2. Official Student

32 9 0
                                    

Ez menjatuhkan dirinya ke atas ranjang karena lelah. Ia tidur terlentang sambil menatap langit-langit kamar. Seketika ingatannya kembali pada beberapa peristiwa tadi siang.

Entah kenapa ia malah ingat bagaimana ekspresi Aster yang kesal karena diacuhkan. Sungguh bukan kesan yang bagus pada orang baru, tapi mau bagaimana lagi? Wataknya memang begitu.

Ping!

Tiba-tiba terdengar bunyi notifikasi dari holopadnya, Ez pun merangkak menuju meja yang berada tepat di pinggir ranjang.

Untuk beberapa saat Ez terdiam. Cepat sekali hasil tes dibagikan, batinnya yang cukup terkejut. Ia pun mengamati setiap keterangan yang tertera dalam surel dengan seksama.

Saat sedang asik membaca, tiba-tiba ponselnya bergetar tanda ada notifikasi yang masuk. Saat dibuka, ternyata pesan dari grup yang tidak dikenal. Karena penasaran, Ez pun memeriksanya.

[SHIELD ACADEMY-New Student]

Dahi Ez mengernyit bingung. Siapa yang memasukannya ke dalam grup ini? Perasaan dia tidak memberi tau nomor ponselnya pada siapa pun.

Theaa
Shine grup apa ini?

Astera
KAU DAPAT NOMORKU DARI MANA!? @Shine

Shine
Maaf @Astera @Ezylane, aku melihat data kalian saat tes tadi.

Mereka terkejut membaca pengakuan Shine. Tapi Ez tak ambil pusing karena tidak merasa dirugikan. Dia hanya merasa aneh, kenapa harus dilibatkan dalam grup ini.

Astera
HEEE.. Maksudnya!?

Theaa
Kau hutang bercerita pada kami!
Btw, kalian lolos seleksi?

Shine
Iya, aku baru mendapat surelnya

Ezylane
Ya

Astera
Entah, aku tidak dapat apa-apa

Ketiganya bingung termasuk Ez. Sampai beberapa menit tak ada yang membalas pesan Aster karena bingung harus bilang apa. Mungkin kah dia tidak lolos seleksi?

Saat hendak mengetik sesuatu, tiba-tiba pintu kamar terbuka. Disana sudah berdiri sang Ayah yang menuntut putrinya untuk tidur. Ez pun mendengus kesal melihatnya.

"Iya" jawab Ez datar seolah tau maksud kedatangam Ayahnya. Ia pun meletakkan ponselnya ke nakas lalu mematikan lampu dan tidur.

Setelah yakin putrinya terlelap, Harry pun menutup kembali pintu kamar dan pergi.

"Menyebalkan" gerutunya pelan dari balik selimut.

***

Aster tak bisa tidur, dari tadi ia hanya bergerak gusar di atas kasurnya sambil memikirkan surel yang tak kunjung datang.

"Benarkah aku tidak diterima?" gumamnya pelan sambil merubah posisi menjadi duduk. Ia pun mengecek ponselnya. "Nihil" dengusnya kesal sambil meletakkan kembali benda tersebut.

Tok tok tok.

Seseorang mengetuk pintu kamar. "Aster, Ibu pulang, ayo makan dulu" ucap seorang wanita paruh baya dari balik pintu. Dia adalah Annie, Ibu tiri Aster yang berkerja sebagai staf di kantor pemerintah.

Mau tak mau Aster harus keluar kamar untuk makan malam, meski jamnya sudah telat. Kenapa tidak makan duluan? Karena di rumah tidak ada makanan.

Dengan langkah gontai ia pun menghampiri meja makan. Disana telah tersedia beberapa hidangan yang Ibunya beli saat pulang kerja.

Aster menggeser kursi dan duduk di hadapan ibunya.

"Bagaimana seleksimu? Tadi Ibu tanya pada nyonya Seira, katanya Aciel lolos"

BOOM! let's Agent's! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang