15

82 12 4
                                    

Jangan di skip ya bacanya, aku udh capek ngetik+mikir cerita ini seharian:(

*Baca nya sambil denger mulmed* Biar makin ngena☝

*10 vote lusa langsung update!

Seminggu sudah berlalu, seminggu pula hubungan Aleen dan Ara merenggang. Tidak ada belajar bareng, tidak ada ultimatum Aleen ketika Ara masuk kelas, tidak ada ke kantin bareng. Semuanya kembali asing.

Baik Ara maupun Aleen tidak ada yang mau meminta maaf atau memulai nya duluan.

Tetapi apa kalian fikir Aleen diam saja? Hei! Tentu saja tidak. Seminggu ini Aleen selalu mencari tahu tentang latar belakang keluarga Fira, Aleen rela berangkat pagi dan pulang terlambat belakangan ini hanya untuk mencari fakta tentang Fira agar hubungan nya dengan Ara bisa kembali membaik seperti semula.

Bahkan Aleen selalu melewatkan sarapan paginya, makan pun tidak teratur. Sungguh ia jadi teringat perkataan Arkan beberapa hari lalu.

"Gue cuma mau kasi tau, jaga perasaan Ara dan jangan sering bikin Ara kecewa atau nanti lo sendiri yang uring - uringan."

Dan, benar! Sekarang Aleen jadi uring - uringan sendiri. Sial kenapa Arkan benar lagi! Fikirnya.

Rasanya kangen sekali tidak bertemu Ara seminggu ini, satu sekolah tapi tidak bertemu karena Aleen selalu datang pagi, tidak ke kantin, dan pulang akhir. Aleen juga belakangan ini sibuk dengan latihan basket untuk lomba basket minggu depan.

"Kusut banget bro kayaknya." Kata Arkan tiba - tiba datang dari luar kelas.

Aleen hanya diam, tidak berminat menjawab atau melirik Arkan walau sebentar. Ia bingung karena sudah seminggu ia mencari tahu fakta keluarga Fira, tapi tidak ada bukti satupun yang ia dapat.

"Kenapa gak minta bantu orang kepercayaan bokap lo?" Komentar Arkan seolah bisa membaca fikiran Aleen.

Aleen menoleh dan menaikkan alisnya sebelah. "Apa bisa?"

Arkan terkekeh lalu menjawab "Bisa lah, duit lo kan banyak!"

"Bukan itu maksudnya, apa mereka bakalan berhasil cari tau?"

"Dicoba dulu, hasil belakangan." Kata Arkan dan dibalas anggukan kecil oleh Aleen.

Tiba - tiba Keano masuk ke dalam kelas dengan tas yang disampirkan di sebelah bahunya. Ia melempar tas ke atas meja yang berada di depan meja Aleen dan Arkan.

"Len, lo udah siap kan buat pertandingan basket minggu depan?" To the point Ano.

Ano mengangguk dan berkata lagi "Lupain sejenak masalah lo sama Ara, fokus buat pertandingan dulu aja. Selesai pertandingan kita bakal bantu lo cari tau semua, santay dulu aja!"

"Bukan itu masalah nya No, Aleen tuh uring - uringan gak ketemu Ara. Kangen ceunah." Ledek Arkan.

"Sialan!" Umpat Aleen.

Keano  dan Arkan tertawa, baru kali ini mereka bisa meledek Aleen karena masalah percintaan.

"Bentar Len, muka lo pucet deh. Lo sakit?" Tanya Ano memastikan.

"Biasa aja, kecapean doang paling gue."

"Lo mau ke uks aja? Biar gue izinin guru pelajaran nanti." Tawar Arkan.

Aleen pun mengangguk meng-iyakan tawaran Arkan dan langsung pergi ke uks sekolah, karena sedari tadi ia memang merasa sakit dibagian kepala nya.

*  *  *
Sementara dilain tempat, Ara baru saja sampai di sekolah dengan diantar Eros. Seminggu tidak bertemu Aleen, seminggu pula Ara semakin dekat dengan Eros.

My bego girlfriend  (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang