Chapter 22

203 27 0
                                    

Author POV




Permainan berlanjut hingga akhirnya sumpit itu mengarah pada Jimin.




Saat itu Jimin memilih 'dare' namun Taehyung dan Ji Yeon menolaknya dan memaksa Jimin untuk memilih 'truth'





Taehyung ingin membuat Jimin merasakan apa yang dirasakannya tadi. Sedangkan Ji Yeon dia mempunyai niat terencana di dalan hatinya.





Tanpa berpikir Ji Yeon langsung melontarkan pertanyaan pada Jimin.





"Apa ada orang yang kau sukai? Jika ada siapa dia?"tanya Ji Yeon dengan tegas.





Ae Rim menjadi gugup dan menendang kaki Ji Yeon dengan pelan.






Sejenak suasana hening hingga akhirnya Jimin memberanikan diri untuk menjawab.




"Isseo"jawab Jimin.




Berbeda dengan reaksi dari jawaban Taehyung tadi, saat Jimin menjawab tidak ada yang terkejut karena di dunia Jimin memang sudah dipenuhi oleh banyak wanita.






"Nugu?"tanya Ji Yeon.(siapa?)





Ae Rim semakin gugup karena Ji Yeon terus memaksa Jimin untuk mengaku.






"Aku tidak bisa memberitahumu"jawab Jimin.







"Wae? Bukannya selama ini kita semua selalu tau semua wanitamu"ucap Ji Yeon yang terus bersikeras.






"Yang ini berbeda, aku bukan Jimin yang dulu. Aku akan mulai serius pada satu wanita"






"Siapa wanita itu?"





"Aku tidak bisa memberitahumu"






"Wae?"





"Aku akan memberitahunya terlebih dahulu, dia yang harus tau pertama tentang perasaanku"





"Tapi kapan kau akan memberitahunya?"





Suasana semakin tegang karena Ji Yeon terlihat seperti mengintrogasi Jimin.






"Aku pasti akan memberitahunya, nanti saat waktunya tepat aku akan menyatakannya, pasti"





Ae Rim tersenyum mendengar jawaban Jimin.





"Janji, kau harus memberitahunya"ancam Ji Yeon.





"Ne"




***




Ae Rim POV.




Hari sudah semakin larut, aku pulang bersama Jimin.





Yu Ra juga ikut bersama kami karena Jimin tadi menawarkan untuk mengantarnya pulang.





Kami menuju rumah Yu Ra terlebih dahulu sebelum Jimin mengantarku pulang.






Setelah mengantar Yu Ra sampai rumah, kami pun pergi menuju ke rumahku.





Beberapa saat kemudian akhirnya sampai.





"Gomawo"ucapku pada Jimin.





"Ne, masuklah dan istirahat"jawab Jimin dengan manisnya.





Secret Of The HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang