19. Rumit

677 40 0
                                    

Cinta itu sederhana, yang rumit itu kamu.
-Langit Sore
______________________________________

“Gimana keadannya Abang Guanlin?” Tanya Leo pada Mark yang sedang menunggu di kursi ICU.

Terlihat Mark yang gusar dan mengusap rambutnya, “gue gatau, tadi gue telfon dan ngga disutin. Pas gue telfon lagi malah yang ngangkat itu polisi dan katanya dia dibawa ke rumah sakit karna kecelakaan,” ujar Mark dengan nada lemas.

Leo menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya dan ia duduk disamping Mark.

“Bang, lu tadi udah cerita ke Abang Guanlin kalo Fira tes darah di rumah sakit ya?” tanya Leo penasaran.

Mark menghela nafas dan berusaha menjelaskan, “iya, tadi gue bilang kalo Fira masuk rumah sakit,” tutur Mark.

Leo menepok jidatnya saat menyadari susuatu, “Astaga, kayanya abang gue tuh khawatir kalo Fira itu parah dan masuk rumah sakit Bang, makanya dia tadi mau kesini dan kecelakaan di jalan.”

“Yaampun,” ujar Mark khawatir disertai dengan perasaan rasa bersalah.

Line

Dwena Leo
Sayang, kamu masih di RS?

Sayangku❤
Iyanih, masih nunggu hasilnya keluar bi

Dwena Leo
Aku juga di RS nih, di ICU

Sayangku
Ha? Ngapain?

Dwena Leo
Abang tadi kecelakaan

read

Pesan terakhir hanya di read oleh Lami, mungkin ia sekarang sedang memberi tahu Fira. Pikir Leo.

Mark mondar-mandir menunggu dokter yang sedang menangani Guanlin.

Tak lama kemudian dokterpun keluar dan menjelaskan keadaan Guanlin, “Saudara Guanlin tidak apa-apa, ia menderita Sinkop Vasovagal, oleh karena itu ia shock melihat darah di dahinya dan ia pingsan,” ujar dokter menjelaskan keadaan Guanlin.

Leo dan Mark menghela nafas lega dan berterimakasih kepada dokter.

Tak lama kemudian Mark melihat di lorong  seorang gadis mengenakan piyama yang diikuti oleh seorang gadis dan laki-laki di belakangnya.

“Fira?” Ujar Mark yang kemudian tatapannya diikuti Leo ke arah lorong.

"Yuk," Mark memberi isyarat pada Leo untuk melakukan sesuatu, dan Leo mengangguk sambil tersenyum jahil.

Fira sedikit berlari mendekat ke arah Mark dan Leo, dengan nafas yang terengah-engah ia mencoba untuk berbicara, “Kak Guanlin gimana?” Tanyanya dengan raut muka yang terlihat jelas sedang panik.

Mark dan Leo menunduk lemas, “Lu liat aja sendiri Fir,” ujar Mark.

Perlahan Fira mulai berjalan ke ruang perawatan Guanlin, dibukanya pintu dengan tenang afgar tidak menimbulkan suara.

Pelan-pelan Fira mulai mendekat ke arah Guanlin yang sedang belum sadarkan diri. Wajahnya pucat dengan mata yang masih tertutup.

Tes... Air mata Fira lolos begitu saja tanpa permisi melihat kondisi Guanlin.

“Kak, bangun,” ujar Fira sambil memegang tangan Guanlin yang masih di pasang infus.

Masih hening tidak ada sautan. Mark, Leo, Minhyun, dan Lami pun ikut diam menyaksikan mereka berdua.

Sesekali Fira mengusap air matanya dengan kasar dan tangannya kembali meraih tangan Guanlin.

“Kak aku disini, ayok bangun,”

“Guanlin kaya gini karna dia khawatir sama lu Fir,” ujar Mark.

“Kenapa sih kak? Aku cuman tes darah doang buat mastiin aku demam berdarah atau engga,” jawabnya sambil tetap menatap wajah Guanlin.

“Kata dokter Guanlin harapannya sedikit doang Fir,” ujar Mark yang disambing kedipan mata pada Minhyun dan Lami yang sekarang wajahnya sudah kaget.

Mark hanya berbohong.

Leo mendekat kearah Minhyun, “hasilnya gimana Kak?” Tanyanya dengan berbisik kearah Minhyun.

“Cuma demam biasa kok,” jawab Minhyun yang hanya direspon anggukan oleh Leo.

Sedikitpun bahkan Fira tidak beranjak dari sisi Gunalin.

“Kak bangun, jangan tinggalin aku, aku sayang sama kamu,” ujarnya sambil menangis sesenggukan.

“Sayang doang nih?” Tanya Guanlin yang tiba-tiba membuat tangis Fira berhenti.

Bugh,

Fira memukul bahu Guanlin, “bisa-bisanya kakak Bercanda,” ujarnya dengan muka kesal bukan main.

Guanlin tertawa puas melihat Fira yang begitu mengkhawatirkannya.

“Kurang ajar ya lu pada doain gua yang jelek-jelek,” umpatnya pada Leo dan Mark yang hanya disambut cengengesan dari mereka berdua.

Walaupun kesal rasanya, tapi Fira seperti menghirup oksigen kembali menyadari Guanlin baik-baik saja.

Tanpa disadari ada yang kecewa melihat hal ini dari luar pintu.

Alhamdulillah up yeay, sedih banget nulis part ini gara gara tadi sempet kehapus pas udah mau kelas T_T

Jangan lupa vote dan comment ya biar aku semangat yey❤

GUANLIN-PresBEM (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang