Jangan tanyakan kenapa gue bisa suka sama lo Nat, karena gue sadar kenyamanan itu ada disaat kita bisa bertahan untuk lebih kuat.SETELAH sampai ditempat tujuan. Gibran membiarkan Natasya kembali dengan teman-temannya. Bukan apa-apa, dia hanya ingin melihat seberapa pengaruh yang sudah dia lakukan pada Natasya.
Apakah Natasya akan menjauhinya, atau dia akan bersikap seolah tak terjadi apa-apa?Saat Gibran mengatakan bahwa dia nyaman berada di dekat Natasya, tak ada reaksi apapun dari cewek itu. Dia hanya diam membisu, seolah apa yang Gibran katakan hanyalah sebatas angin lalu.
Entahlah, semenjak kapan Perasaan Gibran berubah ketika dia dekat dengan Natasya? Tapi, Gibran yakin ini bukanlah cinta. Karena cinta tak mungkin datang secepat ini.
Jika ini adalah rasa yang akan bertahan, Gibran hanya bisa berharap bahwa semua ini akan berjalan tanpa ada masalah dan terulangnya kesakitan karena kehilangan. Pikiran Gibran masih terngiang-ngiang pada kejadian di masa lalunya itu. Bahkan dia masih belum bisa menerima dirinya kalau saja hatinya kini mulai membukakan pintu untuk hati yang lain.
"Kata Danis, lo duduk sama Natasya tadi. Bener? " tanya Refan kepada Gibran.
Gibran tersenyum sebagai jawaban.
"Lo suka dia? "
Gibran menaikkan bahunya.
"Jangan gitu Ran, dia cewek, dan cewek gampang baper. Kalo lo gak serius, jangan deketin, " ujar Refan. "Jangan jadiin dia sebagai pelampiasan atas rasa lo dari Natalia."
"Enggak! Dia gak gue jadiin pelampiasan, " jawab Gibran cepat.
Refan mengangguk, lalu dia menghela napasnya panjang, "Lalu kenapa lo bersikap seperti ini sama dia, ini beda dari lo biasanya, gak kayak Gibran yang gue kenal. Gue tau lo Ran, kita sahabatan udah dari lama. "
Benar, Gibran dan Refan memang sahabatan sudah lama dari sejak mereka duduk di bangku SMP kelas 1. Jadi, Refan tahu Gibran luar-dalamnya, ini juga yang membuat Gibran lebih dekat dengan Refan daripada teman yang lain.
"Gue bahagia ngelakuin ini, " ujar Gibran.
"Lo bahagia? " Refan agak sedikit ragu dengan jawaban yang diberikan oleh Gibran. "Tunggu-tunggu, " katanya sambil berpikir kembali, lalu dia menatap kearah Gibran. "Lo bahagia karena lo seneng Natasya keliatan enjoy sama lo atau lo seneng karena bisa mainin perasaan dia buat obat luka lo?
"Entah, Ref. Gue sendiri kadang gak sadar ngomong kayak gitu sama dia. Jujur semenjak ada dia, hidup gue gak selalu tentang masalalu." Gibran mencoba jujur dengan perasaanya.
Refan berusaha mengerti perkataan Gibran, hanya saja Refan takut jika perasaan Gibran ini hanyalah sementara saja. Bukan menyembuhkan luka lama, tapi menimbulkan luka baru. Kisah percintaan Gibran dengan Natalia memang sudah lama berada di tahap ending. Tetapi, Gibran sendiri masih belum sepenuhnya bisa melepaskan belenggu hatinya pada sosok gadis yang tak bernyawa itu di masa lalunya. Refan merasa kasihan jika Gibran harus berusaha kuat untuk melupakan kenangan yang sampai saat ini masih dia simpan. Bagaimanapun juga yang menjalani adalah Gibran sendiri. Hati dan perasaan itu memang sudah menyatu dan saling berdekatan. Tanpa sadar, seseorang yang benar-benar merasakan arti cinta itu mungkin akan terasa sulit untuk melupakan disaat dia mulai merasa nyaman. Sama hal nya dengan seorang Gibran. Baginya, Natalia adalah gadis yang mampu menerima kekurangan dia sewaktu orang-orang hanya bisa menilai dirinya buruk, Natalia adalah sosok yang bisa mengerti jalan pikirannya tanpa sedikitpun menyalahkan apa yang dia lakukan. Tetapi apa boleh buat? Sampai saat ini pun rasanya Gibran menganggap Natalia masih ada, bedanya hanya hatinya saja yang tidak bisa merelakan semua tentang Natalia. Justru menyimpan namanya di dasar relung jiwanya. Namun, yang namanya masalalu tetaplah masalalu. Sekeras-kerasnya seseorang untuk bertahan tanpa adanya ikatan, semakin membuat hatinya terluka karena tarlalu lama memendam perasaan seiring berjalannya waktu yang terbuang.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD BOY'S HEART
Teen FictionSenakal-nakalnya anak cowok, mereka juga ada waktunya rapuh dan lemah. Kadang mereka hanya pandai melakukan drama hebat yang tak bisa terbaca oleh siapa pun, kalau cowok melakukan hal yang terlihat buruk bisa jadi hal itu mampu menenangkan beban pik...