1.Pertemuan

172 61 61
                                    

Ini bukan tentang arti seberapa besarnya rasa ingin dicintai,

tetapi ini tentang bagaimana menghargai tiap-tiap hati yang mencintai.

Takdir adalah sesuatu yang menemukan kita.

Itu artinya bukan kita yang mencari takdir.

Manusia hanya bisa berencana,
Namun tidak bisa mengatur segalanya.

Tuhan punya rahasianya sendiri dengan kehendaknya.

Hanya tinggal lihat, siapa yang mampu bertahan sebagai tokoh utama yang berperan dalam kisahnya.

Bisa jadi itu adalah awal dan akhir bagi takdir pertemuan kita.

-Gibran

      SEMBURAT cahaya merah muda yang mendominasi warna kejinggaan itu kini menghiasi suasana langit sore yang menenangkan. Setelah asik berkeliling tempat di kota ini akhirnya Natasya memilih duduk di atas pasir putih nan lembut itu untuk menikmati hari pertamanya berada di kota ini. Berkali-kali hape-nya berdering lantaran sang Ayah tak henti-hentinya menelepon, namun Natasya tetap bersikap acuh seolah kupingnya tak mendengar apapun. Hingga akhirnya dia merasa bosan sendiri dan merogoh hape-nya. Lalu, sejurus kemudian jarinya menggeser tombol hijau untuk menjawab panggilan dari Ayahnya meski dengan perasaan kesal.

       "Hallo sayang,kamu dimana? Cepat pulang Tasya sayang ini sudah mau gelap," kata Farhan dari seberang sana.

        "Iya... bentar lagi kok, Yah. Tasya bakalan pulang . Ini Tasya lagi di pantai pengin menikmati sunset" sahut Natasya memelas.

       "Pokoknya kamu harus cepat pulang sebelum malam, Ayah khawatir sayang kota ini masih terlalu asing buat kamu," ucap Farhan dengan nada santai.


       "Tapi yah.... "

      "Tak ada tapi,tapi-an. Pokoknya Ayah minta kamu pulang sekarang !" potong Farhan seketika.

       Natasya menghembuskan napas gusar."Iya, Yah. Tasya pulang nih... Tasya tutup dulu !" Jawab Natasya mengalah.

      Padahal Natasya masih ingin tetap duduk santai sambil menikmati semilir angin yang menurutnya menyejukkan hati dan pikirannya. Bukan tanpa alasan dia ingin berlama-lama di sana, hanya saja dia masih kecewa kepada Farhan lantaran mereka harus pindah kota dan juga tempat tinggal tentunya.

       Sebenarnya Ayah Natasya membangun perusahaan baru yang lebih besar dari perusahaan Company Furniture-nya yang berada di kota nya dulu. Hingga pada akhirnya dia harus menjual aset-aset kekayaannya pada kolega-kolega sesama pembisnis.

       Hal itulah yang membuat Natasya kesal terhadap Farhan, dia harus menjalani Long Distance Relationship dengan Bayu, pacarnya. Bukan cuma itu saja, Natasya juga kecewa kepada Farhan karena Ayah nya itu lebih mementingkan pekerjaan-nya daripada kehidupan anaknya. Tetapi apa boleh buat? Natasya juga tidak bisa membantah kemauan Farhan yang penuh wibawa.

        Natasya mencoba bangkit dari duduknya, kemudian dia mengepak-ngepakkan tangannya ke sela drees untuk membersihkan pasir yang menempel. Sambil berjalan, dia memperhatikan sosok cowok yang tengah berdiri dengan pandangan menghadap hamparan lautan. Entah apa yang dilakukan oleh cowok itu Natasya pun tidak tahu. Namun yang membuat Natasya berdecak heran adalah kenapa cowok itu teriak-teriak gak jelas sambil merentangkan kedua tangan nya?
Ah, Natasya juga tak ingin ambil pusing. Mungkin cowok stres kali. Pikirnya.

BAD BOY'S HEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang