19. His Feeling

888 100 35
                                    

Untold story

Kemarin malam, saat D.O baru pulang dari mengantar Nayeon ke dorm. Ia melangkah gugup masuk ke apartemen saat waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam.

Ruang tengah begitu lengang. Hanya tinggal Baekhyun seorang yang sedang asyik menyanyikan lagu yang didengarnya dari earphone.

Begitu melihat ekspresi wajah D.O, Baekhyun tidak berniat menyerbunya dengan pertanyaan seperti yang dilakukannya pada Chanyeol beberapa jam yang lalu. Lagipula suara indah Taeyeon yang sedang didengarnya membuatnya tidak berniat melepaskan earphone hanya untuk mengomel.

D.O kembali melanjutkan langkah menuju kamarnya. Langkahnya kemudian terhenti saat melihat Chanyeol bersandar di depan pintu kamarnya dengan tangan terlipat di dada.

"Kyungsoo-yah,"
Chanyeol menegakkan badan lalu melangkah mendekat.

"Apa Nayeon baik-baik saja?"
Wajahnya terlihat sangat khawatir.

Kyungsoo mengangguk pelan. Ia sudah berniat memutar kenop pintu hingga suara Chanyeol kembali menghentikannya.

"Aku minta maaf karena sudah menyakitinya,"

"Kenapa meminta padaku? Aku sama sekali tidak peduli, hyung. Kau bisa minta maaf sendiri padanya,"

"Aku tau kau peduli. Aku tau kau menyukainya. Aku tau kau kecewa padaku karena itu.."
Chanyeol menarik napas pelan.

"Aku tau hyung juga menyukainya,"

"Kyungsoo-yah,"

D.O berbalik menghadap Chanyeol. Jarak mereka hanya setengah meter sekarang.

"Kenapa harus begitu? Kenapa harus bersikap seperti itu pada gadis yang kau sukai?!"

"Kyungsoo, tenanglah. Kau tidak tau apapun dan kau tidak perlu sok tau tentang perasaanku,"

"Benarkah? Kau sendiri yang tidak pernah mengakui perasaanmu. Kau terlihat seperti pecundang, hyung,"

Chanyeol menggeleng pelan.
"Aku malas berdebat denganmu,"
Ia lalu melangkah mundur.

"Sejak kapan kau tau aku menyukainya?"
Tanya D.O, nada bicaranya sudah lebih tenang.

"Aku sudah tau saat pertama kali melihat kalian bersama. Aku tidak pernah melihatmu menatap seorang gadis seperti itu. Lalu yang paling meyakinkanku adalah saat kau memintaku menemuinya sehabis konser,"
Chanyeol tersenyum tipis.

"..maaf jika aku mengacaukan semuanya. Tapi betapapun aku menyukai Nayeon, kau tau aku tidak akan melukai Mina, kan?"

D.O menghembuskan napas frustasi.
"Kenapa? Kenapa sampai harus membohongi dirimu sendiri hanya demi gadis itu?"

"Kyungsoo-yah, aku tau kau menyukai Nayeon, tapi--"

"Kali ini bukan soal Nayeon, hyung. Aku membicarakanmu. Sampai kapan kau akan terus menampik perasaanmu pada gadis lain hanya demi menjaga perasaan Mina? Bagaimana jika suatu saat kau bertemu gadis yang ditakdirkan untukmu dan kau begitu mencintainya. Apa kau akan tetap melakukan hal yang sama?"

"Mina cinta pertamaku, Kyungsoo. Aku akan terus menyayanginya. Tidak akan ada gadis lain setelahnya."

"Itu tidak masuk akal. Aku tidak mengerti kenapa kau bisa sebegitu bodohnya soal memahami perasaanmu sendiri. Cinta pertama tidak pernah berhasil, hyung. Begitu semuanya selesai kau hanya perlu merelakannya. Aku tidak mengerti hubungan apa yang bertahun-tahun kau coba pertahankan dengannya."

Chanyeol mengacak rambut D.O gemas sambil tersenyum.

"Kau tidak mengerti, Kyungsoo-yah. Kau tidak pernah mengerti bahwa rasa cinta tidak pernah berakhir."

Just A Fangirl?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang