Sebelum Aster bangun, Crane mengambil kesempatan untuk menyerang. Dengan sigap Aster menjatuhkan punggungnya ke matras dan mendorong dada Crane dengan kedua kaki sambil bangun dan kembali memasang kuda-kuda.Crane terpental. Aster menang. Dinding energi pun menghilang.
Beberapa orang mengeluh kecewa karena pertarungan mereka sangat singkat. Aster menyeka dahinya yang berkeringat, lalu memberi hormat sebelum keluar arena.
Tak lama kemudian gadis berambut pendek itu sampai di tribun.
"Loh, kalian disini?" tanyanya dengan wajah heran saat melihat Ez, Shine, dan Thea duduk bersama.
"Tidak, kami di bulan" jawab Ez datar.
Aster membulatkan matanya, ia tak terima dengan jawaban Ez. "Aku bertanya baik-baik!" balasnya gemas seperti ingin mencakar wajah Ez. Namun gadis berambut putih itu tak bergeming dan tetap santai dibangkunya.
"Aster tenang, duduk disini untuk istirahat" bujuk Shine sambil menepuk kursi di sebelahnya namun tak didengar. "Sini" ucapnya sekali lagi sambil menarik paksa tangan Aster.
Thea tertawa kecil melihat mereka. "Aku hanya nonton ya" ucapnya dengan wajah manis yang ingin dipukul. Shine pun memberi kode untuk diam, dan Thea hanya terkekeh-lagi.
"Anak baru tahun ini kekanakan ya?" mendengar itu, mereka berempat sontak diam dan merasa tersindir oleh kakak kelas di depan. Bahkan Aster hampir meradang jika tidak ada Shine yang menjadi pawang.
***
Tes ini selesai, namun semua masih ada di Gelanggang menunggu instruksi dimana tes selanjutnya dilaksanakan.
Tadi Shine sempat berlawanan dengan Thea dan hasilnya imbang karena keduanya saling mengunci dan sama-sama bertahan, beruntung sekali kan? Sedangkan Ez menang melawan seorang gadis dengan jurus Karatenya.
Thea memeriksa smartwacthnya untuk melihat jadwal. Wajahnya pun seketika girang saat sadar kalau ini tes terakhir.
"Wah, sekarang tes keahlian!" seru gadis bersurai cokelat itu.
Shine langsung menoleh, "Baguslah" ucapnya sambil tersenyum.
Pada tahap ini setiap calon siswa akan melakukan tes untuk menentukan bidang keahlian mereka. Ingat, keahlian bukan peminatan.
Disini sebenarnya ada 4 bidang, yaitu: Sniper, Telematik, Detektif, dan Scienst. Namun Scienst lebih produktif dan dominan dalam lab.
"Omong-omong Aster, kau ikut tes apa?" tanya Thea tiba-tiba, wajah Aster pun langsung tegang, ia berpikir sejenak. "Mungkin menembak?" jawabnya ragu sambil mengusap leher.
Sebenarnya dia sudah ikut les, tapi saat les ia tak pernah serius dan sering bolos. Jadi, Aster tak menjamin kalau skillnya memadai. Seketika dirinya menyesal atas kenakalan masa lampau.
"Kalau kau?" tanya Aster balik.
Thea pun tersenyum dan bangkit dari duduknya, "Aku pilih Scienst!" jawabnya dengan percaya diri. Shine yang melihatnya hanya geleng-geleng maklum akan sikap Thea yang terlalu bersemangat.
"Wah! Kudengar itu tempatnya orang jenius!" seru Aster dengan kagum, sedangkan Thea sibuk senyam-senyum membayangkan dirinya mengenakan jas dan kacamata lab sambil menenteng kertas laporan.
Setelah itu pandangan Aster pun beralih pada Shine, "Bagaimana denganmu?" tanya penasaran.
Shine menoleh. Dengan tenang ia menjawab, "Aku akan ikut Telematik" lalu kembali fokus pada ponselnya. "Aku akan memanfaatkan hobiku" sambungnya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOOM! let's Agent's!
Science FictionKota diancam teror! [Nabung chapter] Sekelompok orang yang tak jelas asal-usulnya tengah menebarkan rasa takut yang membuat warga resah. Pasalnya mereka menyerang kota dengan bom. Yap, bom! Kalian pasti sudah membayangkan bagaimana daya hancur dari...