[12] Prank

1.8K 228 33
                                    

TAEYONG sangat shock, Ten benar-benar tidak mengenalinya? Dokter bilang tadi Ten tidak lupa ingatan.

Mata lelaki tampan itu berkaca-kaca. Ingin sekali menangis, tetapi ia masih menahannya agar tidak pecah di depan lelaki cantik yang terbaring di depannya.

"Ten, lo nggak inget sama Taeyong?" Doyoung berucap dengan panik

Dan hanya di balas gelengan kepala oleh si manis.

"Ten, aku Taeyong. Sahabat kamu dari kecil, kamu nggak inget?" Si lelaki tampan menggenggam tangan Ten, sesekali ia mengecupnya

"Ten, lo inget nggak sama gue?" Jaehyun menunjuk dirinya sendiri

Ten menggelengkan kepala, "Enggak."

"Kalo gue, Ten? Gue paling ganteng diantara mereka semua, lo pasti inget doong." Johnny juga menunjuk dirinya sendiri, lalu menyisir rambutnya kebelakang

Si lelaki cantik memiringkan kepala sambil berucap, "Babi."

Johnny bertepuk tangan, raut wajahnya menjadi heboh, "Nah iya, iya! Gue bab- bangsat." Lalu merubah ekspresi menjadi datar

Mengundang tawa mereka semua kecuali, Lee Taeyong. Dia sama sekali tidak melirik teman-temannya, ia hanya terfokus kepada lelaki mungil nan cantik di depannya yang berstatus sebagai sahabatnya dari kecil.

"Taey, mungkin Ten kena benturan keras. Dokter juga salah memprediksi kalau Ten nggak amnesia. Nanti seiring berjalannya waktu dia pasti inget lo kok." Doyoung menepuk pundak Taeyong, ia tersenyum culas

"Nggak, Ten nggak amnesia." Taeyong masih menatap Ten intens, membuat lelaki mungil itu menatap mata Taeyong

"Hehe, tapi boong!" Ten tertawa keras sambil memegangi perut

Mereka semua menatap Ten bingung,

"Boong?" Lelaki berdimple itu menatap tidak percaya Ten.

"Iya, gue boongin kalian semua. Gue nggak amnesia kok, tenang." Si manis masih cengengesan

"Ten," Taeyong memanggil Ten dengan dingin. Lelaki mungil itu menghentikan tawanya, lalu menoleh menatap sang sahabat. Matanya bergetar melihat mata tajam itu berair.

"Taey- maaf." Tangannya meraih jemari sang sahabat, "Maaf, aku nggak bermaksud buat boongin kalian."

Merasa hawa menjadi dingin, Doyoung, Jaehyun dan Johnny memilih keluar. Menunggu urusan mereka berdua selesai.

"Kamu.. Kenapa buat aku khawatir? Kamu nggak mikir ya kalau sikap kamu yang tadi bisa buat aku mati? Kamu nggak mikir sampe kesana ya?" Iris mata lelaki tampan itu berguling kemana saja asal tidak bertubrukan langsung dengan obisidan milik sahabatnya itu.

"Taey, maaf. Aku tau aku salah buat kalian khawatir, maaf Taey.." Air mata menetes membasahi pipi gembilnya

"Aku nggak tau harus ngapain kalau kamu beneran nggak inget sama aku. Mungkin aku bakal menghilang dari kehidupan kamu, biar kamu nggak inget lagi sama aku buat selamanya. Hiks, aku bakal nyalahin diri aku sendiri kalau kamu sampai lupa ingatan." Kepalanya menunduk, cairan bening menetes diatas keramik dingin rumah sakit

"Taeyong.. Jangan gini, aku nggak amnesia. Aku minta maaf, hiks.." Ten beranjak dari ranjang rumah sakit, berhadapan langsung dengan sahabatnya.

"Aku salah, aku minta maaf, Taey." Ten terus saja menggumamkan kata maaf, ia sangat bersalah karena membohongi sang sahabat.

Tangannya terangkat menyentuh bahu Taeyong, lalu bergerak naik menuju pipi tirusnya. Mengangkat wajahnya agar mau menatap matanya.

"Aku minta maaf, okay?" Ten berusaha meyakinkan Taeyong

Dan si tampan menubrukkan tubuhnya pada si mungil, wajahnya tenggelam di leher jenjang sang sahabat. Ia terisak di sana, tangannya memeluk erat pinggang Ten.

"Aku udah lalai ninggalin kamu sendirian ke toilet tadi, harusnya aku ikut kamu. Harusnya aku ngelindungin kamu, Ten. Aku bodoh banget, aku nggak mau kamu terluka tapi aku malah biarin kamu sendirian kayak tadi. Aku-"

"Sstt, bukan salah kamu. Aku ke toilet tadi kan juga kemauan aku sendiri, jangan salahin diri kamu sendiri kayak gini. Aku sedih banget dengernya." Tangannya mengelus punggung kokoh sang sahabat, ia berusaha membuatnya tenang.

"Ten, jangan tinggalin aku. Aku nggak bakal bisa tanpa kamu, aku bakal hancur kalau nggak ada kamu di sisi aku, Ten." Ia semakin menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Ten.

"Iya, aku janji. Aku nggak bakal ninggalin kamu, Taey."

Dari luar, Doyoung, Jaehyun dan Johnny yang melihat adegan tersebut dari celah pintu pun terharu. Mereka bertiga berpelukan setelah Ten mengatakan kalimat tersebut. Mereka sangat ingin meneriaki sepasang sahabat itu kalau mereka sama-sama saling mencintai. Tetapi mereka urungkan karena mereka tahu, Taeyong dan Ten akan menyadari perasaan cinta yang tumbuh di hati mereka masing-masing.

[END PDF] Boy Friend || TaeTen✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang