•Silentkiller 11•

98.8K 14.9K 14.2K
                                    

Rindu Naja/Naya?

Rindu author? Ngehehe😗

Mau spam komen tiap paragraf biar cepet update? 20k komen sanggup? Yuhu let's go!

Typo tandain ya:)

Naya menutup mulutnya saat Naja membisikkan sesuatu padanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Naya menutup mulutnya saat Naja membisikkan sesuatu padanya. Naja menaikkan sebelah alisnya mencoba untuk melihat respon Naya. Tak lama Naya menggeleng lalu hendak mundur tapi Naja segera menangkap tangan Naya.

"Kenapa sih?" tanya Naja agak kesal karna reaksi Naya yang berlebihan.

"Naya terkejut."

"Emang lo gabisa masak?" tanya Naja, Naya terdiam sejenak setelah rileks, tak lama Naya menggeleng.

"Hm Naya nggak bisa masak," jawabnya membuat Naja menghela napasnya pelan.

"Yodah sana pergi, hush!" usir Naja hendak masuk namun Naya segera menahan satu tangan Naja. Langkah Naja jadi terhenti.

"Please kak Naja, bagi ID Line, Naya bingung mau chatan sama kak Najaaaaaa, hm kalo masak mie gimana?" tawar Naya, Naja menghela napasnya pelan. Bisa di bilang saat ini Naja dan kawan-kawan sedang dalam masa irit, uang mereka belum keluar lagi karna pendaftaran event lumayan besar.

Sebenarnya bisa saja Naja minta kedua orangtuanya, tapi untuk masalah ini Naja kira dia tidak akan mencampurkan uang milik keluarganya untuk kebutuhan anggota timnya.

"Mie?" Beo Naja, Naya mengangguk.

"Ya udah, di tunggu," ucap Naja lalu segera masuk, Naya tersenyum senang lalu mengikuti langkah Naja, betapa senangnya Naya karna akan mendapatkan ID Line seorang Naja Mahatma.

Saat masuk ke dalam ruang tamu, Opan heboh.

"Wah ada Tuan Putrinya Naja," sapa Opan membuat Naya tersenyum malu-malu, lain dengan Naja yang hanya memasang muka jutek karna ucapan Opan.

"Hai Kakak-kakak," sapa Naya balik.

"Hai juga, Cantik," itu suara Alan.

"Juga, Beb," Erick membalas juga.

Steven hanya mengangguk.

Naja terdiam sejenak lalu menoleh ke arah Naya yang malah senyum-senyum ke arah teman-teman Naja.

"Ngapain?" tanya Naja pada Naya.

"Se-senyum," jawab Naya polos.

"Ke dapur sana," suruh Naja tanpa peduli perasaan Naya, Naya yang memang tidak berperasaan malah mengangguk (dlm hati author : goblok! Jan tiru awas aja)

"Hm Naya mau buatin Mie, Kakak-kakak mau mie apa?" tanya Naya.

"Eh baek amat, pas banget lagi laper," ujar Opan.

"Apa aja deh, yang ada aja," jawab Alan dan Erick bersamaan.

"Okee, hm kak Naja---" saat Naja menoleh, Naya langsung kabur ke dapur karna takut. Lain dengan Naja yang menaikkan sebelah alisnya, baru saja ia ingin menjawab dan gadis itu sudah berlari.

SILENTKILLER (Naja Mahatma)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang