Saat ini, Avara dan Avaro sudah sampai pada mansion megah milik Avaro, begitupun orang tua Avara. Avaro memerintahkan beberapa pelayan untuk membantu orang tua Avara agar membawa barang-barang yang dibawa oleh ayah dan bunda Avara menuju salah satu kamar yang kosong.Sedangkan Avara dan Avaro dibantu oleh sopir yang menyupiri mereka tadi. Avara segera menuju kamarnya yang ada di mansion itu yang diikuti oleh Avaro dibelakangnya.
"Terima kasih, pak" ucap Avara pada sopir yang sudah membantunya untuk membantunya dalam membawa barang-barang bawaan.
"Sama-sama, nona" balas sopir itu dan melenggang dari hadapan Avaro dan Avara.
"Selamat istirahat, Nona kesayangan" ucap Avaro dengan nada manisnya.
"Oh.. terima kasih, Tuan kesayangan" jawab Avara dan tertawa renyah.
Cup,
Avaro mendaratkan sebuah kecupan hangat dan singkat pada pelipis gadisnya, lalu melenggang dari kamar Avara. Avara yang mendapat perlakuan seperti itu hanya mengukir senyumnya.
Ia beranjak untuk menutup pintu kamarnya, setelah itu Avara mulai merapikan seluruh barang-barang yang ia bawa. Setelah semua barang dirasa rapi, Avara melangkah menuju kamar mandi dan mulai membersihkan tubuhnya untuk setelahnya mengistirahatkan tubuhnya.
*****
Cup,
Cup,
Cup,
Avaro mengecup-ngecup pipi Avara yang saat ini tengah tertidur nyenyak dibawah sebuah selimut tebal yang membalut tubuhnya.
Sesaat terdengar Avara melenguh pelan dan perlahan ia mulai membuka matanya walaupun terasa berat. Alhasil, manik matanya seketika menangkap wajah tampan milik calon suaminya yang kini tengah menatap dirinya dengan dalam.
"Ada apa, Avaro?" Tanya Avara dengan suara khas orang yang baru bangun tidur, lalu menggeliatkan tubuhnya.
"Apa kau lupa kalau kita akan ke butik, honey?" Tanya Avaro dengan mengelus lembut pipi kiri Avara.
"Oh baiklah.. aku akan bersiap" ucap Avara yang hanya diangguki oleh Avaro.
Setelah itu, Avara segera melenggang menuju kamar mandi dan mulai membersihkan tubuhnya. Setelah beberapa saat di dalam kamar mandi, Avara muncul dan mengenakkan sweater hitam dipadukan dengan celana jeans panjang hitam, senada dengan sweater yang ia kenakan.
Avara membiarkan rambutnya untuk tergerai dan ia bergerak untuk mengambil sebuah sling-bag, lalu berjalan menuju arah pintu.
"Avaro!!" Panggil Avara sembari menuruni satu persatu anak tangga, lalu mendekat kearah sang bunda yang disibukkan dengan berbagai macam jenis bunga.
Manik mata Avara mengitari setiap sudut mansion mewah milik Avaro. Dekorasi pernikahannya sudah mulai ditata dengan kesan anggun dan konsep lebih mengarah ke warna putih.
"Apa kau sudah siap? Avaro ada di depan, sedang berbincang dengan ayah" ujar sang bunda yang dibalas dengan anggukan kepala dari Avara.
"Nanti, jika kau sudah menjadi istri.. kau harus bisa menjadi Avara yang lebih baik lagi. Kau harus mempraktikkan apa yang sudah bunda ajarkan padamu selama ini" ujar bunda Avara yang hanya dibalas diam oleh Avara.
"Dan cepat berikan bunda cucu" lanjut sang bunda yang berhasil membuat Avara menatap bundanya itu dengan menaikan salah satu alisnya.
Sedangkan beberapa pelayan yang kebetulan membantu bunda Avara dalam mengurus berbagai macam jenis bunga itu hanya terkekeh-kekeh geli.
"Maks-"
"Iya, nanti kita buatkan bunda dan ayah cucu yang sehat dan imut secepatnya" ucap Avaro tiba-tiba dengan memotong ucapan Avara, lalu merangkul pinggang Avara dengan posesif.
"Iya kan, sayang?" Ucap Avaro meminta pendapat pada calon istrinya itu.
"Hah?" Gumam Avara bingung, bingung harus mengatakan apa. Menikah saja belum, kenapa sudah membicarakan tentang cucu? Pikir Avara.
"Sudah.. sekarang kalian berangkat ke butik! Nanti terlambat lho kaliannya" saran bunda Avara.
"Ya udah, Avara berangkat dulu" pamit Avara dan mencium punggung tangan sang bunda, yang diikuti oleh Avaro.
"Aku juga ke butik dulu ya, Bun. Bunda tenang saja, serahkan padaku kalau urusan cucu" ujar Avaro yang langsung mendapat cubitan dari Avara, tepat pada lengan kekarnya.
Bunda Avara dan beberapa pelayan yang ada disana, termasuk Melina hanya tersenyum melihat tingkah dua calon pasutri baru itu.
TBC
Hayoo siapa yg baca tapi gak vote dan gak comment, wkwk ketauan deh pada😂 gila ini mah si author😂😂
Oke.. gimana yang bagian ini?
Ada yang mau kasih cucu juga buat bundanya Avara? Atau ada yang mau jadi cucu dari bundanya Avara? Cucu onlen tapi ya😂🤭 canda doang kok guys✌️ jgn pada marah dong, nanti aku sedih☹️🥺
Wkwk.. maapkan ke-absurdan author😂Love semuaaaa❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Romantic But Psychopath(End')
Novela Juvenil~TAHAP REVISI~ Seorang gadis dengan paras cantik yang masih menduduki bangku SMA di salah satu Sekolah Menengah Atas luar negeri harus berhadapan dengan seorang lelaki psikopat yang ternyata adalah lelaki pemikat hatinya sekaligus sahabat kecilnya d...