10

79 9 0
                                    

Jangan lupa Vote sebelum membaca!!
Gampang kok, tinggal klik gambar bintang 🌟 dipojok kiri bawah ⤵️ GRATIS!!! 💓💓💓

Jangan sampai baca, tanpa meninggalkan jejak yaa...♡

SELAMAT MEMBACA

Aleen menepati janjinya dengan Ara untuk mampir dahulu ke rumah Aleen sebelum mengantar Ara pulang, mereka sudah tiba di rumah Aleen. Tetapi yang membuat Aleen heran, kenapa saat di perjalanan Ara hanya diam saja?

Padahal biasanya Ara akan terus mengoceh walaupun dengan situasi apapun, apa Ara marah karena tadi Aleen belum sempat menjelaskan masalah dengan Fira, pikirnya.

"Ayo Ra masuk!" Ajak Aleen sambil menggandeng tangan Ara.

Baru saja Aleen ingin membuka pintu rumah nya tetapi seseorang sudah terlebih dulu membukanya dari dalam, itu Gavin.

"Halo brother udah pulang lo?" Tanya Gavin.

Aleen pun menaikkan alisnya sebelah "Menurut lo gimana?"

Ara pun bergedik ngeri melihat Gavin, pasalnya Gavin tengah membawa anak ayam dengan posisi mencekiknya, ditambah lagi tubuh Gavin banyak luka seperti luka sayatan, dan terdapat beberapa darah kering di beberapa inci tubuh nya.

Merasa diperhatikan, Gavin pun menoleh ke arah Ara dengan tatapan tajam seolah berkata 'ngapain lo liatin gue?!'  Ara pun hanya bisa menunduk dan mengeratkan pegangan tangannya dengan Aleen.

"Ini cewek lo?" Tanya Gavin memastikan, sembari menatap Ara dari atas sampai bawah.

"Iya, dia yang gue ceritain. Adara namanya." Jelas Aleen.

Ara pun memberanikan diri untuk berbicara dengan Gavin. "H-hai bang, nama a-aku Ara." katanya sambil mengulurkan tangan.

Tetapi tidak ada respon dari Gavin untuk membalas uluran tangan Ara, sampai Aleen menegurnya. "Bang!" Gavin pun tersadar dan ingin membalas uluran tangan Ara.

Ara melihatnya dan membelak kaget ketika melihat di telapak tangan Gavin banyak serpihan pecahan kaca. Buru - buru Ara menarik kembali uluran tangannya.

Gavin pun tersenyum tipis melihat nya. "Lo takut?"  tanyanya pada Ara.

Ara pun mendongak dan berkata "Engga! Siapa yang takut?!"  Kata Ara sok berani.

"Gak jelas lo bang! Udah yuk Ra masuk aja." Ajak Aleen kepada Ara.

Sebelum masuk Ara melirik Gavin sebentar lalu melirik anak ayam ditangan Gavin. "Em bang, kalau Ara saranin, sebaiknya pegang ayam nya jangan kaya gitu. Kasian dia kecekik."

Gavin pun menoleh dah menggebrak pintu rumah nya.

Brakkk

Ara pun terkejut buru - buru memeluk lengan Aleen. "ALEEN ARA TAKUT!!" Refleks Ara sambil menutup kedua matanya.

Aleen pun terkekeh lalu menengok pada Gavin "Sarap lo bang." dan dibalas kekehan juga oleh Gavin.

Aleen pun membawa Ara menuju ruang tamu dan mendudukan nya disana. "Tenang aja bang Gavin gak kaya gitu kok!"  Peringat Aleen.

"Ih dia serem banget kaya pshycopat, Ara gak mau ketemu dia lagi!!!" Kata Ara sambil menutup kedua matanya dengan telapak tangan.

Aleen hanya menggelengkan kepala nya atas sikap Gavin, ada - ada saja! Aleen pun berinisiatif memanggil mami nya untuk menemani Ara ngobrol karena Aleen akan berganti pakaian dulu.

Ara sendiri di ruang tamu, ia memperhatikan setiap sudut rumah Aleen, masih sama saat terakhir kali Ara kesini. Namun yang membedakan adalah sekarang ada monster disini, Ara bergedik ngeri membayangkan tampang seram Gavin tadi. Padahal kalau di perhatikan Gavin itu sangat tampan, ya walaupun Aleen lebih tampan!

My bego girlfriend  (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang