28

966 95 5
                                    

3 hari sudah berlalu sejak kejadian Yeji diputusin sama Seungyoun. Keadaannya kini mulai membaik walau kadang Yeji masih suka nangis sendiri ketika mengingat hal itu.

Yeji perlahan sadar bahwa semuanya sudah takdir,  bagaimana pun juga tidak sepenuhnya salah Seungyoun, gimana pun caranya kekasihnya itu tidak akan bisa menolak perjodohan apalagi orang tua sudah memaksakan hal itu.

Kini Eunsang mengadakan party kecil-kecilan dirumahnya dengan alasan bosen karena libur tanggal merah.

Para sahabatnya sudah berkumpul dan Yeji kali ini membawa Yogi, karena cowo itu maksa buat ikut. Jinwoo dan gengnya juga ada, terus Geumdong and friend ikutan datang padahal enggak diundang.

Eunsang tuh emang sabar banget.

Emak Eunsang kebetulan pergi menginap dirumah nenek jadi dia hanya sendiri dirumah dan terjadilah party kecil-kecilan ini. "Eh Sang dapat duit dari mana lo buat party begini?" Sewot Minhee.

"Jangan sepele dong. Gue tuh sebenernya kaya tapi enggak mau sombong kayak elo."

Ah! Malah adu bacot mereka tuh.

Yeji masih aja galau bahkan dia lagi melamun padahal dari tadi Yogi nyenggol-nyenggol lengannya.

Yera dan Yunseong nonton tv sama Dongpyo dan Dohyon. Cie nonton bareng adeknya mantan.

"Gue udah bilang kalau suaminya ini selingkuh! Lagian cewe itu pelakor banget sih jadi orang." Kesal Yera tuh nonton beginian.

Terus Dongpyo yang punya hobi sama kayak Yena yaitu julid pun ikutan nimbrung. "Iya kan kak! Iss Pyo kesal banget sama, pengen aja Pyo sleeding kepala sih pelakor itu." Yunseong mah cuma ngangguk-ngangguk doang.

Disisi lain Yuna dan Eunsang lagi mojok diteras rumah. Katanya kalau didalam berisik banget. "Kak temennya seru banget ya? Enggak kayak temen Yuna sering julid."

Eunsang menatap gebetannya gemas.
"Masa iya?"

"Iya kak julid banget teman Yuna tuh, masa gara-gara Yuna dekatin kak Eunsang jadinya Yuna dituduh pake pelet."

Eunsang malah ketawa ngakak tapi masih jaim dikit. "Hahaha serius? Orang enggak pake pelet aja bisa bikin gue klepek-klepek kok Yun." Anjir Eunsang kelepasan.

"Ha? Apa kak?"

"Enggak Yun enggak!"

Eunsang merutuki mulutnya sendiri, diharap jangan ngegas.

Minhee dan Yena kini menghampiri Yeji yang lagi duduk sama Yogi.
"Gimana keadaan lo?" Tanya Yena.

"Lumayan."

"Udah ya jangan dipikirin lagi." Ujar Minhee sambil mengacak rambut Yeji.

Terus cowo bernama Yogi ini malah sewot sendiri melihat adegan itu.
"Yeji udah lupain dia karena gue selalu ada untuknya, iyakan Ji?"

Pedean banget kamu bambang.

Yena langsung menjulid dalam hati.
'Nih cowo rese banget sih sok ganteng pulak malah! Idih kesel'

"Apaan lo!" Minhee tidak terima.

"Lo yang apaan! Yeji tuh calon pacar gue jadi plis lah jangan sentuh-sentuh dia."

Nah kan bener kata Yena nih cowo rese banget malah kepedean.

"Enggak! Gue enggak akan setuju kalau Yeji harus sama cowo rese kayak lo."

Lagi-lagi Yena dan Minhee satu pemikiran, apakah ini yang disebut dengan jodoh? Ah lupakan!

"Hak lo apa sih tiang!" Yogi sudah tidak bisa menahan emosinya.

JODOH | HWANG YUNSEONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang