Pelajaran Sir Adam masih berlanjut, semua kelas X digabungkan untuk menghemat waktu karena ada banyak hal yang harus mereka pelajari sebagai agent.
Sistem belajar disini berbeda dengan sekolah umum. Di Shield Academy, kelas X akan di fokuskan untuk materi terlebih dahulu dibandingkan melaksanakan misi.
Dari pagi hingga menjelang siang mereka akan belajar di lapangan, lalu dilanjutkan belajar dalam kelas hingga sore, saat pukul 18.30 mereka akan ke gedung latihan sampai pukul 20.00, setelah itu makan malam dan istirahat. Dan pada hari minggu mereka libur untuk sekolah dan dibebaskan keluar asrama.
Namun bagi Scienst, jadwal mereka agak berbeda karena hanya belajar di lapangan pada hari Selasa, Rabu, dan Sabtu, sisanya mereka belajar di lab. Jadi, inilah alasan Chris masih bisa bersantai di cafetaria, karena sekarang hari senin dan kelasnya akan dimulai jam 7.
Kembali pada pelajaran Sir Adam yang ditemani oleh tiga asistennya yang bernama Irish, Cleon dan Leroy--ketiganya masih terbilang muda. Mereka membagi murid menjadi 3 kelompok yang akan dipegang oleh masing-masing tutor.
Shine yang sama sekali tidak bisa parkour kini berada di pojok lapangan dalam pengawasan Sir Adam secara langsung. Lalu kelompok Aster di bawah pengawasan Cleon, Thea oleh Leroy, sedangkan Ez bersama Iris.
Tiap kelompok pun membuat jarak yang cukup jauh, lalu mereka di ajari beberapa trik parkour. Hampir semua siswa melihat tutornya dengan takjub.
"Oke, saatnya kita simulasi!" ucap sir Adam dan kelompok pun digabung lagi menjadi satu. Setelah itu para murid mengambil ancang-ancang untuk melewati balok simulasi.
"Mulai!" seru sir Adam sambil meniup peluit.
Semua murid langsung berhamburan melewati area simulasi yang cukup luas. Namun ada yang berbeda dari murid lainnya. Dia bergerak dengan cepat dan lincah, melompat dari satu balok ke balok lainnya dengan gesit. Yap! Aster.
Dibelakang Aster ada Ez yang sangat terkejut. Kenapa tiba-tiba dia disini? Batinnya heran sambil memperhatikan gadis itu, namun ia segera menepis pikirannya dan kembali fokus pada parkour. Ia pun mencoba untuk menyusul Aster.
Tap. Tap. Tap.
Aster berlari, melompat dan berguling di udara. Ke tiga tutor yang mengawasi siswa sampai berdecak kagum melihatnya.
"Cleon, kau mengincarnya untuk jadi anak asuh?" tanya Irish sambil menyikut lengan pria berambut pirang itu.
"Baru saja lulus, apa pantas aku punya anak asuh?" tanya Cleon balik. Ia menyembunyikan tangannya di dalam kantong training.
"Anggap saja adik, ya kan?" usul Leroy lalu melempar senyum tipis. Cleon pun mangut-mangut setuju. Boleh juga.
Di samping obrolan singkat para tutor, beberapa murid mulai kewalahan dengan medan parkour yang begitu luas. Namun Thea tetap santai, dia melompat layaknya kelinci---terdengar imut, kan?
Set.
Tiba-tiba ada yang terpeleset di dekatnya saat mencoba mendarat. Thea menggapai orang yang tersebut. Ia adalah teman sekelasnya yang memiliki pin Telematik, Ray.
"Te-terima kasih" ucap lelaki bermata sipit itu. "Sama-sama" jawab Thea dengan tersenyum lalu mengambil ancang-ancang untuk melompat meninggalkan Ray yang masih terdiam.
***
"Aster!?" pekik Thea kaget, "SEJAK KAPAN DISINI!?" sambungnya sambil menggaet lengan gadis itu lalu mengayunnya dengan kencang.
Ez yang melihatnya langsung mendekat, ia juga penasaran dengan kehadiran Aster.
Aster terdiam dan melirik mereka secara bergantian.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOOM! let's Agent's!
Science FictionKota diancam teror! [Nabung chapter] Sekelompok orang yang tak jelas asal-usulnya tengah menebarkan rasa takut yang membuat warga resah. Pasalnya mereka menyerang kota dengan bom. Yap, bom! Kalian pasti sudah membayangkan bagaimana daya hancur dari...