30. Our Ending

285 25 13
                                    

Nayeon melingkari tanggal pada kalender di atas nakas sambil sesekali melirik pada laptopnya. Hari ini sudah genap enam bulan sejak Jiyeon dan D.o tidak bisa dihubungi--tepatnya semenjak skandal itu. Nayeon tersenyum pahit, tak terhitung sudah berapa kali Ia memandangi kalender dengan penuh harap, namun sekarang rasanya Ia sudah terlalu lelah.

Gadis itu kemudian memutar alunan musik dengan volume sedang sembari mengetik beberapa pesan balasan pada fans yang menyapanya melalui weverse. Twice memang yang terbaik dalam memberikan fanservice, di saat liburan seperti ini pun mereka tetap berkomitmen untuk berkomunikasi intens dengan fans. Beberapa pesan lucu dan haru yang dikirimkan membuat suasana hati Nayeon semakin membaik, sesekali Ia tertawa terbahak hingga ikut menangis haru di depan laptopnya.

Ia baru saja ingin meminum kembali jus jeruk yang diletakannya di samping laptop namun baru menyadari gelas itu sudah tidak berisi sama sekali. Nayeon menghela napas pelan. Butuh waktu baginya untuk terbiasa mengurus keperluannya sendiri seperti saat ini, karena biasanya keperluan makan dan minumnya diurusi betul oleh para Manager.

Sambil uring-uringan Nayeon berusaha menegakan tubuh lalu memperbaiki kuncitan rambutnya yang sudah tak beraturan karena Ia sudah berjam-jam melakukan aktivitas rebahan. Tangannya lalu meraih gelas bening untuk dibawa ke dapur untuk mengisi ulang jus jeruknya.

Namun, baru saja Nayeon menuruni anak tangga pertama, telinganya sudah mendengar pintu utama rumahnya diketik dan bel dibunyikan bergantian. Sejak tadi Ia tidak bisa mendengar jelas karena suara musik yang dinyalakannya di dalam kamar.

Kakinya menuruni anak tangga dengan cepat bersamaan dengan omelan yang terucap dari bibirnya,
"Astaga, Park Chanyeol benar-benar! Apa sekarang Exo sedang menganggur sampai-sampai dia sempat untuk datang kemari sesering--"
Nayeon terhenti bicara saat netranya menangkap sosok Jiyeon yang berdiri di depan pintu rumahnya.

"Eonnie?!"
Nayeon menutup mulutnya kaget saat gadis yang disebut namanya itu menghambur memeluk adik tirinya itu begitu erat.

"Nayeon-a."
Jiyeon bahkan menciumi pipi chubby adiknya dengan begitu bahagia. Sementara yang dipeluk malah tersedak karena menahan tangis.

"sudah, sudah. Aku baik-baik saja. Jangan menangis lagi, hm?"
Jiyeon melepas pelukan sambil menepuk-nepuk punggung Nayeon perlahan.

Nayeon mengangguk dengan napas tersendat. Ada ratusan pertanyaan di kepalanya saat ini. Ia ingin menanyai semua hal pada Jiyeon namun bibirnya terlalu kelu untuk bicara.

"Apa yang sebenarnya terjadi?"
Tanya Nayeon saat keduanya sudah berhasil mendudukan diri di atas sofa ruang tengah.

Jiyeon mengatur napas perlahan sebelum menjelaskan satu persatu kronologis kejadian yang mengguncang hidupnya. Gadis itu berhutang banyak pada Kyungsoo karena Kyungsoo sudah membantu mempromosikan dirinya sebagai trainee hingga Jiyeon segera debut tahun ini. Dengan begitu, Jiyeon akan mulai dapat melunasi hutang-hutangnya pada rentenir juga pada Kyungsoo.

Tanpa bantuan Kyungsoo, Jiyeon semestinya baru akan debut 4-5 tahun lagi mengingat ketatnya persaingan para trainee di SM Ent. Tentu saja semua ini didukung pula dengan upaya dan kerja keras Jiyeon yang selalu berlatih di ruang latihan sampai pagi sehingga berhasil meraih nilai tertinggi di evaluasi penilaian setiap bulannya.

Nayeon mengerucutkan bibirnya marah,
"kenapa sih tidak minta tolong denganku saja? Kenapa harus minta tolong dia dan menyebabkan masalah seperti waktu itu?"

Jiyeon mengangguk pelan,
"maafkan aku Na, aku tidak berpikir sejauh itu. Aku tidak ingin membebanimu dan aku hanya berpikir Kyungsoo satu-satunya orang yang dapat kuandalkan di SM. Aku benar-benar merasa bersalah."
Lutut Jiyeon melemas, sedikit lagi tubuhnya berlutut di lantai bermaksud ingin memohon maaf pada Nayeon sebelum gadis itu menarik lengannya dengan kuat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Just A Fangirl?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang