Yuane harus menahan diri untuk tidak tertawa saat ini juga. Bagaimana ekspresi konyol yang ditampilkan Haru begitu menggelitik perutnya.
Bahkan Haru, si lelaki jangkung yang menahan malu karena ekspresi terkejutnya itu tak mampu lagi untuk tak tertunduk agar bisa menyembunyikan wajah merahnya dari hadapan Yuane.
Sungguh, jika saja Yuane tak berucap bahwa tidurnya lucu mungkin ia tak akan merasa semalu ini.
"Mama lo ngidam apa sih dulu?"
Lagi, Haru terdiam memikirkan jawaban apa yang harus ia lontarkan.
"Tidur lo cakep banget Ru, beneran deh. Gue jadi iri sama lo" ada jeda sejenak, Yuane mengendus lemas "lain halnya kalau gue yang bangun tidur, pasti keliatan kayak orang yang gak mandi satu bulan"
Haru menggigit bibir, dibuat salah tingkah dalam sekejap. Ini kali pertama ada gadis yang terang-terangan memujinya seperti itu, "ngomong apa sih Kak? Kakak juga cantik kok" Haru berucap tanpa sadar, sebelum dua detik kemudian ia memejamkan mata dan menyesali ucapannya.
"Makasih, tapi kayaknya kalau orang lain yang lo gituin pasti bakal beda lagi ceritanya" Yuane terkekeh, sedikit menggeser duduknya mendekati Haru.
"Kok bisa sih orang setampan lo ga pernah kena gosip pacaran sama anak sini?"
Sejenak Haru terdiam, bingung harus menjawab atau menanggapi pertanyaan Yuane bagaimana. Jika pada kenyataannya sosok yang membuat lelaki itu gila setengah mati adalah Yuane sendiri.
Yuane mengernyit, menunggu balasan dari lelaki disampingnya. Walau pada akhirnya jawaban yang ia dapati adalah gelengan kepala. Mungkin Yuane terlalu jauh untuk bertanya keranah yang bersifat pribadi seperti ini.
"Lo suka baca novel?"
Haru menggeleng, seraya mencoba menetralkan rasa gugup bercampur malunya dalam waktu yang bersamaan "enggak, kesini cuma buat numpang tidur doang"
Yuane kembali terkekeh, "padahal ada satu novel yang mau gue rekomendasiin sama lo. Tapi kalau gak suka yaudah gapapa"
"Novel apa?"
"Gak penting Ru. Oh iya, ngomong-ngomong kok gue gak pernah nemu username lo diinstagram, padahal udah gue scroll siapa aja yang diikuti Jojo disana"
"Gue gak punya hal yang kayak gituan. paling cuma whatsapp doang itupun terpaksa buat dapetin informasi yang dikirim digrup kelas"
Yuane sedikit terperangah, agak kaget tatkala Haru mengatakan bahwa ia tak bermain sosial media dan apapun yang berkaitan dengan hal tersebut.
"Serius? bohong ya lo?" tuduhnya tak percaya.
Haru menengadah menatap si lawan bicara dan menggelengkan kepala lagi, mengatakan bahwasanya ia tak sedikitpun berbohong pada sosok gadis disampingnya.
"Dulu pernah bikin, tapi gak ada yang menarik didalamnya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Homescapes
Teen FictionHaru tak pernah menyangka seseorang yang disukainya sejak lama akan berakhir satu atap dengannya. Jika saja waktu bisa diputar, ia akan menentang acara sakral itu dan mengungkapkan perasaannya secara gamblang.