Waktunya aku cepetin satu tahun ya.**
September 2021.
Sudah tidak kerasa musim gugur memasuki Korea Selatan, termasuk Seoul.
Aku paling suka musim gugur menurutku indah. Melihat daun-daun yang berguguran membuat hatiku tenang juga. Mungkin menurut kaliam lebay, tapi tak apa.
Well mengenai Na Jaemin?
Hmm. Baik-baik saja kok. Dia masih seperti Jaemin pada tahun-tahun sebelumnya. Dalam hal ini, sisi baik Jaemin ya. Kalian tahu sendiri dia menjadi orang yang berbeda ketika dibelakang kamera.
Untuk orang yang mengirimiku message asing, sudah tidak lagi. Dugaan sementara, dia menyerah, menurutku sih.
"Ara, ara ara!"
Seperti biasa, Ira selalu mengagetkanku ketika ia menyapaku. Seperti sekarang.
"Huft," aku meniup poni, lalu menatap datar Ira. "Bisa ga sih kamu kalo manggil aku tuh ga usah ngagetin?"
Ira tersenyum meledek.
"Ey, aku kagetin kamu juga ga bakalan bikin kamu mati sih, kecuali kamu lansia."Terserahlah.
Aku hanya merotasikan bola mata untuk merespon Ira.
"Lo nyangka ga sih kita udah semester enam?" Ira bergumam. "Like a, dikit lagi skripsian terus lulus."
"Aku malah pengen cepet lulus. Andaikan lulus semudah itu." decakku.
"Ngomong ngomong," Ira membenarkan posisi duduknya. "Gara-gara lo nih gue jadi suka sama Mark lee."
Sebelum menjawab, aku mentertawakannya terlebih dahulu.
Kena juga kamu Ira.
Hahahaha.
"Pffttt," aku menahan tawa. "Yaudahlah jadi nctzen aja, toh ga ada ruginya."
"Emang ga rugi. Tapi isi dompet gue menangis."
Hahaha Ira benar juga sih.
"Kamu kan kaya," celetukku. "Gapapa dong uangnya dipake buat ngefangirl."
"Iya deh iya, demi Mark Lee." kata Ira senyum-senyum sendiri.
Aku hanya menggeleng kan kepala melihat kelakuannya.
Lalu tiba-tiba ponselku berbunyi.
I like you more the world may know but don't be scared~
"Halo?"
"Ara bisa tolong ke sini? Ini darurat."
"Oke, di mana?"
Terdengar suara helaan napas dari sebrang sana.
"SM Entertainment."Aku tercekat.
Oke. Untuk apa aku ketemu Na Jaemin di SM Entertainment?
___
"Udah gila ya kamu? Kamu ga sadar kamu di sini itu karena apa hah?!""Liat ini, bodoh, lihat!"
Jaemin diam saja ketika di marahi oleh managernya.
"Paparazzi itu ga mau uang, dia mau SM yang konfirm kabar dating kamu ini atau dia sendiri yang akan menyebarkan foto kamu sama cewek kamu itu!"
"Kami ga punya pilihan, kami ga mungkin konfrim dating kamu sama perempuan yang non artis," ujar sang manager.
"Kenapa ga bisa? Toh sama aja iyakan?" akhirnya Jaemin buka suara.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm not me
Fanfiction[Complete ✔] Bagaimana rasanya menjadi status seorang pacar seorang idol namun terasa seperti seorang selingkuhan? Iya itu adalah aku. Karena kami adalah korban agensi sialan itu, mereka melakukan media play hanya demi keuntungan semata. © riyaunive...