03

67 23 0
                                    

"Lo udah denger?"

"Denger apa?"

"Itu loh rumor dating Na Jaemin."

Aku yang tadinya sedang fokus dengan ponsel lalu langsung melihat ke arah temanku, Ira.

"Itu hoax kali, yakali Jaemin dating. Lo kayak ga tau aja dia kayak gimana." kataku.

Ira bergumam, "Hmm iya sih. Tapi lo ga marah gitu? Like a, lo kan suka banget sama dia."

Aku menggeleng, "Ngga kok. Aku percaya itu hoax."

Ya karena memang hoax.


"Iya deh iya yang bucinnya Jaemin."

Aku hanya terkekeh lalu bermain ponsel lagi.

Saat ini kami berada dikantin universitas.
Sambil menikmati makanan aku juga bermain ponsel.

Tentu ada alasannya aku bermain ponsel saat makan.
Aku sedang mereport banyak akun twitter yang membuat rumor itu semakin panas.

Ya Tuhan aku harap Na Jaemin tidak melihat ini.
Tapi rasanya tidak mungkin dia tidak melihat ini. Karenaㅡ dia mempunyai akun twitter untuk memantau namanya dan para fansnya.

Satu lagi, baik Ira maupun temanku yang lainnya mereka tidak tahu kalau aku sangat dekat dengan Jaemin.

Mereka hanya tau kalau aku menyukai Na Jaemin sejak ia masih masa trainee dan sampai sekarang.

Kami memutuskan untuk berteman dekat diam-diam mengingat sekarang Na Jaemin sudah terkenal dan pasti sasaengnya banyak pula.

"Main hp terus ih," Keluh Ira. Aku merotasikan bola mata.

"Ini penting tau Ira." kataku.

"Btw comeback NCT Dream kali ini sukses banget ya? Apasih nama albumnya? Relolad atau apa deh?"

"Reload, Ira." Aku mengoreksi.

"Iyadeh itu pokoknya. Oh iya," ucapan Ira menggantung.
"Ke SUM Caffe yuk nanti malem? Kangen banget sama kopinya."

Sebenarnya Aku malas. Namun karena itu adalah Ira akhirnya Aku mengiyakan.

Ira itu seperti Na Jaemin versi ceweknya.

Dia satu-satunya temanku sejak kecil juga. Sifatnya juga 11/12 dengan Jaemin.

Entahlah aku sangat sayang dengan mereka berdua.


____

Minum kopi hangat waktu malam hari ternyata nikmat juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Minum kopi hangat waktu malam hari ternyata nikmat juga.
Aku bukan kopi addict seperti Na Jaemin or Ira.

Nahkan Ira juga suka kopi sama seperti Jaemin.
Yahㅡ walaupun beda jenis kopinya sih.

"Ngga beli kue?" Ira berjalan ke meja kami. Aku menggeleng.

"Ngga laper," Jawabku. Ira merotasikan bola mata.

"Ih ga enak tau kalo ngopi ngga ada camilannya."

Aku tidak menghiraukan Ira.

"Chyara..." Ucapan Ira menggantung. "Coba lo nengok ke belakang."

Aku menoleh ke belakang, Dan disitu ternyata ada Na Jaemin dan Lee Jeno yang sedang memesan di SUM Caffe.

Penasaran Na Jaemin melihatku atau tidak?
Jawabannya adalah tidak. Tentu aku tahu alasannya, ini tempat umum, terlebih lagi ini SUM Caffe.

Karena ini tempat umum, banyak pasang mata yang melihat. Bisa kacau kalau Na Jaemin melihatku atau bahkan menyapaku.

Namun setelah membawa kopi pesanannya, Na Jaemin melirik sekilas ke arahku.

"Gila anjir ganteng banget!" Respon Ira ketika Na Jaemin dan Lee Jeno pergi.

"Iya emang." Sahutku.

"Lo ga kaget gitu anjir Ara! Itu Na Jaemin loh, Idol lo! Kesukaan lo itu anjir."

Gimana ya Ira Aku kan memang tidak kaget. Karena aku lebih sering bertemu dengan Na Jaemin berduaan.

"Aku kaget kok," Tentu aku harus berbohong. "Tapi yah kamu tau sendiri Aku orangnya jarang heboh."

Ira mengangguk-angguk,
"Iya emang. Orang aneh lo."

Aku hanya mengangkat bahu merespon ucapan Ira.
Jun Iryana atau Ira orangnya sangat ekspretif. Kontras dengan Aku yang pemalu dan jarang bereskpresi.

Drrtt

Drrtt

Ponselku berbunyi. Ada SMS ternyata.

Dari Na Jaemin.

"Ara cepet pulang, angin malam ga bagus buat kamu."

"Apalagi tadi kamu pakai rok pendek. Ya ampun apa-apaan?!"

"Kalau bukan di SUM Caffe udah aku bawa pulang kamu."

Hanya kata-kata itu. Namun membuat sudut bibirku tertarik dan membuat lengkungam senyuman.

He so sweet.

Na Jaemin memang manis. Dia selalu bersikap manis pada para fansnya, dan juga Aku.

Aku pernah bertanya kenapa dia bisa semanis dan selembut itu dengan para fansnya. Lalu dia menjawab,

"Aku seneng karena banyak yang menyayangiku Ara. Maka dari itu aku membalas cinta mereka dengan sikapku yang manis juga."

Begitu katanya.

Okay kembali ke kenyataan.



"Pulang yuk ah, kopi gue udah abis."

Kopiku belum habis jadi Aku bawa pulang.

"Oke, ayo." Aku berdiri Ira juga berdiri.







TBC

I'm not meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang