Nungguin ya? HAHAHA /evil laugh
•••
SETELAH kejadian di rumah sakit, Taeyong menjadi posessif terhadap lelaki mungil yang menjadi sahabatnya itu. Ten pergi kemana pun disana pasti ada Taeyong. Jika Ten bersikeras tidak mau di temani, Taeyong akan mengikuti Ten agar memastikan sahabatnya itu tidak terjadi apa-apa.
Dan setelah dari rumah sakit hari itu, Taeyong menemui Jennie untuk meminta penjelasan. Jennie menjelaskan sambil menangis meraung agar tidak di laporkan kepolisi. Yeah -Taeyong sebagai manusia yang baik hati, ia melepaskan perempuan itu setelah ia meminta maaf kepada Ten. Dan meminta jangan pernah menemuinya dan Ten.
Keputusan itu membuat teman-temannya marah, tentu saja. Jennie hampir membuat Ten kehilangan nyawa- uh berlebihan memang. Tapi itu kenyataannya! Jika saja Ten tidak segera di bawa ke rumah sakit, lantas bagaimana nasibnya sat tidak ada yang menemukannya di kamar mandi waktu itu. Beruntungnya Taeyong memiliki feeling yang kuat.
Ten sudah melupakan kejadian itu, ia hanya menganggap kejadian yang menimpanya itu adalah kecelakaan kecil.
Dan saat ini mereka tengah duduk bergerumul di meja masing-masing sambil menggosip, mungkin karena ada Doyoung jadi mereka tertarik dengan gosip yang ia bawa.
"Taey, aus." Ucapan Ten membuat mereka semua yang sedang heboh menatap lelaki mungil itu.
"Bentar, aku beliin." Taeyong beranjak dari duduknya
"Beliin gue sekalian, coeg." Johnny berbicara dengan volume tinggi
"Ogah," Taeyong melenggang pergi
Mereka menertawakan Johnny,
"Eh, itu si Taeyong jadi posessif banget sih sama lo, Ten. Gara-gara Jennie waktu itu ya?" Doyoung bertanya dengan rasa penasaran.
"Iya kayaknya, nggak tau juga. Abis dari RS tuh sikap dia beda jadi kayak gitu, mama aja ampe bingung tuh bocah kenapa." Kepalanya bertumpu pada telapak tangan, dirinya menghela napas pendek
"Oh iya, mama lo gimana reaksinya pas liat kepala lo di perban?" Jaehyun melirik perban yang masih terpasang di belakang kepalanya
"Yah cuma nanya biasa, gue nggak ngasih tau kalo yang buat kayak gini Jennie. Bisa-bisa di penjara dia."
"Lah biarin aja sih di penjara, kan itu juga perbuatannya dia. Malah di belain manusia nggak tau diri itu!" Ucap Johnny dengan menggebu-gebu, tangannya menggbrak meja membuat semua pasang mata tertuju kepada mereka bertiga.
"John lo gila, dia masih kuliah. Gue nggak mau ngerusak masa depan dia kali. Gue juga masih punya hati."
"Setelah lo ngerasain apa yang di lakuin sama lo?!" Jaehyun melotot marah
"Jae, Jennie cuma cemburu gue deket sama Taeyong."
"Tapi ya nggak pake kekerasan juga, Ten! Itu namanya bukan cemburu, tapi terobsesi!" Tangan Doyoung mengepal di atas meja
"Udahlah, udah lewat juga kejadiannya. Lagian Taeyong udah ngatasin semuanya, Jennie nggak bakal gangguin gue lagi."
"Santai banget sih lo, nggak sayang nyawa emang. Lo nggak tau nanti setelah lo lepas gitu aja, dia masih punya rencana buat ngabisin lo. Lo nggak takut?" Ucap Doyoung, membuat Johnny dan Jaehyun mengangguk
"Enggak, kan ada Taeyong yang ngejagain gue."
"Kalo Taeyong nggak ada? Kalo dia ada urusan penting yang nggak bisa dia tinggalin?" Jaehyun menimpali
"Nggak bakal, setelah kejadian ini Taeyong bakal selalu sama gue. Selalu nemplok sama gue, gue yakin itu."
"Kenapa nggak jadian aja sih?!" Ucap Johnny frustasi
"Taeyong sahabat gue dari kecil, nggak mungkin jadian."
"Lo nggak ada rasa gitu sama Taeyong?" Doyoung menatap lurus mata Ten, mencari sesuatu di sana
"Perasaan pasti ada, rasa sayang sebagai sahabat. Karena Taeyong kan segalanya bagi gue."
Mereka menghela napas panjang secara bersamaan, lalu mengusao dada mereka masing-masing. Sabar.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END PDF] Boy Friend || TaeTen✔
Короткий рассказ[Friendshit] [bxb] [Yaoi] Langsung baca aja ay♡ start : 14/05/20 end : 13/09/20