NATASYA berjalan dengan membawa sebotol air mineral sambil menghampiri sosok cowok yang kini duduk di bawah naungan pohon, sepertinya dia terlihat kelelahan. Ya, Gibran lagi-lagi mandapat hukuman oleh Pak Rian_Guru mata pelajaran olahraga yang terkenal tegas dan disiplin.
"Nih, buat lo. "
Gibran seketika terkejut karena tiba2 saja ada seseorang menyelonong menyodorkan sebotol air minum di depan wajahnya.
"Buat gue? " tanyanya kemudian
"Buat siapa lagi kalau bukan buat lo? Buat setan? " jawab Natasya lagi.
Gibran berkerut. Lalu, tanganya mengambil botol minuman itu dari tangan Natasya. "Thanks ya"
Natasya mengangguk sambil tersenyum. Dia masih memandangi Gibran yang mencoba memutar tutup botol itu dan meminumnya.
Mata Gibran melirik ke samping dan seketika dia tersedak lantaran menyadari kalau Natasya memandangi dirinya.
"Eh, lo kenapa Gibran?" refleks Natasya bertanya. "Pelan-pelan dong minumnya"
Gibran mencoba menyapu percetan air di sekeliling mulutnya dengan punggung tangannya.
"Sori, sori." Ucapnya
Entah bagaimana jadinya suasana diantara mereka berdua mendadak hening seketika. Gibran masih kebingungan dengan sikap Natasya yang berubah drastis kepadanya. Kemaren Natasya sendiri yang meminta dirinya untuk tidak mendekati Natasya. Tapi justrus sekarang Natasya sendirilah yang menghampiri dia sambil membawa minuman untuknya. Ah, ini benar-benar seperti mimpi indah bagi Gibran.
"Ngomong-ngomong kenapa lo nyamperin gue? Ada yang ingin dibicarain? " tanya Gibran basa-basi.
Natasya diam.
"Ada apa Tasya? "tanya Gibran lagi.
Tuhan, tolong Natasya...
Natasya menggigit bibir bawahnya dan membuang wajah ke arah lain.
"Hei, kok malah diem? " lagi-lagi Gibran kebingungan dibuatnya.
"Eh, lo kenapa sih telat masuk mulu? Bahkan, kali ini telat lo lebih parah lagi, udah lewat jam pelajaran ketiga lo baru datang, ck ck ck parah emang lo" ucap Natasya mencoba mengalihkan topik pembicaraan.
"Enggak pa-pa. Gue males aja belajar pagi" jawab Gibran asal.
Huft, untung usahanya berhasil.
"Masa sih males belajar pagi, menurut kabar lo suka tidur di kelas kan saat pelajaran jam ke 6 dan 7"
"Itu kalau gue bosen sama cara penjelasan gurunya, " jawab Gibran membela.
" Gak capek apa kena hukum keliling lapangan tiap hari? " lagi-lagi Natasya menjadikan masalah Gibran sebagai topik, niatnya sih supaya ada percakapan dengan sosok cowok itu.
"Mau tau rasanya gimana? Next ikut gue aja telat masuk, biar kena hukum berdua" balas Gibran sambil tersenyum.
"Dih, gak usah ngajakin gue telat. Ngeselin emang"
"Hahaha, kan situ yang mau tau rasanya capek apa engga! "
"Ya kan gue cuma mau tau dari mulut lo doang, kan elo yang ngerasainnya"
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD BOY'S HEART
Teen FictionSenakal-nakalnya anak cowok, mereka juga ada waktunya rapuh dan lemah. Kadang mereka hanya pandai melakukan drama hebat yang tak bisa terbaca oleh siapa pun, kalau cowok melakukan hal yang terlihat buruk bisa jadi hal itu mampu menenangkan beban pik...
