Chapter 9

244 36 1
                                    

Ae Rim POV



Setelah selesai kelas, aku dan Ji Yeon pergi meninggalkan ruangan ini.




Namun saat kami sedang berjalan tiba-tiba kami mendengar lagi orang-orang yang membicarakanku.




Aku memegang tangan Ji Yeon karena sepertinya dia berniat akan melawan orang-orang itu.




“Biarkan”bisiku pada Ji Yeon.



Ji Yeon menahan kesalnya karena dia mengikuti kemauanku untuk diam.




Namun langkahku terhenti saat mereka membicarakan sesuatu yang tidak bisa aku tahan lagi.




“Mana bisa anak penjual buah pantas bersanding dengan Jimin”

“Mwo? Jadi dia anak penjual buah”

“Ne, bahkan aku tau dimana orang tuanya berjualan. Itu hanya sebuah toko kecil”




Aku terkejut saat mereka membicarakan orang tuaku dan mereka terus menghina orang tuaku hingga akhirnya Aku tidak tahan lagi.




Dengan rasa marah yang sudah memuncak, aku berbalik untuk memberi pelajaran pada orang-orang itu.




Setelah Aku berbalik dan melihat orang-orang itu



Plaakkkk!!!




Suara tamparan begitu kerasnya terdengar.




Aku terdiam karena sebenarnya aku belum melakukan apa-apa.



Yaaa kau berani menamparku!!!”teriak orang itu dengan marah pada Ji Yeon.




“Itu belum cukup untuk membalas mulut kotormu itu”ucap Ji Yeon.




Orang itu mengayunkan tangannya dan akan membalas tamparan Ji Yeon tadi.




Namun dengan tangkas aku menangkap tangan wanita itu sehingga dia kesulitan untuk menggerakan tangannya.




Aku menggenggam pergelangan tangannya dengan sangat kuat sehingga dia terlihat kesakitan.



Yaaa lepaskan!”ucapnya seraya menatapku dengan tajam.



Aku menatapnya kembali dengan lebih tajam.



“Dengar! selama ini aku diam bukan karena aku kalah atau takut pada kalian. Aku hanya malas berurusan dengan orang-orang seperti kalian ini.
Jangan pernah berani merendahkan orang tuaku. Walaupun mereka hanya penjual buah, tapi mereka mendidik anaknya untuk beretika dengan baik.
Aku tidak akan mengampunimu jika kau atau siapapun yang berani merendahkan orang tuaku lagi”ucapku lalu melempar tangan wanita itu.




Terlihat jelas mereka tidak bisa berkata apa-apa setelah mendapat perlawanan dariku.




Karena masih kesal Ji Yeon berusaha untuk memberi mereka pelajaran lagi namun aku menghentikannya.





“Jangan kotori tanganmu lagi untuk orang-orang yang tak beretika seperti mereka”ucapku.





Setelah itu aku dan Ji Yeon pergi meninggalkan mereka.




Author POV




Ternyata dikejauhan Jimin dan Taehyung melihat semua kejadian ini.




Secret Of The HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang