18. Ada Aku

721 49 0
                                    

Bila saat engkau jatuh
Dan mulai merasa rapuh
Pundakku siap tersandar
Tanganku slalu menggenggam
-Devano Danendra
______________________________________

Pagi ini Minhun sedang sibuk di dapur menyiapkan sarapan untuk adiknya yang sedang demam karna hujan hujan dengan Baejin kemarin.

Baejin? Bukannya Baejin sedang kuliah di luar negeri?

Oke, jadi gini ceritanya.

Flashback on

"Aku anterin ya?" Tanya Guanlin saat ia sudah berhasil memegang tangan Fira.

Dilihatnya Fira tidak mau melihat ke arah Guanlin.

"Ngga perlu Kak, udah ditunggu kak Minhyun," Fira melepaskan tangan Guanlin secara paksa lalu kabur di tengah kerumunan orang.

Susah payah Fira menahan air matanya tidak jatuh. Ia seka berkali kali air mata yang berusaha lolos dari matanya.

Langit masih mendung, dan hujan masih turun sepertinya sangat mendukung suasana hati Fira yang kacau saat ini.

Rasanya seperti ditusuk berkali kali cintanya bertepuk sebelah tangan. Ia putuskan untuk menerjang hujan dan berlarian seperti ingin melepaskan beban.

Taman kota. Entah kenapa tiba tiba kakinya berjalan tanpa dituntun ke sana.

Fira mulai menangis, meluapkan semuanya. Air mata yang jatuh bersama hujan tak akan ada yang tau. Ia menengadah, membiarkan air hujan membasahi wajahnya bersama dengan air mata.

"Bullshit First Love," jeritnya disusul suara tangisnya yang mulai melemah. Kakinya lemas karna berlarian, perlahan Fira mulai duduk dan menunduk. Kini tubuhnya benar benar basah oleh air hujan dan ia tidak peduli.

"Tak, tak, tak," terdengar suara langkah kaki yang masih Fira hiraukan.

Perlahan air hujan yang mengguyurnya mulai mereda. Tapi masih didengar jelas suara hujan yang menderu.

Fira mengangkat wajahnya, dilihatnya, "Baejin?"

"Apa lagi ini?" batin Fira.

Raut wajah sedih dan senng benar benar bercampur jadi satu. Saat itu pula tangis Fira benar benar pecah.

"Kenapa?" Tanya Baejin dengan suara yang halus dan sedikit trsenyum untuk menangkan. Hal ini benar benar Fira rindukan.

Fira hanya menggeleng sambil masih sesekali meneteskan air mata.

Baejin mengulurkan tangannya untuk mengajak Fira berdiri. Namun tak segera digapai.

Tiba-tiba Fira berdiri dan langsung memeluk Baejin dengan erat. Disana ia tumpahkan segalanya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
GUANLIN-PresBEM (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang