10. Delusional

1.2K 111 7
                                    

Beberapa bulan kemudian...

Malam itu Jihyo sedang menonton Insurgent dari laptopnya saat Nayeon masuk ke kamar dengan handuk yang melilit rambutnya.

"Kemana yang lain?"

Jihyo mem-pause filmnya.

"Kurasa masih di ruang tengah. Kau sudah makan?"

"Aku makan sedikit tadi sebelum mandi,"

Jawab Nayeon sembari menyisir rambutnya yang masih basah.

"Jihyo-ya,"

"Apa?"

Jihyo melepaskan earphone yang menyumpal lubang telinganya.

"Apa kau pernah menyukai seseorang?"

Bisik Nayeon sambil menempatkan dirinya di sebelah Jihyo.

"Entahlah, aku pacaran saat kelas dua SMA. Kami putus beberapa hari sebelum hari kelulusan. Aku hanya ingat rasa sakit hatiku,"

"Bagaimana kau tau kau menyukai seseorang? Apakah sama dengan menyukai idolamu?"

Jihyo mengernyit kemudian mengangkat bahu.

"Aku tidak yakin, mungkin sama, mungkin juga tidak. Tapi.. apa kau tidak pernah jatuh cinta sebelumnya?"

Jihyo balik bertanya.

"Entahlah, aku terlalu sibuk melihat Exo saat ada yang mendekatiku di SMA,"

"Ah, benar, aku ingat saat JB sunbae sering meminta mengantarmu pulang saat kita masih trainee, sampai dia menyerah sendiri karena kau tidak juga membalas perhatiannya setelah sekian lama,"

Nayeon hanya menjawab dengan cengiran lebar.

"Tunggu! Kau bertanya begini apa karena.. mungkinkah kau sedang jatuh cinta?!"

Nayeon menggeleng cepat--terlalu cepat hingga Jihyo menyadari kebohongannya.

"Siapa orangnya?!"

Jihyo menyikut Nayeon dengan usil dan berhasil membuat gadis itu blushing.

"Apanya, tidak ada kok,"

Balas Nayeon sambil menunduk menutupi wajahnya.

"Ah, baiklah..aku akan pura-pura tidak mendengar,"

Ujar Jihyo kembali menyumpal sepasang earphone di telinganya, namun segera dihentikan oleh Nayeon.

"Apa yang harus kita lakukan saat menyukai seseorang? Apakah mengiriminya sinyal seperti mem-follow di sosmed itu efektif?"

"Jangan konyol! Kau seorang Idol sekarang, orang-orang akan memperhatikan setiap gerikmu dan menyadarinya. Kalau aku jadi kau, aku akan memanfaatkan setiap waktu luang dengan baik dan berkencan dengan hati-hati seperti yang banyak dilakukan senior kita,"

"Maksudmu aku harus memberitahunya langsung? Kau pikir segampang itu?!"

"Yah, aku tidak bilang gampang, aku hanya ingin membuatnya jadi lebih mudah buatmu. Memangnya kita masih punya waktu untuk tarik ulur seperti yang dilakukan orang lain? Jangan bercanda, Nana"

Nayeon hanya menjawab dengan melempar napas berat.

                                 TT

Matahari pagi sedang mencurahkan sinar hangatnya pada seluruh makhluk hidup yang ada di Apgujung pagi itu.

Langkah Nayeon pun terayun konstan diikuti bayangan hitam di aspal yang seolah mengiring langkah kakinya.

Just A Fangirl?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang