Ting nong...Ting nong...
Yuki membuka matanya, menatap kesal ke arah pintu yg terus berbunyi dan sepertinya tidak ada niat untuk berhenti. Dengan merasa dongkol, biasanya yg melakukan hal itu adalah Leon. Tapi, tidak mungkin juga. Karena Leon sudah tau password apartemen nya. Jadi, jika bukan Leon? Siapa lagi?
Dengan perlahan, Yuki berjalan menuju pintu. Bel itu masih saja berbunyi.
Cklekk
Pintu terbuka, dan "Roy?" Ujar Yuki menatap Roy dengan alis berkerut
"Ganggu gak?" Ujar Roy dengan memasang senyum nya
"Gak kok, masuk aja yok!" Ujar Yuki
"Aku ada barang! Boleh gak?" Ujar Roy dengan senyum nya
"Gak boleh!"
Roy tiba-tiba berhenti. Suara itu berasal dari belakang nya, yg berarti bukan dari Yuki. Roy dan Yuki perlahan menatap ke arah belakang, lalu Roy benar-benar terkejut. Ia menatap sosok lelaki yg berdiri tegap di belakangnya dengan sorot mata tajam nya.
"Mau ngapain datang-datang ke rumah istri orang? Datang pas suami nya lagi pergi. Apa kamu ada rencana jahat?" Ujar Leon lalu menyingkirkan Roy
Brukk
Roy yg tidak siap dengan dorongan Leon terjatuh bersamaan dengan barang nya yg berceceran.
"Astaghhh, Roy!" Ujar Yuki hendak menolong RoyNamun
"E-ehhhh!" Ujar Yuki saat ia tidak bisa bergerak."Gak boleh, di itu cowok. Jadi, bisa bangkit sendiri!" Ujar Leon sambil membawa Yuki menjauh dari Roy
"CK, dasar setan!" Kesal Roy merasa dongkol. Ia segera bangkit berdiri, lalu memungut barang nya yg terjatuh. Siapa yg dorong, siapa yg ngengas. Dasar, batin Roy. Leon itu memang benar-benar sinting.
"Minggir lu, setan!" Ujar Roy lalu memasuki apartemen Yuki dengan kesal. Ia meletakkan barang nya di atas meja lalu dengan seenak jidat nya langsung tiduran di sofa.
Mata Leon melotot "gila ya, tamu jaman sekarang ini emang gak tau aturan lagi, stress!" Balas Leon sambil menutup pintu dengan keras. Sangat keras, bahkan Yuki yg berada di dekat Leon sampai sedikit gentar.
"mau lu apa sih? Ngapain datang kerumah istri gue?" Ujar Leon kembali mengintimidasi Roy yg masih memejamkan mata nya
"Astaghh, belum juga nikah mulut lu udah gatel aja ya?"
"Ahh, dasar monyett. Kesel gue!"
"Sekalian aja bilang kebun binatangnya ke gue, dari pada elo bilangin satu-satu. Kan ribet!" Kesal Roy sambil berdiri dengan tiba-tiba. Lalu beranjak mendekati meja.
Srakkkm
Yuki memegang lengan Leon tiba-tiba saat Roy dengan tiba-tiba membuka barang yg dibawa lelaki itu tadi.
"Ehh, maaf Yu. Kamu terkejut? Maaf ya, aku memang selalu kebawa emosi tuh kalo dah ketemu sama nih Curut!' ujar Roy sambil menunjuk Leon dengan dagunya.
Yuki tersenyum lalu mengangguk "kamu bawa apa sih?' ujar Yuki ikut beranjak dari duduknya lalu menghampiri Roy
"Nih, barang-barang kamu yg dulu ketinggalan di USA!" Ujar Roy sambil membongkar satu persatu
"Eh, kamu masih simpan? Padahal udah aku bilang dari dulu gak usah di bawa balik!" Ujar Yuki
"Yaaa, kita kan dah lama kenal yu. Masa aku Ndak tau barang kesukaan kamu!" Ujar Roy seraya menatap Leon yg sepertinya sedang dalam mode tidak ingin bercanda. Perhatian Lelaki itu sejak tadi sangat buruk, hampir mirip dengan tatapan sykopath.
"Yu, laki lu!" Ujar Roy sambil menyenggol lengan Yuki
Yuki sadar. Ia segera berbalik. Lalu tatapan Leon menatapnya dengan tatapan datar nya. Yuki segera duduk kembali di sebelah Leon. Sangat hafal bahwa lelaki satu itu adalah tipe yg cemburuan.
"Kamu marah?" Ujar Yuki
Leon menggeleng, tapi tidak menatapnya sama sekali. Tatapan Leon hanya tertuju pada satu arah, tepatnya pada Roy yg sepertinya mengabaikan.
"Yu, aku nebeng tidur bisa ngak? Aku gak bawa dompet aku nih!" Ujar Roy
"Boleh!"
"Tidak boleh!"Yuki dan Leon saling menatap. Sementara Roy terlihat tersenyum "makasih yu, aku sayang kamu!" Ujar Roy
"Aku make kamar biasa kan?" Ujar Roy
"Ehh, biasa? Maksudnya dia biasa tidur di sini dong?" Ujar Leon yg kali ini menatap Yuki yg juga sedang menatap nya.
Yuki senyum kikuk dan hendak buka suara, namun Roy lagi-lagi lebih dulu memotong nya
"Ya, waktu di USA juga kami sering tidur bareng!" Ujar RoyLeon kali ini menatap Yuki "Yuki, apa dia bener?" Ujar nya sambil memegang wajah nya. Mata leon membulat dan tatapan nya yg terlihat menyeramkan. Yuki semakin kikuk, ingin menjawab, tapi takut laki-laki di depannya ini akan merajuk lagi.
"Iya, barang Nauval!" Ujar Yuki
Leon melepas kan tangan nya, lalu kembali menatap Roy yg tersenyum mengejek. Seolah menertawakan nya.
"Yu, aku tidur ya!" Ujar Roy sambil memasuki kamar yg biasa di tempati Leon saat berada di rumah nya.
"Ja-jadi? Itu kamar udah sering di tempati dia?" Ujar Leon
"Bukan hanya Roy bang, tapi Nauval, Agam, Frans, Bagas juga. Ya, semua yg nginap di sini tidur di sana!" Ujar Yuki dengan wajah lempeng
Leon menatap Yuki tidak habis pikir, "berarti banyak cowok yg sering nginap di sini?" Ujar Leon
"Ya kenapa emang? Mereka cuman numpang tidur doang kok" balas Yuki
"Arkhhhhh!". Ujar Leon tiba-tiba berdiri. "Ahhh, ahhh, hoooo!" Teriak Leon.
Yuki menatap Leon dengan mulut sedikit terbuka.
"Mereka gak ngapa-ngapain kan Yu? Iya kan?? Mereka ti---!" Ucapan Leon tiba-tiba berhenti lalu memegang kepalanya apa mereka juga memasak untuk Yuki? Dan, Yuki memeluk mereka dari belakang? Seperti tadi? Apa Yuki seperti itu? Leon menggeleng, berusaha mengenyahkan pikirannya. Lalu "arkhhh, tidakkkkk!" Teriak Leon sambil meloncat-loncat dengan tidak elit nya.
Bahkan Roy kembali memunculkan diri nya dari balik pintu sambil menatap Yuki yg juga menatap nya
"Ada apa?" Ujar Roy dengan isyarat mulut nya
Yuki kikuk lalu menggeleng, masih menatap Leon yg belum berhenti teriak-teriak. Dengan geram, Yuki akhirnya berdiri lalu memegang bahu Leon.
"Bang!"
Leon tiba-tiba berhenti lalu menatap Yuki, masih dengan pikirannya yg lari kemana-mana.
"Bang, stooooopppppp!" Ujar Yuki sedikit keras karena Leon yg masih tidak waras
"Oke, kamu mikirin apa sih? Mereka nginap di sini, ya cuman nginap loh bang. Jangan mikir yg enggak-enggak!" Kesal Yuki sambil mendudukkan Leon di sofa
Leon masih diam dengan wajah nya yg masih menunjukkan tanda-tanda curiga
"CK, udah dibilangin masih gak percaya?" Kesla Yuki
"Beneran?" Ujar Leon akhirnya setelah mereka cukup lama terdiam
"Iya bang, beneran!"
"Serius?"
"Iyaaa!" Kesal Yuki
"Oke, aku percaya!" Ujar Leon pada akhirnya. Biar bagaimanapun, apa pun keadaan Yuki. Mana mungkin Leon bisa berpaling?
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind the Mask
Storie d'amore(Part masih lengkap, tapi akan segera di hapus, karena pindah ke Dreame/Innovel) Judul : Behind The Mask Penulis : queen_sland 18+ Ketika semua orang di kantornya mendefenisikan Leon--bos mereka, sebagai sosok yang angkuh, dingin dan tidak terse...