CHAPTER 11

210 36 5
                                    

Hidup itu penuh dengan kejutan
Jadi, jangan terlalu terkejut
Jika sesuatu yg tidak kamu inginkan terjadi
***

Stay santuy di rumah, mengabaikan beberapa panggilan yang sejak tadi mendemo-demo. Setelah pulang kantor bersama Leon, Yuki langsung bersih-bersih dan duduk ngopi di pantri bawah. Ia menatap ponsel nya, tapi kembali menutup nya lagi.

"Angkat tuh neng gawai nya, mana tau penting!" Seru si mbok penjaga pantri

"Biarin aja mbok, lagi malas lagian!" Ucap Yuki tetap meminum kopinya

"Lah, belum siap-siap juga Yu??" Leon datang dengan jazz nya yang formal dengan pandangan bertanya pada Yuki.

"Ngapain bos? Perasaan gak ada acara malam ini!" Yuki menatap tampilan Leon dari atas sampai bawah. Rapi, dan sedikit tampan? Yuki menggelengkan kepalanya, bisa-bisanya dia terpesona.

"Mau di ajak jalan kali sama Aden tampan nya non, udah pergi aja!"

Leon kelihatan kesal, Yuki masih bingung. Ia langsung mengecek ponsel nya . Shit, ternyata dari Agam. Apa-apaan ini, Agam ternyata melakukan resepsi pernikahan nya malam ini. Dan lupa memberikannya undangan, karena keasikan ngegibah di kantor.

Holy shit

Yuki memberikan handphonenya pada Leon. Lalu berlari terburu-buru menuju apartemennya.

"Yu, hati-hati, nanti jatoh!" Cegah Leon.

"Hmmm!" Yuki hanya berdehem, ia langsung meninggalkan Leon di bawah.

15 menit kemudian

Yuki turun ke bawah dengan setelah batik nya, sama dengan batik yang dikenakan oleh Leon. Jangan tanya kenapa, sebelum Yuki sibuk memilih baju, ternyata Leon sudah menyediakan nya lebih dulu. Dan ternyata couple dengan bajunya. Yuki menghampiri Leon yang masih terus menatapnya tanpa berkedip.

"Astagah non, kenapa makin cantik aja? Lihat noh si Aden Ampe gak kedip dari non mulai turun tangga!" Ucap simbok.

"Jelas lah mbok, calon masa depan saya itu!" Ucap Leon langsung menyambar tangan Yuki menuju mobil.

"Mbok kami pergi dulu!" Teriak Yuki.
**
"Kamu kok selalu cantik sih Yu? Tau gak, hati Abang langsung cenat-cenutan dari tadi!" Seru Leon.

"Emang udah dari lahir!" seru Yuki dengan sedikit pede

"Iya, gue tau kalo dari lahir kamu udah dijodohin sama gue, ehh ralat. Sejak masih dalam bentuk sperma!"

"Halu lagi!"

"Kayaknya ngehaluin kamu di mimpi enak juga loh Yu. Kemarin aja gue mimpi kamu jadi istri gue, trus ena-ena kita!" Yuki mesem tidak menjawab. Lebih memilih menatap luar kaca di banding menjawab celotehan Leon.

"Ck, Yu gue nya jangan di cuekin dong!" Kesal Leon menarik kepala Yuki lembut agar menghadap dirinya.

"Lepas bang!" Kesal Yuki sambil menepis tangan Leon.

"Kamu malu liatin gue kemarin ya?" Seru Leon menyadari wajah Yuki sedikit memerah.

"Pake nanya lagi, lagian Lo sih bang. Kalo tidur pake baju kek. Kemarin Lo cuman pakek boxer doang! Gila Lo!"

"Hehehe, lagian Lo harus ngebiasain dong Yu. Itu aset masa depan kita nanti, gak ada itu,ancur dunia persilatan!"

"Sinting emang!"

"Lagian punya gue gak malu-maluin kan?? Gede dan menantang kan?" Seru Leon menaik turunkan alisnya menggoda Yuki.

"Gila!" Kesal Yuki.

Behind the MaskTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang