•Silentkiller 08•

102K 14.7K 24.8K
                                    

Ada yang nantang aku bisa gak update tiap hari kayak Leo? Wah bisa bgt.

Tpi kalian bisa ga spam next satu chapter 20k komen? Kalo bisa aku jalanin update tiap hari haha

LOVE U ALL! THANK U JANGAN LUPA VOTE DAN SPAM NEXT

Salam dari Naya : Mail lovers

Salam dari Naya : Mail lovers

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Naya sudah siap dengan seragam sekolahnya, ciri khas Naya adalah rambutnya di gerai dan terlihat seperti gadis pendiam, yang pada aslinya justru tidak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Naya sudah siap dengan seragam sekolahnya, ciri khas Naya adalah rambutnya di gerai dan terlihat seperti gadis pendiam, yang pada aslinya justru tidak. Naya seperti biasa memesan "amang" ojek andalannya dan tak lama ojek yang di pesan Naya datang.

Sesampainya di depan sekolah, Naya mengeluarkan uang sepuluh ribuan kepada abang ojek, sepeninggalan abang Ojek saat Naya hendak melangkahkan kakinya memasuki pekarangan sekolah, mobil sport melewatinya, dan itu mobil milik Naja dan kawan-kawan.

Demi apapun Naya langsung menganga saat mobil satu persatu memasuki pekarangan sekolah melewatinya. Bisa di bilang sekolah ini cukup bebas untuk muridnya membawa kendaraan di karenakan sekolah Naya saat ini milik swasta. Semua orang menatap ke arah parkiran di mana Naja dan kawan-kawan keluar mobil.

Naya berlari kecil memasuki gerbang sekolah untuk melihat Naja yang tampannya tiada tara. Naja melangkahkan kakinya dengan muka datar dan keempat temannya, Opan, Alan, Steven dan Erick.

"Beruntung Naya punya Mama Papa yang bisa biayain Naya sekolah di sini, isinya cowok ganteng apalagi kak Naja," ujar Naya pelan.

Bisa di ceritakan sedikit, semasa SMP Naya tidak punya teman sama sekali, di karenakan teman-temannya sibuk dengan urusannya masing-masing atau bisa di bilang karakter anak-anak di sana memang mempunyai sifat individual, tidak membutuhkan teman sedangkan Naya memang berniat untuk mencari teman.

Begitu pun Naya yang memang dari SD homeschooling sampai akhirnya kedua orangtua Naya memutuskan untuk melepaskan anak kesayangannya di SMP.

Dan Naya benar-benar mengeluarkan dirinya di SMA. Naya mulai bisa tertarik pada seseorang, seperti saat ini, dia menyukai Naja, kakak kelasnya yang banyak di idolakan orang, demi apapun jadi ini rasanya mencintai seseorang?

SILENTKILLER (Naja Mahatma)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang