5. Welcome

23 4 0
                                    

Penyusup SA sudah ditangkap, keberadaan Aster pun tidak disembunyikan lagi oleh pihak sekolah. Menurut keterangan, mereka mencuri identitas Aster karena sedang tidak bisa hadir saat peresmian siswa baru. Dan kini, dia sedang berdiri di hadapan gedung Shield Academy dengan wajah cengo.

Matanya nampak berbinar membendung rasa yang menggebu dalam dadanya.

"AAAAAA!!" teriak Aster histeris hingga beberapa orang meliriknya dengan tatapan aneh.

***

"ASTER!" pekik Thea lalu berhambur memeluk Aster dengan erat saat keduanya bertemu di ruang ketua Dewan Siswa. Aciel yang berada di dekat mereka langsung menyingkir karena takut tersenggol.

Setelah puas berpelukan, akhirnya mereka menghadap Axel yang duduk di balik bangkunya dengan tegap.

Lelaki yang menyandang pin Multi Talent itu menatap mereka dengan wajah ramah. "Mesra sekali, ya" guraunya lalu dibalas tawa renyah dari para adik kelas.

Lelaki itu mengukir senyum yang terkesan hangat di wajah tampannya. Ia pun melirik Aster yang diapit oleh dua orang yang lebih tinggi dari gadis itu. Maklum, tinggi Aster hanya 163 cm sedangkan Thia 166 cm dan Aciel 173 cm.

"Baik, untuk Aster, kenalkan aku Axel" ucapnya memperkenalkan diri dan Aster pun sedikit menunduk sebagai balasan yang sopan. "Kalian dikumpulkan ke sini, karena aku ingin mengingatkan agar kalian berkomitmen untuk menjaga rahasia soal kemarin" sambungnya dengan serius, ketiga orang itu menyimak dengan seksama.

"Aciel dan Thea, bersikaplah seolah Aster memang sudah ada sejak kemarin. Kalau ada yang curiga, kalian harus memanipulasinya. Dan Aster, kau juga harus bersikap demikian. " jelas Axel panjang lebar dan hanya dibalas oleh anggukan patuh. Kalau dilihat-lihat, lelaki ini memancarkan karisma yang setara dengan Mr. Harry.

Iris hitam Axel menatap adik kelasnya satu-persatu. "Ada pertanyaan?" tanyanya sambil menautkan jari-jari di atas meja. Karena tak ada sahutan, akhirnya ia angkat suara lagi, "Kalian boleh keluar kecuali Aster" ucapnya.

Tanpa banyak bicara, dua orang itu pun keluar dan kini tinggal Aster yang berdiri dihadapannya. "Kau boleh duduk di kursi itu" tawar Axel dengan ramah.

"Ah terimakasih" balas Aster gugup, ia pun duduk berhadapan dengan sang Ketua Dewan.

"Jangan gugup begitu. Maaf baru menyuruhmu duduk karena disini hanya ada dua kursi tamu, hehe" ucap Axel yang berusaha mencairkan suasana. Ia pun mengganti posisi duduknya menjadi lebih relaks.

"Iya aku paham".

"Bagus kalau begitu. Sebenarnya aku ingin memberi tau kepadamu, kalau aku diperintahkan langsung oleh Mr. Harry untuk mengawasi para siswa. Dan khusus untukmu, akan ada asistenku yang mengawasi".

"Aku lebih merasa jadi babu dari pada asisten" ucap orang itu dengan nada sinis dari arah pintu. Axel dan Aster langsung menoleh. Disana ada seorang lelaki dengan mata sayu yang terkesan tajam sambil mengemut permen lolipop.

"Aku pernah mengingatkanmu untuk mengurangi konsumsi kembang gula. Kau ingat itu Kyler?" tegur Axel dengan wajah kesal karena tingkah salah satu anggota dewan yang keras kepala. Ternyata dia perhatian sekali.

Yah, Kyler pantas ditegur karena asupan mereka harus dijaga untuk kondisi tubuh yang baik. Tidak lucu kan, kalau seorang agent sakit gigi saat menjalankan tugas karena kebanyakan makan kembang gula?

Alih-alih membuang permen tersebut, Kyler malah menghancurkannya lalu dikunyah hingga remuk, setelah itu ia pergi entah kemana. Ah terserah lah, batin Axel lelah.

Aster yang melihatnya hanya menatap mereka dengan wajah polos.

Beberapa saat kemudian ia kembali menyadarkan diri dengan menatap Axel. "Jadi.. Dia yang mengawasi?" tanya Aster ragu. Axel mengangguk pelan sambil menatapnya lalu berkata, "Iya, sampai dirimu bisa jaga diri".

BOOM! let's Agent's! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang