I hope u like it! Tinggalkan jejak dan kesannya setelah baca ya, ILYSM❤
Aku tau kalian mengerti bagaimana cara menghargai karya seorang penulis💜✨
Kanaya Clarissa atau yang kerap di sapa Naya sedang memandangi Stella dan Adam yang sedang sibuk bermain game, Naya yang memang tidak paham tentang dunia game hanya mampu memandangi keduanya dengan tatapan bingung. Sudah sering Naya berkumpul dengan kedua sahabat barunya ini di SMA, biasanya sih mereka membahas sesuatu atau yang seperti sekarang, bermain game.
"Naya di kacangin, nyebelin banget!" celetuk Naya sedari tadi.
"Lo kerjain dulu aja, Nay tugasnya. Bentar ini lagi seru anjir," timpal Adam, bisa dibilang kumpulan kali ini tengah mengerjakan tugas, tetapi tiba-tiba saja Stella mengajak Adam untuk Mabar (main bareng).
"Iya, Nay. Bentar gue pengin ngalahin si Silentkiller," ucap Stella sangat antusias. Dan Naya menghela napasnya pelan lalu mulai mengerjakan soal-soalnya sendiri. Tidak lama Stella dan Adam berseru kesal bersamaan membuat Naya menoleh.
"Ahhhh kalah lagiiii," seru Stella gemas sendiri, Adam menghela napasnya.
"Ya kan emang dia mah jago, Stell," balas Adam dan keduanya tengah membahas tentang musuhnya dalam game tersebut.
"Kalah ya? Naya doain kalah soalnya," celetuk Naya cuek seraya memutar bolpoinnya dengan jarinya. Refleks Stella menoleh.
"Sumpah ya, Nay. Gue tuh pengin banget bales dendam sama si Silentkiller itu, dia tuh buat level game gue turun, sebel banget gue, makanya tadi gue coba ajak mabar, eh kebetulan dia mau, masalahnya kalo gue berhasil kalahin dia, level dia turun!" jelas Stella panjang lebar. Naya melongo mencoba mencerna ucapan Stella.
"Lo liat dah tuh muka Naya kayak orang goblok nggak ngerti omongan lo," timpal Adam seraya tertawa tak lama Naya tersadar dengan ekspresinya lalu mengatup mulutnya.
"Nih soalnya udah selesai," ujar Naya seraya menutup buku tugas yang seharusnya dikerjakan bersama. Stella dan Adam tersenyum puas.
"Ah sayang banget sama lo, Nay. Gajadi badmood deh gue," balas Stella manis membuat Naya memutar bola matanya malas.
"Btw kalau boleh tau Silentkiller itu siapa?"
"Ada, itu nickname-nya Silentkiller. Dan di dunia pergame-an dia itu nguasain semuanya berada di puncak atas," jelas Stella yang memang gamers cewek sejati yang Naya tahu, bagaimana tidak? Jika ke kamar Stella isinya peralatan gamers, bahkan jika dibandingkan kamarnya yang serba pink sangat berbanding jauh sekali.
"Terus siapa itu silentkiller?" lagi-lagi Naya bertanya.
"Ya orang," jawab Adam kali ini.
"Iya siapa orangnya? Kan pasti di balik account itu orangnya punya nama kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SILENTKILLER (Naja Mahatma)
Teen Fiction(Sudah di terbitkan oleh penerbit Loveable.redaksi) FOLLOW DULU SEBELUM BACA || TERSEDIA DI SELURUH TOKO BUKU INDONESIA (offline maupun online) (SETELAH TAMAT AKAN DI HAPUS) -Bukan cerita thriller- - PRE ORDER DI MULAI TANGGAL 29 DESEMBER- Awal mula...