Bagian 45 [Jonatan ]

71 14 5
                                    

Yuki menatap handphone nya yang terus berbunyi sejak tadi, menatap nama yang sedang berada di layar handphone nya itu kembali membuat Yuki kesal. Dengan malas, ia akhirnya berdiri lalu segera mematikan handphone nya dan lanjut presentase. Semua tatapan kagum tertuju padanya, 

"Baik, kali ini saya akan langsung presentasi masalah kehadiran yang akan langsung saya tegur!" ujar Yuki dengan tatapan datar nya 

"Ada beberapa dari divisi keuangan yang absen selama 5 hari dan tanpa keterangan. Apa sesuatu terjadi dengan anda Tuan Mark? Bukan kah anda seharusnya sadar bahwa anda adalah ketua da2ri divisi keuangan?" ujar Yuki menatap Mr. Mark, lelaki berumur 50 tahun itu dengan seirngai di wajah nya. 

"M-maaf Boss, saya tidak tau akan hal itu. K-karena saya juga sedang ada rapat dengan para petingggi divisi keuangan!" seru nya

"Apa aku tidak berada di posisi itu Mark? Kau lebih tua dari ku, namun sifat mu sama-sekali tidak mencerminkan usia mu!" 

"Tapi saya benar-benar tidak tau akan hal itu nona!" seru Mark dengan tatapan melawan yuki. Semua yang hadir di rapat itu terkejut, baru kali ini ada orang yang berani membantah Yuki dengan terang-terangan. 

"Hahahha, apa anda Yakin Mr. Mark?" ujar Yuki menaikkan alisnya yang membuat udara di sekitar mereka semakin menyeramkan

"Jika saya salah, maka saya berani bertanggung jawab. Tapi, saya merasa tidak salah, jadi saya tidak ....."

Brakkk

Omongan Mr.Clark terhenti ketika Yuki menggebrak meja di depan nya dengan kuat, menarik semua perhatian dari tamu dan para petinggi yang hadir di rapat kali ini. 

"Putar rekaman nya Gam, jika dia masih tidak ingin berbicara yang sejujurnya!" ujar Yuki lalu duduk lagi. Agam langsung berdiri, mengambil layar monitor, dan memutar rekaman yang diminta oleh Yuki. Saat vidio itu terputar, wajah Mr.Mark langsung pucat pasi, ia menatap Yuki dan langsung memohon di depan nya. Vidio itu memutar pembicaraan dan juga kegiatan yg dilakukan oleh Mr. Mark pada bawahannya dan penyebab mengapa bawahannya itu tidak hadir selama 5 hari tanpa keterangan. 

"Ma-maafkan saya Boss, saya tidak sengaja melakukannya pada gadis itu!" ujar Mark dengan wajah yang semakin pucat 

Yuki menatap Mark dengan alis yg naik, lalu menatap Agam dan semua peserta yang hadir di sana. "Apa yang akan saya lakukan untuk seorang lelaki tua yang sudah merusak seorang anak gadis bodoh?" seru Yuki membuat mereka semua terdiam. 

"Tidak ada yang mau bicara? Atau semua mendadak diam? atau, apa dia menyuap kalian?" seru Yuki membuat semua nya terkejut dan berwajah pucat

"Ijin memberikan pendapat boss!" seru salah seorang staff yang Yuki lihat bernama Hendra

"Silahkan!" Seru Yuki 

"Pertama, kita bertanya dulu apakah itu atas dasar mau dengan mau. Jika begitu, apakah itu bisa dikena sanksi? Saya rasa tidak!" seru Hendra

"Mau dengan mau? Apa anda tidak melihat dengan jelas di dalam vidio itu?" seru Agam, mewakili Yuki yang sudah memegang kepala nya

"Sudah lah, aku akan pusing jika mendengar kalian bersuara. Dia akan dilaporkan, bukan atas tuntutan saya, tapi karena korban yang sudah di selidiki. Selain dari pelecehan, dari fakta juga terbukti bahwa Mr. Mark melakukan korupsi, sebanyak 500 juta dan beberapa bawahannya. Untuk itu, saya sudah lebih dulu menyerahkannya pada petugas yang akan datang ...."

Brukkk

 Pintu tiba-tiba terbuka, beberapa petugas keamanan menunjukkan kartu identitas mereka dan segera bergerka maju. "Maaf menggangu waktu nya, kami melakukan tugas penangkapan pada Mark, karena khasus korupsi dan pelecehan!" seru mereka dan segera menyegel Mark. 

"Tidak, lepaskan saya!" seru Mark berusaha meronta, namun dia segera diseret keluar. Beserta beberapa bagian dari divisi keuangan yang dibawa ke luar. 

****

"Long Time not see!"

Yuki yang sedang menyesap kopi nya meletakkan gelas nya lalu menatap sosok yang berada di depan nya. Mata Yuki membulat, sedikit terkejut dengan kedatangan sosok masa lalunya. 

"Masih ingat sama ku Yu?" seru nya sambil menatap Yuki dengan tatapan nya yg dalam 

"Jonathan sebastian bukan?" 

Bukan Yuki yang menjawab, namun Frans. Lelaki itu mendekat saat menyadari siapa sosok yang berada bersama dengan Yuki. 

"Eh, lu Frans bukan?" seru Jonatan sambil menyalimi Frans 

"Yo, dah makin kekar aja lu. Makin sukses di militer nya?" seru Frans

"Ya begitu, tadi gak sengaja mampir ke sini aja. Ada tugas!" seru Jonatan sambil kembali melirk Yuki yang masih sibuk dengan kopi di depan nya. Jo menarik sudut bibirnya, dari dulu sampai sekarang. Yuki masih saja suka dengan kopi. 

"Masih suka dengan kopi Yu?" seru Jo

"Hmmm!" seru Yuki tanpa mengalihkan perhatiannya dari kopi dan juga gawainya

"Masih belum bisa moveon Jo?" seru Frans 

Jonatan menatap Frans, lalu tersenyum membuat Frans sadar akan suatu hal. Jonatan, sosok lelaki yang paling perhatian pada Yuki semenjak dulu. Dan sampai sekarang, ia bisa menebak bahwa perasaan Jonatan pada Yuki sepertinya masih sama. 

"Aku gak bisa bantu banyak Jo, Yuki udah ada yang punya soalnya. Laki nya protektiv, cemburuan dan gila!" seru Frans 

"Udah punya? Siapa?" seru Jo sedikit terkejut, dulu, Yuki berjanji padanya akan menunggu nya sampai lelaki itu datang kembali padanya. Namun, sekarang, Yuki malah sudah berpacaran.

"Bukan percaran doang Jo, udah tunangan malah!" sambung Frans 

Jo menelan salivanya, rasanya seperti baru jatuh di timpa tangga. Dengan segera, Jo menarik tangan Yuki menaiki lantai dua. 

Setelah sampai di lantai dua, mereka masih diam saja. Yuki dengan segala pikirannya dan Jonatan dengan pikiran nya yang berkecambuk. Tanpa berlama-lama, Jonatan langsung memeluk Yuki. 

"Yu, kayak gini Yu? Dulu kamu yang janji bakal nunggu aku, dan sekarang, setelah aku balik. Kamu gak nunggu aku lagi?" seru Jonatan sambil mengeratkan pelukannya

"Lepas Jo, ini gak bener!" seru Yuki sambil berusaha untuk melepaskan pelukan Jonatan 

"Gak, kamu itu milik aku Yu. Gak boleh ada yang bisa memiliki kmau selain aku" ujar jonatan tidak melepaskan Yuki 

"Jo, lepasss!" teriak yuki dan memukul Jonatan 

"Gak, kamu itu milik aku!" ujar jonatan memegang kedua lengan Yuki kuat, menatap Yuki dengan tatapan nya yang memerah, badan Jonatan langsung mendekat dan langsung mencium Yuki. 

Yuki meronta, ia berusaha untuk menghindar dari ciuman jonatan, namun kekuatan Jonatan semakin besar, cengkaraman di tangan Yuki semakin menguat.

"Lepasss!" 

brakkkkkk

 Tubuh Jonatan Langusung ambruk ke samping, Yuki menaik turunkan nafas nya lalu menatap Frans. 

"Dasar brengsek, kamu mau ngapain hah? AKu pikir kamu gak bakal giniin Yuki, dasar sialan!" seru Frans sambil menendang Jonatan . 

"Yu, kamu gak papa yu?" seru Frans sambil menatap Yuki yang langsung ambruk. Frans segera membawa Yuki dan menatap Jonatan yang hendak membawa Yuki. 

"Minggir, kamu itu memang tidak pantas bersama Yuki Jo, baru aja bertemu, lu udah buat dia pingsan kayak gini. Kalo sampe dia kenapa-napa, gue gak jamin hidup lu bakal aman untuk kedepannya. Karena pacar nya Yuki itu bisa berubah kayak setan, lu bakal rasain sendiri!" seru Frans lalu membawa Yuki pergi meninggalkan Jonatan yang terdiam di tempat nya. 

Jonatan memukul kepalanya, dada nya bergerumuh. Ia salah, ia memperlakukan Yuki dengan tidak baik. 

Behind the MaskTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang