Chapter 12 . For you mas Rian

5.6K 152 0
                                    


2 hari berlalu, banyak pengalaman baru yang ku dapatkan setelah menikah ini. Baik aku maupun Mas Rian saat ini masih sama-sama belum ada kesibukan sama sekali, maksutnya dalam hal aktivitas formal seperti Mas Rian yang suka mengajar di kampus berbeda denganku yang tetap saja mulai dibuat menekuni hobi baruku yaitu sebagai asisten rumah tangga yang merangkap sebagai istri sang tuan dosen.

Astagfirullah ngomong apa sih aku ini, yang ku rasain sekarang? capek sih iya, kadang suka pengen ngeluh padahal cuma beberes doang, namanya juga nggak pernah beberes jadi ya wajar lah sekali dua kali nggak tahan asal jangan keterusan kan nggak masalah, astaga maafkan. Tapi jangan salah, ini juga gara-gara beberes rumah segede ini tapi yang nempatin cuma 2 orang nggak tanggung-tanggung lagi mana nggak ada art kan mantap, senang banget sih ngerjain istrinya

15 menit berlalu, dan kini aku sedang berada di ruang tengah bersama Mas Rian. Ku rebahkan diri di atas sofa sembari merenggangkan otot dengan tangan yang sibuk menjelajahi chanel TV karena tidak ada acara yang menarik satupun, Mas Rian kini juga sedang sibuk sendiri dengan layar tipisnya itu, sesekali sembari memakan cemilan yang sudah ku sediakan.

"Mas..."

"Hmm.." jawabnya dengan mata yang masih terfokus menatap layar tipisnya itu tanpa sedikitpun ada niatan menengok ke arahku, hal itu jelas membuatku kesal karenanya.

"Lagi ngapain sih ish" kesalku yang tak kunjung diperhatikannya.

"Ini lagi nge-check kerjaan sayang" jawabnya membuatku menatap penuh tanya kearahnya.

Lah bukannya udah kelar ya yang kemaren, ini apa lagi?

"Eh kamu belum tau ya, hehehe" lanjutnya lalu meletakkan handphone nya itu membuatku tambah heran dengannya.

Emang ada yang belum aku tau?

Aku langsung bangkit dari rebahanku, "Apa yang belum aku tau? jangan-jangan Mas Rian punya pacar lagi diluar sana, iya? oh jadi gitu berani main belakang ya okesiap...-" ucapku seketika yang justru terpotong karena Mas Rian yang lebih dulu menyumpal mulutku dengan tangannya sontak saja membuatku memberontak.

Apa sih ini hah

"Apa sih Mas ishh, aku belum selesai ngomong main....ahshyenekvsy...ish" lagi dan lagi mulutku disumpal olehnya, jika sebelumnya ia menyumpal mulutku dengan tangannya kini berubah menjadi kacang atom yang mendarat mulut masuk ke mulutku.

Ini apaan sih, bikin kesel aja mana Mas Rian malah ngakak lagi. Lah emang aku salah? benerkan? dasar suami eror, nggak ada apa-apa ngakak. Untung sayang, kalo nggak udah ketendang paling

"Hahaha aduh-aduh ngakak aku yang, aduh kamu cemburu?."

Hah? cemburu? mana ada, eh tunggu cemburu? berarti beneran dong punya cewek diluar sana wah minta dihajar

"Nggak" jawabku singkat padahal aslinya pengen mencak-mencak, kurang asem kan nih suami walaupun emang bener sih aku cemburu, istri mana coba kan yang nggak akan cemburu suaminya malah selingkuh diluar sana mana terang-terangan didepan istri lagi kampret

"Hayoloh ngaku" ucapnya lagi, membuatku menoleh kearah lain. "Aduh yang, perutku sakit nih aduh hahahaha..."

Bagus dong ,sakit aja sakit biar tau rasa

"Jadi, kamu beneran cemburu hmm hmm?."
Nggak

"Iya-iya aduh aku jujur nih" ujarnya lagi.

My Husband, My Dosen [TERBIT] ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang