Someday

79 9 1
                                    


-Soojung POV-

“Taemin-ah, aku takut,” kataku sambil meremas lengannya begitu kami sampai di halaman rumahku.

“Tidak apa-apa,” kata Taemin sambil menepuk-nepuk punggung tanganku.

Ketika kami tinggal beberapa meter menuju rumahku tiba-tiba pintu depan terbuka dan Eomma berlari ke arahku, Appa mengikutinya dari belakang dan yang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya, Eomma menangis.

“Soojung-ah…., soojung-ah,” kata Eomma sambil memelukku dengan erat, sangat erat sampai aku sudah bernapas.

“Eomma menangis?” tanyaku tak percaya.

“Tentu saja bodoh!” jawab Eomma yang masih memelukku dengan erat. “Eomma sangat khawatir padamu!”

“Kukira… kukira…” kataku dengan terbata-bata. “Eomma dan Appa tidak peduli padaku.”

“Maafkan Appa, Soojung-ah,” kata Appa lirih. “Appa akui, Appa dan Eomma selalu sibuk dan hampir tidak pernah punya waktu untukmu, tetapi ini semua kami lakukan demi kamu.
Demi masa depanmu. Agar kelak kamu tidak akan merasa kekurangan dan kamu bisa bangga memiliki kami sebagai
orangtuamu.”

Aku hanya terdiam.

“Jangan menjadikan Soojung sebagai alasan.” Sela Taemin pelan. “Tanyakan pada hati anda, benarkah semua yang anda lakukan selama ini demi Soojung atau hanya demi kepuasan pribadi.”

Appa dan Eomma tertegun mendengar ucapan Taemin.

“Ajjushi,” lanjut Taemin.

“Soojung adalah putri kalian. Jangan sampai kelak kalian menyesal karena kehilangan sesuatu yang berharga.”

“Kita hentikan dulu pembicaraan ini,” kata Naeun.

“Soojung sudah kedinginan sebaiknya kita biarkan dia mengganti pakaiannya dulu dan istirahat.”

Aku menatap kagum kearah Taemin. Aku tidak menyangka ada orang yang bisa setegas dan setajam itu pada Appa nya. Kami berjalan masuk ke rumah meninggalkan Appa termenung di luar. Namun aku
masih bisa mendengar Jennie yang mengatakan sesuatu kepada Appa.

Ketika Jennie berjalan melewati Appa, dia berkata pelan. “Ajjushi, ajjushi juga harus belajar bahwa
orangtua tidak selalu benar dan anak-anak tidak selalu salah.”

Appa langsung menoleh, tapi  hanya bisa memandang Jennie dari belakang…

***

Tok! Tok! Tok!

“Masuk,” kata Naeun setelah selesai membantuku berganti pakaian.

Taemin melongokkan kepalanya.

“Bagaimana dia?”

Aku yang sedang tiduran di tempat tidur langsung terduduk. “Aku baik-baik saja, hanya sedikit pusing.
Mungkin karena hujan.”

“Wah! Kalau begitu sebaiknya kamu tiduran saja,” kata Taemin buru-buru.

Aku mengangguk. Taemin duduk di kursi di samping tempat tidurku.

Taemin tersenyum lalu menoleh kearah Naeun. “Naeun-ah, aku mau bicara berdua dengan Soojung.”

Naeun memandangku dan Taemin secara bergantian, lalu mengangguk. “Oke, aku akan ke dapur, minta dibuatkan sup untuk Soojung.”

Setelah pintu ditutup, Taemin menatapku dalam-dalam.

“Ada apa?” tanyaku dengan kikuk. Aku takut sebentar lagi mukaku memerah jika terus dipandangi seperti itu.

“Berjanjilah padaku kamu tidak akan melakukannya lagi,” kata Taemin.

The How of Us✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang