11. Panggung

7 2 0
                                    

Krek.

Ez memukul tengkuk humanoid hingga mati. Di belakangnya sudah ada beberapa humanoid lain yang tumbang. Tidak disangka jika lawan mereka bukan hanya manusia dan sepertinya jumlah logam ini cukup banyak.

"Apa kita terlalu berisik dengan logam ini?" ucap Sie sedikit khawatir. Dave dan Owl seolah malas untuk ikut campur, mereka hanya diam berdiri dengan wajah datar.

"Harusnya kita bisa menghindari ini. Tapi apa boleh buat? Lain kali jangan tergesa-gesa" Ray kini angkat suara untuk memberi nasihat. Di squad ini, nampaknya hanya dia sangat santai dan tidak ikut berselisih.

"Cih, ini semua karena ulahnya" cibir Dave sambil menatap tajam Ez. Gadis itu pun membalasnya dengan tatapan yang tak kalah tajam.

"Kalau begini, mau kita diam atau bergerak pun resikonya sama. Sama-sama akan diserang" kini Owl menggaruk kepalanya sambil menendang sebuah batu. Sedangkan Ez berdeham dengan wajah santai tanpa dosa. Hal tersebut malah membuat Dave geram melihatnya, namun tiba-tiba matanya bergulir ke arah lain dengan perasaan awas.

Dave berdecak, atmosfer disana tiba-tiba terasa berat dan orang disekitarnya menyadari perubahan sikap Dave. Ada yang salah disini.

"Sialan! Hampiri kami atau kudatangi kalian!?" geram Dave sambil melempar tatapan maut ke balik semak-semak. Dia tau ada kehadiran orang lain di sekitar mereka. Teman satu squadnya cukup terkejut dan langsung menyiapkan kuda-kuda dan membentuk formasi lingkaran yang saling membelakangi.

"Kita dikepung?" tanya Sie memastikan, Dave pun mengangguk.

"Ada berapa banyak mereka?" tanya Owl yang siap siaga dengan pistolnya sambil memicingkan mata. Omong-omong lelaki ini sekelas dengan Dave, jadi dia tau jika Dave punya indra yang sangat tajam, beda dengan siswa lain meski mereka sudah dilatih untuk mengasah indranya.

"Sepertinya dua atau tiga squad, tapi mereka tidak saling mengetahui" jelas Dave dengan lancar, seolah dia punya mata batin yang bisa menembus semak-semak.

Ray mengangguk pelan.

Mereka ini seperti kelinci yang tengah dikepung oleh beberapa kawanan serigala. Tinggal menunggu saja kawanan mana yang akan keluar duluan untuk menyergap mereka.

"AYO KELUAR PENGECUT!" seru Dave hingga urat tercetak jelas di pelipisnya. Namun tidak ada sahutan atau pergerakan.

Ez yang tidak sabaran pun langsung berlari secepat kilat ke arah semak di hadapannya. Gadis itu melompat sambil menyiapkan tendangan maut.

Tep.

Kakinya ditangkap oleh sebuah lengan besar. Owl pun merutuki tindakan Ez yang kelewat ceroboh.

"Sekarang!" teriak Ez sambil melepaskan kakinya dari genggaman orang tersebut. Dave pun berdecak sambil menembak ke semak-semak dengan di lindungi oleh yang lain.

Sebenarnya Ez sengaja membuat musuh terkejut karena ulah nekat ini. Lalu Dave dan yang lain bisa menghabisi mereka ketika perhatiannya teralihkan. Yap! Ez jadi umpan.

Kembali lagi, Ray beberapa kali melesatkan tembakannya ketika Ben tiba-tiba muncul. Lelaki itu berlari zig-zag dan berusaha memperkecil jarak diantara mereka.

"Fokus!" teriak Dave lantang karena tau jika Ben berusaha mengalihkan perhatian. Semua pun mengangguk. Namun sayang, beberapa tembakan laser mengarah kepada mereka dan membuat semuanya berpencar karena berusaha menghindar. Dave nampak kesal akan hal itu.

5 vs 15

Disini Ez mengangkat alisnya. Dia berhadapan dengan dua laki-laki yang siap membantainya. Tapi tenang, bukan Ez namanya kalau dia tidak bisa mengatasi ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 17, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BOOM! let's Agent's! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang