"Gadis itu.. "
*
*
*
Annie Ackerley, 12 Juli 2060. Dia meninggal karena dibunuh oleh android yang bernama Key, tapi sebelum itu dia berusaha membunuh anaknya karena pengaruh obat. Jadi android tersebut membunuhnya karena ingin menyelamatkan Aster-anak tiri Annie.
Tch, informasi receh, batin Ez dalam hati sambil menatap catatan yang hanya berisi tulisan tersebut. Tapi tunggu, ada satu fakta yang membuatnya bingung. "Narkoba?" gumam Ez sambil mengkerutkan dahinya.
"Kemungkinan beliau frustasi, ku dengar dulu sering ada orang berbadan kekar mendatangi rumah ini. Tetangga bilang itu rentenir" jelas Aciel sambil mengingat-ingat. "Dugaanku adalah, pinjaman ini digunakan untuk biaya sekolah Aster atau membeli barang haram itu" sambungnya seraya beropini.
Lelaki itu memandang buku yang ada dalam genggamannya dengan lekat. Sedangkan Ez bersedekap sambil memikirkan sesuatu.
Ting!
Bagai mendapatkan ilham, Ez langsung mengeluarkan holopad dari saku hoodienya. Ia pun menyodorkan benda tersebut kepada Aciel. "Cari informasi soal Annie Ackerley" titah Ez datar.
"Maaf, aku bukan telematik" elak Aciel dengan lembut sambil mengangkat sebelah tangannya.
Manik biru milik Ez pun berputar jengah seraya menghembuskan nafas kasar. "Kau multitalent" balas Ez dingin sambil bersikeras menyodorkan holopadnya.
Aciel pun pasrah. Dia mengambil benda tipis tersebut lalu memulai aksinya. Dia berniat meretas data kependudukan. Tanpa butuh waktu lama, Aciel berhasil masuk ke sistemnya. Ia pun bergegas untuk mencari data diri milik Annie.
Lelaki itu mengetik nama Annie pada menu search, lalu muncullah data diri wanita itu. "Annie Ackerley, umur 42 tahun dan berprofesi sebagai staf kantor pemerintahan kota" ucap Aciel sambil membaca keterangan yang tertera.
Ez nampak terdiam sejenak, ia bersedekap dengan wajah tembok. "Tch, coba cari lulusan akmil angkatan ke 225 kota Dyro" titahnya seejenak jidat.
Aciel melempar tatapan heran. Alisnya menukik dengan mata sedikit menyipit. "Tunggu, apa maksudmu? Kau menemukan sesuatu?" tanyanya lalu Ez terlihat menghela nafas pelan dan mengerlingkan matanya.
"Dia mirip teman ibuku di akmil"
***
Menjelang tengah hari, hampir seluruh siswa bermigrasi ke cafetaria untuk mengisi perut mereka. Namun, Thea kini duduk sendiri di tengah ramainya tempat ini. Dia duduk dengan lesu karena teman yang lain hanya sibuk belajar, Aster dan Shine bilang akan menyusul, sedangkan Ez tidak tau kemana.
Tak.
Seseorang menyimpan nampan di hadapan Thea, dia adalah Zayn.
"Oi, ayo duduk!" ajak Zayn dengan sedikit memaksa pada Kyler namun hanya dibalas oleh tatapan enggan. Thea yang melihatnya hanya diam dengan tatapan polos. Beda cerita kalau Aster yang ada di posisinya, sudah pasti dua lelaki itu akan diusir olehnya.
"Lama!" seru Zayn sambil menarik lengan Kyler sampai terduduk di sebelahnya dengan wajah datar. Mata sayu Kyler menatap Thea sambil sedikit mengangguk seoah minta maaf atas sikap Zayn yang seenak jidat.
Thea terdiam melihatnya, lalu tiba-tiba terbatuk. Si-siapa dia? Batin Thea dengan wajah yang sedikit bersemu. Gadis itu terpesona dengan wajah Kyler.
"Batuk? Itu gelas di sampingmu" ucap Zayn dengan wajah tanpa dosa, seharusnya dia menyodorkan gelas itu pada Thea.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOOM! let's Agent's!
Fiksi IlmiahKota diancam teror! [Nabung chapter] Sekelompok orang yang tak jelas asal-usulnya tengah menebarkan rasa takut yang membuat warga resah. Pasalnya mereka menyerang kota dengan bom. Yap, bom! Kalian pasti sudah membayangkan bagaimana daya hancur dari...