Seluruh siswa baru terdiam kala mereka digiring masuk ke ruang bawah tanah. Dan yang membuat mereka tercengang adalah sebuah stasiun kapsul tersembunyi yang akan membawa mereka ke Shield Academy yang sebenarnya.
"Kejutan apa ini? Setahuku Shine sudah stalking sekolah ini dengan detail" ujar Chris yang keheranan, ia pun menurunkan sedikit bukunya dari wajah.
"Err, Ayah juga tidak pernah cerita. Aku masuk kesini karena rekomendasinya" timpal Aciel yang bingung. Lalu manik hitamnya mengamati sekitar.
"Huh? Kau kesini karena Ayahmu?" tanya Chris dengan dahi yang berkerut.
Aciel pun mengusap tengkuknya sambil berkata, "Iya, keluargaku semuanya abdi negara. Ayahku tentara militer, Ibu dokter dan Kakak polisi".
"Oh wajar kau jadi agent" sahut Chris dengan enteng dan kembali membaca buku, sedangkan Aciel tertawa renyah. Untuk beberapa saat mereka terdiam menunggu semua orang berkumpul.
"Chris! Aciel!" seru seseorang sambil melambai kan tangannya. Dua lelaki yang dipanggil pun menoleh ke sumber suara. Dan terlihat jika Thea sedang berlari menerobos kerumunan diikuti Ez dan Shine.
"Hai" sapa Shine dan Thea, kedua lelaki itu pun membalas sapaannya.
"Hai.. Ezylane" sapa Chris dengan ragu, Ez menatapnya lalu mengangguk kecil sebagai balasan.
"Maaf aku tidak mendapat informasi lengkap" ujar Shine dengan nada rendah. "Iya aku maklum" jawab Chris sambil melempar senyum.
Setelah itu mereka terdiam dan tidak banyak bicara. Omong-omong, total dari seluruh siswa baru tidak lebih dari 100 orang, dan mayoritas adalah lelaki. Semuanya sudah siap untuk tinggal di SA selama 4 tahun dengan berbagai barang bawaan dalam koper dan ransel.
"Untuk para peserta didik baru, harap masuk ke kapsul yang telah disediakan dengan tertib. Semua kapsul akan berangkat dalam 5 menit dari sekarang".
Terdengar suara speaker yang menggema ke setiap sudut ruangan. Semuapun bergegas masuk ke kapsul secara random.
***
15 menit perjalanan, akhirnya mereka sampai di sebuah stasiun kapsul bawah tanah lainnya. Mereka pun keluar dari sana dan melihat tempat yang dipenuhi dengan pohon rindang.
"Wah hutan" ucap Thea dengan kagum, ia pun menarik nafas menikmati kesejukan hutan ini. "Ku pikir akan buruk, ternyata tidak juga" sambungnya sambil melirik Shine dan Ez.
Shine tersenyum kaku lalu berkata, "A-aku tidak mau menyimpulkan sekarang" jawabnya ragu karena dia berpikir kalau mereka telah diasingkan.
"Jangan diam terus, yang lain sudah jalan" tegur Chris sambil memukul puncak kepala Shine dengan buku. Dan akhirnya mereka berjalan menempuh jarak kurang lebih 200 meter hingga terlihat sebuah gerbang yang dikelilingi oleh tembok tinggi.
Saat masuk gerbang pertama, mereka hanya diperiksa oleh metal dictator. Lalu gerbang kedua mereka mengscan retina mata untuk penyesuaian data diri dan akhirnya mereka sampai di depan bangunan besar yang terbilang bagus untuk kawasan hutan. Di depan bangunan terebut ada tulisan 'SHIELD ACADEMY' dengan jelas.
***
Mata Thea melebar karena kagum melihat besarnya asrama yang akan mereka tempati. Shine pun sama kagumnya, namun tidak terlalu ditampakkan. Sedangkan Ez? Abaikan saja, wajahnya tetap datar seperti tembok.
"COOL!" pekik Thea sambil berlari menuju gedung asrama. Tadinya Shine ingin menegur, tapi percuma tidak akan didengar.
"Ez, dimana kamarmu?" tanya Shine basa-basi. Ez yang sedang bersedekap sambil menatap langit pun menoleh, "121".
KAMU SEDANG MEMBACA
BOOM! let's Agent's!
Science FictionKota diancam teror! [Nabung chapter] Sekelompok orang yang tak jelas asal-usulnya tengah menebarkan rasa takut yang membuat warga resah. Pasalnya mereka menyerang kota dengan bom. Yap, bom! Kalian pasti sudah membayangkan bagaimana daya hancur dari...