Bab 20

1K 148 7
                                    

Horizon membentang di langit, Win yang sedang berdiam diri di dalam apartemennya terkejut karena ada seorang dengan seragam kepolisian datang ke apartemennya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Horizon membentang di langit, Win yang sedang berdiam diri di dalam apartemennya terkejut karena ada seorang dengan seragam kepolisian datang ke apartemennya. Dia adalah salah satu junior Bright di kepolisian, satu tahun lalu saat menangani kasus di Chon Buri, Win sempat bertemu dengan rekan Bright yang satu ini.

"P'Bright sudah menunggumu di kantor," ucap pria berseragam itu.

"Ada apa?"

"Aku tidak tahu alasan pastinya, tapi yang aku tahu P'Bright sedang menantikanmu di sana."

"Baiklah, ayo kita berangkat."

"Baik."

Mereka berdua lalu berjalan menuju mobil yang digunakan junior Bright dan pergi menuju kantor kepolisian. Kenapa Bright sampai harus menyuruh juniornya untuk menjemputku? pikir Win. Pedal gas diinjak dengan keras, mobil dipacu agar dua orang tersebut cepat sampai di tempat tujuan.

Setelah beberapa menit berada di jalanan Bangkok, akhirnya Win sampai di tempat Bright bekerja. Win menghela napasnya kasar, sudah lama ia tidak berkunjung ke tempat ini. Win langsung dibawa menuju ruangan khusus milik Bright. Win mengetuk pintu yang tertutup rapat di depannya dan terdengar suara Bright dari dalam sana menyuruhnya untuk masuk ke dalam.

"Ada apa, Bright? Kenapa kamu meminta juniormu yang menjemputku?" tanya Win penasaran.

"Hanya alasan teknis, sekarang kamu tidak bisa masuk dan keluar semudah dulu. Peraturan dari pimpinan yang membuat aku harus meminta anak itu menjemputmu," jelas Bright.

"Baik, sekarang katakan apa tujuanmu memintaku datang kemari," ucap Win serius.

Bright langsung menunjuk pria tua yang ada di hadapannya dengan jari telunjuk. Mata Win mengikuti arah jari Bright, ia tidak sadar kalau ada orang lain di dalam ruangan ini selain Bright.

"Dia-"

"Koki tua dari keluarga Laedeke," tukas Bright sebelum Win menyelesaikan kalimatnya, "aku ingin kamu untuk berbicara dengannya," tambahnya.

"Baiklah," ucap Win langsung mengambil kursi dan duduk di depan pria tua itu. "Selamat siang, Pak," sapa Win. Tatapan cerah Win langsung berubah menjadi sinis, senyumnya langsung hilang pada saat itu juga. Win menyadari alasan kenapa Bright memanggilnya kemari.

"Bright, di mana alat itu?" tanya Win tiba-tiba.

Bright yang sudah menduga hal ini, langsung membuka laci meja tempatnya duduk, dan mengeluarkan sebuah kotak hitam dengan ukuran 60 x 40 cm dari dalam laci tersebut. Win dengan cepat langsung membuka kotak itu. Tangan putih Win dengan kasar membuka kotak itu dan mengambil beberapa kabel dari dalam sana. Win mengatur beberapa tombol yang ada di dalam kotak itu dan setelah itu langsung menempelkan kabel-kabel tersebut di pelipis juga dada pria tua di depannya. Setelah kabel terpasang dengan benar, Win langsung meminta Bright untuk menyambungkan kotak hitam itu dengan terminal yang ada di dalam ruangan Bright. Aliran listrik langsung bergerak melalui kabel menuju kotak yang di dalamnya sudah berisi trafo, sengatan kecil langsung menyambar pria tua itu.

[BL] The Murderer ✔ || BrightWinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang