Bab 1

3K 251 26
                                    

Tahun yang identik, 2020, adalah tahunnya tikus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tahun yang identik, 2020, adalah tahunnya tikus. Empat bulan telah berlalu dengan banyak kisah yang sudah terjadi di tahun ini. Di atas kasur yang sedikit berantakan terlelap seorang pemuda dengan wajah manis dengan dengkuran halus keluar dari bibirnya. "Win, bangun. Sarapan sudah siap," ucap Bright lembut sambil menggoyang-goyangkan tubuh kekasihnya. Win membuka lalu mengerjapkan matanya, melihat Bright tersenyum menampilkan deretan gigi putih yang rapi. Pemandangan indah yang selalu Win dapatkan di pagi hari. Berkas cahaya matahari pagi masuk melalui jendela kamar dan menerangi kamar apartemen. Selimut masih menutupi tubuhnya yang hanya dibalut sehelai kaos dan boxer.

"Egh," Win merenggangkan tubuhnya yang masih terasa berat, "cium," pinta Win saat nyawanya sudah terkumpul sempurna. Cup. Satu kecupan manis di pagi hari yang cerah itu. Win lalu duduk, melingkarkan lengannya di pinggang Bright sambil membenturkan kepalanya di perut bidang milik kekasihnya itu seraya berbisik, "Gendong," ucap Win manja saat Bright mengulurkan tangannya untuk mengajak Win menikmati sarapan yang sudah ia siapkan. Win menatap Bright dengan tatapan seperti anak anjing yang kehilangan majikannya. "Gendong."

"Tidak. Kamu terlalu berat," ejek Bright sambil mencubit pipi Win.

Win yang tidak terima disebut "terlalu berat" mengerucutkan bibir dan menggembungkan pipinya. Berat badannya hanya 69 kilogram. "Gendong," pintanya sekali lagi dan mengulurkan kedua tangannya siap untuk digendong. Di saat Bright mendekat, Win menariknya dan mendekap kekasihnya dengan sekuat tenaga, sampai-sampai Bright sedikit kesulitan untuk bernapas. "Win, jangan bunuh aku di sini," ucap Bright terbata-bata. Win sedikit melonggarkan pelukannya lalu berucap, "Itu hukuman karena sudah menyebutku berat. Sekarang, gendong!" perintah Win sambil menggigit bahu Bright. Tak tahan dengan tingkah Win, Bright lalu melepaskan pelukan mereka lantas berdiri dan langsung membopong kekasihnya keluar dari kamar tidur.

"Bri, hari ini kamu libur, kan?" tanya Win pada Bright, pertanyaan yang sebenarnya tak perlu Win tanyakan karena ia sudah mengetahui jadwal kerja dari kekasihnya itu. Tapi sebagai pimpinan dari satuan khusus kepolisian, Bright terkadang mendapat panggilan yang mendadak yang mengharuskannya pergi untuk menyelesaikan beberapa kasus. Bright Vachirawit, pria dengan paras bagaikan pangeran dalam legenda-legenda kuno, memiliki mata hazel yang menawan juga mengintimidasi, lekuk bibir yang indah, rambut bergelombang, dan tubuh yang proporsional membuat siapa pun yang melihatnya akan meneteskan air liur. Bright adalah salah satu polisi muda dengan talenta yang tak perlu dipertanyakan, di usianya yang baru menginjak 27 tahun ia sudah mendapatkan banyak penghargaan atas jasa-jasanya.

"Yup, hari ini aku ingin memanjakan kelinci raksasa yang aku gendong ini," jawab Bright dengan menekankan kata manja dalam ucapannya.

Mendengar hal itu Win tersenyum, menampilkan gigi kelincinya yang lucu, oleh sebab itu teman-temannya memanggilnya dengan panggilan "kelinci raksasa". Mereka memandang satu sama lain seakan tak ingin melewatkan satu detik pun waktu untuk mengagumi keindahan masing-masing. Hazel bertemu dengan onyx, binar mata keduanya bahkan membuat Sirius-salah satu bintang yang paling terang, bahkan dapat dilihat tanpa alat bantuan-iri dan tak ingin bersinar lagi. Senyum tulus terukir di sudut bibir Bright. Cup. Satu lagi kecupan berhasil mendarat di kening Win saat ia turun dari gendongan kekasihnya. Win tersipu malu, telinganya sekarang terlihat memerah karena rasa senang.

[BL] The Murderer ✔ || BrightWinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang