•Silentkiller 15•

96.3K 14K 13.1K
                                    

KANGEN NAJA GA? KEPO YAA SAMA PART" SELANJUTNYA:)

SIAP SPAM KOMEN?

YUHU SILAKAN MEMBACA:)

LET'S GO!

Boleh tandai typo yaa

Kedua mata Adam menatap lurus ke dalam mata Naja, mencari kebohongan yang lelaki itu ucapkan, tetapi tatapan tenang dan tajam Naja sudah membuktikan semuanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kedua mata Adam menatap lurus ke dalam mata Naja, mencari kebohongan yang lelaki itu ucapkan, tetapi tatapan tenang dan tajam Naja sudah membuktikan semuanya. Naya menelan salivanya saat kedua orang di depannya sedang saling tatap dengan mata dingin.

"Pacar?" itu respon Adam setelah lama hanya menatap Naja. Naja terdiam sejenak lalu mengangguk.

"Lo ngakuin dia?" dan kali ini Naya merasa aura yang Adam pancarkan seperti tidak menyukai Naja. Adam tidak tahu saja orang yang di idolakan adalah Naja Mahatma, si Silentkiller.

"Adam," panggil Naya lalu berdiri di antara keduanya, dan Naya kini menatap Adam seraya meringis.

"Kan Naya udah pernah bilang Naya sama kak Naja pacaran, nggak percayaan sih Adam," ujar Naya.

"Gimana mau percaya, lo kayak nggak di anggep pacar sama dia," balas Adam membuat Naja menaikkan sebelah alisnya, saat Naja hendak angkat bicara, Naya langsung menyuruh Adam pergi.

"Adam nggak ke kelas? Nanti Stella nyariin lho," tanya Naya mencoba mengalihkan. Adam menatap Naja.

"Lo gamau balik ke kelas emang?"

"Hm nanti, Naya masih ada urusan," ujar Naya, Adam menghela napasnya. Dan sejujurnya, Adam tidak menyukai Naja. Adam menatap Naya.

"Jangan lupa mampir ke UKS dulu," dan setelahnya Adam pergi, barulah Naya menghela napasnya. Sedangkan Naja langsung menaikkan sebelah alisnya seraya melipat kedua tangannya di bawah dada.

"Dia siapa sih?" tanya Naja setelah kepergian Adam. Naya menoleh seraya tersenyum.

"Dia temen Naya, hm sahabat deh, kan udah deket."

"Sahabat mata lo," balas Naja lalu dia mengernyit melihat pipi Naya yang merah.

"Pipi lo--"

"Gapapa! Naya di gigit semut," potongnya cepat. Naja menyipit lagi tangan Naya satunya beralih untuk menutupi lengannya yang merah bekas tersiram kuah makanan dari Madona.

"Kenapa lagi itu?" dan Naja peka.

"Hm nggak papa," Naya hanya mampu menjawab itu seraya menyengir. Naja menghela napasnya lalu menarik tangan Naya satunya untuk ikut dengannya. Naya bingung lalu bertanya.

"Kak Naja mau bawa Naya kemana?"

"Tempat pembuangan," jawab Naja ngasal, Naya melotot. Tega banget Naja membuangnya, dulu Naja ingin menjualnya, sekarang mau di buang. Naya memejamkan matanya takut.

sesampainya di depan UKS, Naja terdiam karna Naya malah menutup mukanya.

"Ngapain sih? Ayo!"

"Gak mau," tolaknya tanpa membuka matanya.

SILENTKILLER (Naja Mahatma)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang