"Yang aku mau tidaklah sulit, kau hanya perlu menikah denganku. Selesai" kata perempuan itu dengan raut wajah santai, benar-benar seakan tidak memiliki rasa malu sedikitpun. Dalam hatinya, perempuan itu berharap Avaro akan menerima apa yang ia inginkan.
"Dasar perempuan gila!!" Cibir Avaro seraya tertawa remeh.
"Apa kau sekarang menjadi perempuan murahan selain menjadi CEO?!! Oh, atau kau menjadi CEO karena menjadi perempuan murahan?!" Lanjut Avaro dengan santai tanpa memperdulikan perasaan lawan bicaranya.
Perempuan itu menatap wajah Avaro dengan sorot mata geram, bisa-bisanya pria itu merendahkan dirinya. Ketika perempuan itu akan menampar rahang kokoh Avaro, tangan Avaro lebih dahulu menahan pergerakan tangan perempuan rendah dihadapannya.
"Kau ingin menamparku? Cihh!! benar-benar tidak berguna" desis Avaro seraya berdecih.
"Kau merendahkan diriku, kau yang tidak berguna!!" Ucap perempuan itu dengan tinggi.
"Sebutkan, di bagian mana aku yang tidak berguna, hm?!! Aku mendirikan perusahaan dan setelah aku berdiri seperti saat ini, kau datang dengan niat untuk bekerja sama dan merampas seluruh aset yang aku miliki, begitu?" Sindir Avaro dengan tajam.
Tubuh perempuan itu seketika menegang, bagaimana bisa pria ini tahu apa yang ia inginkan, pikirnya. Ia mengatur nafasnya sesaat, lalu mimik wajahnya mengisyaratkan sesuatu kearah belakang Avaro.
Avaro perlahan menoleh dan manik matanya segera menajam. Perempuan licik di hadapannya itu telah menyiapkan tiga orang ajudannya untuk Avaro. Pria itu menatap ajudan perempuan itu dengan bergilir.
Baiklah, empat lawan satu -bhatin Avaro.
"Kerjakan!!!" Bentak perempuan itu pada ketiga ajudannya.
Secepat kilat Avaro menatap tiga orang tersebut dari sudut matanya, tangan kanan Avaro merogoh saku celana bahannya secara perlahan. Terlihat tiga ajudan perempuan itu semakin mendekat ke arahnya, lalu saat salah satu dari tiga ajudan perempuan itu akan menyentuh Avaro, dengan santainya pria tersebut mengangkat dan mengarahkan sebuah pistol berdaya rusak tinggi kearah tiga ajudan perempuan itu.
Tiga ajudan perempuan itu langsung bergeming, berhenti bergerak sekaligus disertai dengan tubuh mereka yang menegang hebat. Siapa sebenarnya pria dihadapan mereka pada saat ini? Pikir mereka. Apakah seorang polisi atau--
"Psychopath" ujar Avaro santai dengan tiba-tiba.
Perempuan yang ada pada genggaman tangan kiri Avaro terbelalak dengan tubuh menegang disertai dengan tubuh yang sedikit bergetar.
"Kalian fikir aku adalah seorang polisi? Ternyata pikiran kalian masih rendah" ucap Avaro.
"Apa kau ingin merasakan pistolku?" Tanya Avaro dengan santai kepada perempuan itu.
"L-lepaskan a-aku, Avaro" kata perempuan itu dengan terbata.
"Melepaskan dirimu? Oh tidak akan, bahkan permainanku belum ada yang dimulai dan aku pikir tubuhmu sangat cocok untuk pistol juga untuk pisau lipat kesayanganku" ujar pria itu mulai terlihat gila dengan tubuh mangsa barunya.
Perlahan pria itu mengarahkan ujung pistolnya kepada perempuan yang ada dalam genggaman tangannya itu.
"A-aku akan melenyapkan gadismu, jika kau mencoba untuk melenyapkan diriku!!" ancam perempuan itu. Namun Avaro malah mendelik meremehkan ancaman yang perempuan licik itu berikan.
"Hahaha... Kau mengancamku dengan menggunakan gadisku? Sadar!! Kau sendiri sedang berada di ambang kematianmu, Leza!!" Sarkas Avaro.
Jleeb,
KAMU SEDANG MEMBACA
Romantic But Psychopath(End')
Ficção Adolescente~TAHAP REVISI~ Seorang gadis dengan paras cantik yang masih menduduki bangku SMA di salah satu Sekolah Menengah Atas luar negeri harus berhadapan dengan seorang lelaki psikopat yang ternyata adalah lelaki pemikat hatinya sekaligus sahabat kecilnya d...