11. Talk About Her

961 89 12
                                    

Waktu masih menunjukkan pukul 11 tapi matahari sudah bersinar angkuh dari singgasananya. Cuaca hari ini jadi terasa begitu panas meskipun sesekali angin sepoi berhembus menyegarkan.

Nayeon pun memilih duduk di sebuah bangku taman di samping pohon tempat mereka mampir terakhir kali.
Tak lama setelahnya, Chanyeol muncul dengan langkah terseret lalu duduk tidak jauh dari Nayeon.

Sejak dari perjalanan dari dorm kemari, Nayeon membiarkan cowok itu berjalan di belakangnya untuk menenangkan diri. Ia terlihat kacau dengan pandangan yang selalu menunduk, beberapa kali tubuhnya bahkan menabrak orang-orang di depannya.

"Sunbae.."

Nayeon berdeham ragu, matanya masih tidak berani menatap cowok di sampingnya.

"Apa kau lapar?"

Nayeon menghela napas saat dirasa tidak ada jawaban setelah beberapa waktu hingga Chanyeol menggeleng lemah,

"Kau makanlah duluan,"

Nayeon menggeleng pelan,

"Kita makan bersama saja,"

Chanyeol pun kembali tidak menjawab.

"Mina dan aku.."

Chanyeol membuka mulut setelah cukup lama terdiam.

"Kami sudah saling mengenal sejak SMP. Saat itu..Mina murid pindahan dari Jepang. Dia sangat cantik dan banyak orang menyukainya, tapi beberapa gadis menyebutnya sombong karena dia tidak mau bicara. Mereka salah. Gadis itu, dia terlalu takut bicara karena dia malu orang lain akan menertawakan logat Jepangnya."

Chanyeol terkekeh pelan, Nayeon melihat binar-binar menari di matanya saat membicarakan Mina.

".. Suatu hari aku terjatuh saat berlari melewati bangkunya. Semua orang memandang khawatir karena aku hampir menabrak Mina dan dia kelihatan sangat terkejut. Kau tahu apa yang terjadi selanjutnya?"

Nayeon menggeleng, Ia tidak ingin memotong ceritanya sedikitpun.

"Semua orang masih terdiam setelah aku berdiri. Saat aku ingin memastikan apakah Mina baik-baik saja, gadis itu tertawa terbahak-bahak. Semua orang terdiam karena mengkhawatirkannya tapi dia sendiri orang yang tertawa, dasar."

Kemudian Chanyeol tertawa puas sambil memegang erat perutnya.

"Sejak saat itu kami jadi dekat. Aku terus menggodanya untuk mendengarnya berteriak dalam bahasa Korea. Dia terus belajar dan jadi jauh lebih baik sekarang. Tapi sekarang, percuma saja aku menggodanya, dia tidak akan berteriak menggemaskan seperti saat di SMP lagi, yang ada telingaku akan dijewer,"

Chanyeol menatap Nayeon ceria, sangat berbeda dengan Chanyeol yang dilihatnya satu jam yang lalu.

"Telingaku jadi caplang begini, karena dijewer gadis cerewet itu!"

Cibir Chanyeol membuat Nayeon tertawa, tetap saja senyum di ujung bibirnya masih terlihat jelas di mata Nayeon.

Saat keduanya berhenti tertawa, Chanyeol menyadari keadaannya yang seketika menjadi canggung. Ia tidak bisa melupakan kata-kata terakhir yang diucapkan Mina.

"Apa.."

Chanyeol kembali berdeham.

"...Mina pernah bercerita mengenai sesuatu tentang kami?"

Nayeon menggeleng,

"Dia hanya pernah bilang dia punya seorang teman baik di sekitar Seoul. Dia selalu mengatakan itu saat kami bertanya dia pergi dengan siapa,"

Chanyeol terlihat melamun setelah mendengar jawaban Nayeon.

"Kalian berkencan?"

Chanyeol menaikkan alis, ini pertanyaan yang tidak asing sejak duduk di bangku SMP.

"Entahlah, rasanya tidak pernah sesederhana itu. Kami hanya merasa nyaman dan saling bergantung satu sama lain. Aku tidak pernah memikirkan kencan, tapi.."

"Tapi?"

"Tapi aku tidak pernah berpikir Mina akan bersama cowok lain selain diriku. Sejujurnya, sejak mengenal Mina aku menjaga jarak dari gadis-gadis lain, aku juga tidak pernah membiarkan teman-teman cowok di sekolahku mendekatinya. Kami sangat dekat setiap waktu dan orang jadi berspekulasi macam-macam tentang kami, tapi yah, kubiarkan saja,"

Chanyeol memikirkan kata-kata yang tepat.

"Karena kalian sudah saling melindungi satu sama lain?"

Potong Nayeon membuat Chanyeol mengangguk.

"Begitulah.. tapi, kata-katamu barusan, sepertinya kau juga pernah mengalaminya kan, Nayeon-ssi?"

"Nggak kok, siapa bilang?!"

Nayeon mengerucutkan bibirnya.

"Haha, benar juga. Anak kecil sepertimu memangnya tahu apa sih?!"

Ledek Chanyeol dengan senyum evil.

"Sunbae!"

Nayeon tidak tinggal diam. Dipukulinya lengan kurus Chanyeol hingga cowok itu berhenti tertawa dan mulai mengaduh.

"Tolong, hentikan! Fans macam apa sih yang tega memukul idolanya begitu?"
Cibir Chanyeol dengan tangan telipat di dada.

"Biar Sunbae tau kalau aku ini seorang sasaeng!"

Balas Nayeon lalu melangkah pergi membuat Chanyeol tidak bisa menahan tawanya.


TT

Nayeon masuk ke kamar saat Jihyo terlihat sedang asyik cekikikan dengan seseorang di telepon, Ia bahkan tidak menyadari kehadiran Nayeon di ujung pintu.

"Sudah malam Park Jisoo, sebaiknya beritahu orang yang meneleponmu untuk segera menutup teleponnya. Yang akan tidur di kamar ini bukan hanya kau,"

Jihyo menjauhkan ponselnya dan menghela napas,
"Baiklah, eonni, aku akan menutup teleponnya lima menit lagi. Bisa kau keluar sekarang?"

"Kau mengusirku?" Jawab Nayeon dengan memutar bola matanya.

"Eonni, ayolah!"

Nayeon buru-buru menarik sabun wajahnya dari atas meja rias lalu keluar dari kamar tanpa sepatah kata pun.

Nayeon terkejut saat mendapati Mina berdiri di depan wastafel sambil mengeringkan wajahnya dengan handuk.
Mereka belum bertatap muka sejak Nayeon kembali dari taman tadi siang.

Mina hanya menoleh dengan senyum yang terlihat dipaksa lalu buru-buru menutup botol pelembabnya dan berniat segera meninggalkan ruangan.

"Mina.. Kita perlu bicara,"

Nayeon memberanikan diri meskipun dia sangat ingin menghindarinya.

Mina hanya mengangguk dan berdiam diri hingga Nayeon mendekat ke tempatnya berdiri.

"Mengenai Chanyeol sunbae, dia sepertinya.."

"Eonni.. aku tidak ingin membicarakannya, dan juga aku ingin hanya eonni yang mengetahui tentang itu,"

Nayeon terpaku, satu-persatu kata-kata yang sudah dirancangnya menguap dari otaknya.

"Tapi, Myoui Mina.. Aku sungguh tidak mengerti.."

Mina buru-buru memotong,
"..Dan juga eonni, kau juga harus berhati-hati kalau kau bertemu dengannya nanti. Jangan sampai terkena masalah,"

"Hey, Myoui Mina!"

Mina segera berlalu dan meninggalkan Nayeon yang masih terpaku di tempatnya.

"Dia bicara apa sih?!" Nayeon menyisir rambutnya frustasi.

Just A Fangirl?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang