TAEYONG masih berada di kantin, sendirian. Tidak ada si manja Ten. Sebenarnya mereka sudah pulang, tetapi Ten tadi diajak Doyoung untuk menemaninya membeli buku. Alhasil daripada gabut, Taeyong nongkrong di kantin.
Oh ya, dia juga bersama Jaehyun dan Johnny. Mereka bilang kalau di rumah tidak ada kerjaan, lebih baik nongkrong di kantin ada faedahnya.
"Bro, yakin lo sama Ten cuma sahabatan?" Jaehyun memecah keheningan yang sempat melanda beberapa menit yang lalu
"Iyalah," Taeyong menjawab seadanya
"Gue pikir nih ya, sahabat nggak kaya gitu deh. Perlakuan lo sama Ten itu nunjukin kalo kalian tuh ada rasa satu sama lain." Johnny menatap Taeyong heran
"Lo ngomong apaan sih. Ten itu kaya gitu, karena dia anak tunggal. Wajar kali kalo manjanya sama gue."
"Manjanya sahabat sama manjanya Ten itu beda, Taey. Gue ngerasa sih lo punya perasaan ke Ten, apalagi lo gampang luluh sama sikapnya dia." Jaehyun menimpali sambil menyeruput es tehnya
"Kalo perasaan sebagai sahabat sih ada." Taeyong mengambil gorengan yang berada di meja, memakannya menggunakan cabai
"Dih, gila ni anak." Johnny mendengus sebal
"Lagian lo berdua ada-ada aja kalo gue ada rasa sama Ten."
Jaehyun dan Johnny saling menatap dan menepuk kepala bersamaan.
Lalu tidak lama kemudian, seorang perempuan cantik mendatangi meja mere bertiga. Membuat mereka semua mengernyitkan dahi.
"Ehm, Taey. Boleh bicara berdua?"
"Lo siapa?" Taeyong menatap perempuan cantik itu dengan datar
"Gue Jennie, dari fakultas hukum. Boleh bicara?" Jennie menatap dengan berharap
"Hm." Mereka beranjak meninggalkan Johnny dan Jaehyun, menuju belakang kampus.
Sesampainya disana Jennie menatap canggung Taeyong, dia ragu untuk mengungkapkan rasanya pada lelaki tampan itu.
"Ehm, Taey. Gue mau jujur sama lo."
"Soal apa?"
"Gue- gue suka sama lo. Mau nggak jadi pacar gue?" Jennie meringis melihat raut wajah lelaki tampan di depannya.
"Hm." Taeyong menganggukkan kepalanya sekali, "Tapi lo tau kan kalo gue sama Ten sahabatan dari kecil, jadi lo harus bisa menghargai dia sebagai sahabat."
"Iya, Taey. Gue ngerti kok, soal Ten gue akan berusaha biasa aja. Tenang aja." Perempuan cantik itu tersenyum manis
"Oke, gue harus pulang sekarang." Taeyong membalikkan badannya, tetapi lengannya di tahan oleh tangan lentik yang beberapa menit yang lalu menjadi kekasihnya itu
"Boleh minta tolong, nggak? Anterin aku pulang.." Jennie menunduk, ia takut jika permohonanya akan di tolak
"Okay, aku anter."
Mereka berdua berjalan beriringan menuju parkiran untuk pulang bersama. Membuat mata mahasiswa dan mahasiswi tertuju pada mereka. Mereka pasangan yang serasi, ngomong-ngomong.
•••
"Makasih ya, Taey. Udah mau nganter aku pulang." Perempuan itu tersenyum malu
"Iya," Walaupun singkat, tetapi tangannya terangkat untuk mengelus surai panjang milik kekasihnya itu
Pipi perempuan cantik itu bersemu, dirinya tidak menyangka jika Taeyong yang terkenal tidak perduli akan semanis ini.
"Udah sana masuk," Jennie mengangguk pelan dan berjalan memasuki gerbang rumahnya
Taeyong menghela napas pendek, "Semoga gue bisa tahan lama sama Jennie." Ia lalu berjalan menjauhi perkarangan rumah Jennie dan pulang.
Seseorang mengintip melalui jendela rumah, "Siapa Ten yang tadi nganter Jennie pulang?"
Yeah -itu Ten, dirinya berada di rumah Kim Doyoung. Rumahnya dengan rumah Jennie hadap-hadapan. Sehingga dirinya tahu jika Jennie diantar Taeyong tadi.
"Jennie, dianter Taeyong pulang." Ten berucap dengan wajah yang datar
"Emang iya itu Taeyong? Gasalah liat lo?"
"Beneran, Doy. Itu tadi Taeyong. Gue hapal banget ciri-ciri mobil Taeyong, platnya aja gue hapal kok." Ten cemberut, ia mencebikkan mulutnya dengan kesal
"Lo cemburu ya?" Doyoung dengan usil mencolek hidung temannya itu
"Enggak! Cuma nggak suka aja. Ntar Taeyong kalo udah punya pacar jadi lupa sama gue!" Lelaki manis itu menatap Doyoung dengan mata yang berkaca-kaca
"Udahlah, ntar paling Taeyong ngasih tau kalo dia udah punya pacar sama lo. Dia juga nggak akan berpaling dari lo, secara lo tuh kan manjanya naudzubilah." Lelaki mirip kelinci itu memutar bola matanya malas
"Tapi kalo Taeyong nggak ngasih tau gimana, Doy?" Air mata menuruni pipi gembil milik lelaki manis tersebut
"Ntar kalo Taeyong nggak ngasih tau sama lo, lo marah aja sama Taeyong sampe doi peka." Saran lelaki mirip kelinci itu
"Yaudah, Ten pulang dulu." Ten mengambil tasnya lalu pergi dari rumah Doyoung.
"Gue anter ajalah, ntar kalo lo kenapa-napa gue yang tanggung jawab." Doyoung meraih kunci mobil yang terletak di atas meja, lalu menggaet lengan Ten.

KAMU SEDANG MEMBACA
[END PDF] Boy Friend || TaeTen✔
Nouvelles[Friendshit] [bxb] [Yaoi] Langsung baca aja ay♡ start : 14/05/20 end : 13/09/20