04

64 21 0
                                    

"Ridin' and rollin' oh baby,"

Lagu Ridin oleh NCT Dream berputar dikamarku.

Aku sedang streaming di ponselku, ponsel Ibuku dan laptopku.

Notif baru muncul dari youtube.

Oh, video perfomance NCT Dream di music bank.
Aku menonton video tersebut laluㅡ aku menemukan kejanggalan.

Na Jaemin terlihat tidak fokus divideo itu.

Dan sialnya juru kamera menyorot Jaemin tepat saat Jaemin tidak fokus.

Aku langsung khawatir. Jadi aku memutuskan untuk mengirim pesan ke Jaemin.



"Kamu baik-baik aja kan? Udah makan?"



Yap hanya pesan itu yang ku kirim. Sepertinya Jaemin masih sibuk, dia belum membaca pesanku.

Okelah selagi menunggu balasan dari Jaemin lebih baik aku melanjutkan streaming music videonya saja.


Drrtt

Drrtt

Drrtt





Aku mengambil ponsel. Aku kira dari Na Jaemin, namun aku salah. Telpon masuk ternyata dari Ira.


"Hoiii kemana lo kok ga ada di universitas?!" Derunya saat Aku mengangkat telpon.

"Bolos dulu gue, ada apa sih nelpon?"

"HEH!" Ira berteriak, Aku sedikit menjauhkan ponselku dari telinga.

"Ada dosen baru ngajar materi Biokimia hari ini. Lo harus dateng gimana pun caranya atau gueㅡ"

"Iya-iya bawel lo."

"Beneran ya gue tunggu kalo ngga pengen tak hihhhㅡ"





Pip.

Terserah. Manusia itu sangat berisik.

Padahal aku berencena ingin bolos hari ini.
Tapi baiklah aku tidak jadi bolosnya.


____


"Ih dosennya cakep banget anjir!"
Seru Ira sambil menggoyang-goyangkan tubuhku.

"Iya ya ampunㅡ Ira!" Aku menatapnya galak, lalu dia hanya cengegesan.

"Ah ga seru lo mah demennya k-pop. Harusnya lo demenin tuh yang lokal-lokal kayak dosen baru tadi."

"Bodoh," desisku. "Kita kan tinggal di korea, jadinya kpop lokal juga kan?" ucapku.

Nah kan anak itu terdiam sambil mengeluarkan cengiran bodohnya.

"Iya juga sih, ah tapiㅡ ga deh. Ga jadi."

Dasar orang aneh. Aku hanya mengangkat bahu merespon Ira.

"Eh, Ara," Aku menoleh kepadanya. "Apa?"

"Noh ada telpon masuk dari hp lo."

Reflek Aku langsung melihat ponselku.


Dari Na Jaemin.


"Eum Ira, gue ngangkat telpon dulu ya."

Sepertinya Ira tidak peduli, dia hanya mengibaskan tangan sebagai jawaban.

"Halo?" kataku ditelpon. Na Jaemin belum bersuara.

"Na?" Kataku, sekali lagi.

Terdengar suara helaan napas di sebrang sana.

I'm not meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang