Mungkin memang perlu kesamaan untuk bisa berbagi. Mungkin memang butuh bertemu untuk bisa bercerita. Tapi, diatas itu semua perlu percaya yang tumbuh tanpa harus mengada-ada.
Malam yang sunyi, seperti biasa aku hanya diam dikamar sambil bermain ponsel. Aku memang suka menyendiri, meskipun berkali-kali Ayah menyuruhku untuk gabung diruang keluarga, aku pasti menolaknya. Terlebih lagi jika sedang merasa kacau, sepertinya lari dari keramaian adalah hal yang bagus.
Yudis, adikku yang masih umur enam tahun itu sudah mengerti gadget. Dia lebih sering menghabiskan waktunya hanya untuk bermain game dan juga menonton tv. Aku juga lebih sering bertengkar daripada akur dengannya. Meski terkadang menyebalkan, aku juga sangat menyanginya.
Sudah satu tahun aku menulis beberapa cerita diakun Wattpad. Hanya cerita fiktif untuk mengisi waktu kosongku. Selain itu, aku juga sudah menerbitkan sebuah buku. Berawal dari keisengan hingga membuahkan hasil yang tidak pernah kuduga.
Aku membuka aplikasi WhatsApp, melihat beberapa story yang dibuat oleh orang-orang dikontakku. Tak lama, sebuah pesan masuk dari nomor tak dikenal.
0853-xxxx-xxxx
(1 UNREAD MESSAGES)
Save back, Dito
Dito? Sepertinya nama itu tidak asing, aku membuka foto profil orang tersebut, dan ternyata cowok itu adalah teman sekelasku. Aku tidak mengenalinya karena baru satu Kali bertemu dikelas IPS 3. Tapi wajah Dito memang tidak asing, jujur aku belum pernah berinteraksi dengannya sekali pun. Aku juga sering melihatnya nongkrong dikantin dengan anak-anak bar-bar.
0853-xxxx-xxxx
Save back, Dito
Dito temen sekelas ya?
Iya, save ya
Oke
Btw, lo suka bikin novel?
Iya
Keren dong, boleh dong kalo gue minta diajarin cara nulisnya?
Boleh aja kok
Kalo gitu, besok gue tunggu ditaman belakang sekolah
Oke
*Read*
Keningku mengerut heran, baru kali ini ada cowok yang mau belajar menulis. Terlebih lagi cowok-cowok bar-bar seperti Dito. Ternyata dia punya keinginan juga untuk belajar. Meski yang ku tahu, tidak setiap hari dia masuk kekelas.
Lagi, sebuah notifikasi masuk dari orang yang berbeda, siapa lagi kalau bukan Arsen? Tidak pernah melewatkan satu malam pun untuk mengisi roomchatku.
Arsen
(2 UNREAD MESSAGES)
Hai zeyenk😘
Gimana tadi rasanya dipeluk cogan?😍Otakku memutar, kembali mengingat kejadian tadi siang dimana musibah itu terjadi diluar nalar.
Arsen
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Escape (COMPLETED)
Ficção AdolescenteKarenamu, semua aksara ini lahir. Bagiku, cerita ini bukan lagi fatamorgana atau ilusi. Melainkan kamu, yang akan kuabadikan dalam sebuah buku. Yang kuingat, masih akan tetap ada. Binar matamu yang menenangkan. Senyummu yang menularkan bahagia. Bahk...