beberapa kali ku larang dia untuk ini itu tetapi terus saja dia menolaknya seperti saat ini yang sedang sibuk berkutat di dapur ditemani Mama dan Bunda pastinya karena jika tidak jangan harap akan ku izinkan, melihatnya berjalan saja sudah membuatku bergidik ngeri karena kesusahan jalan.
"Yang, aku ke kampus dulu ya kamu kalau pengin makan atau apa jangan ngambil-ngambil sendiri panggil aja Mama atau Bunda atau Bu Eka..-"
"Ssttt, iya-iya Mas ya Allah bawel banget sih aku tuh bukan cacat masih bisa ini itu sendiri" jawabnya membuatku memutar mata jengah, lagi dan lagi selalu saja begitu.
Apa tadi? bisa sendiri? jalan aja susah sok-sok an bisa, istri siapa sih ya Allah keras kepala sekali
"Nggak pokoknya harus gitu, nurut kenapa sih" tegasku, jelas Aprill yang tidak terima terlihat menatapku tak bersahabat. Tetapi bagaimanapun juga Aprill ini semenjak hamil kembali lagi menjadi anak yang sering begajulan seperti masa kuliahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband, My Dosen [TERBIT] ✓
RomanceHigh rank #1 - April [13 September 2020 ] #1 - Dosen [19 Juli 2020] #2- Rian [ 21 Juli 2020 ] #6 - Mahasiswi [ 4 Juli 2020] [PROSES TERBIT] ⚠️ BEBERAPA PART MUNGKIN SUDAH TERHAPUS ⚠️ "Eh maaf" ucap seorang laki-laki itu langsung memasukkan layar tip...