Update, 22 Mei 2020
Now playing|Judika - Tak Mungkin Bersama.
***
Cukup tau hati mu bukan untukku, jadi tak pantas untukku berharap memilikimu.
******
Sejak diperjalanan kerumah Ara, Satria diam saja. Dipanggil tak nyaut, di ajak bicara hanya jawab 'hm', diketok palanya gak sakit, di gelitikin pun tak respon. Ara tidak suka situasi seperti ini. Sejak tadi hanya deru motor ninja Satria yang ia dengar.Haruskah dia bicara bahasa motor?
Sejuknya angin yang menerpa wajah Ara, membuat Ara tidak sadar bahwa dia sudah sampai didepan rumahnya.
Satria memarkir motornya di garasi rumah Ara. Ya, dia sekalian mencari lagu untuk dia nyanyikan di lomba.
"Bang Sat",
"Halo bang Sat",
"Bang Sat, diem mulu kaya tugu Monas",
"Oh, haha", singkat, muka datar Satria juga sangat menggambarkan bahwa ada yang salah dengan spesies satu ini.
Kesal. Tentu Ara sangat kesal. Dia menjewer telinga Satria dan membawanya masuk kedalam rumah. Yang dijewer hanya menampilkan ekspresi datar.
Ara melempar Satria agar duduk di sofa. Ara juga menaruh kantung roti yang dia beli tadi di meja. Amarahnya sudah memuncak. Ini tidak adil, kenapa dia dicuekin seperti ini, padahal dia tidak tahu kesalahan nya apa.
"Apa sih bang sat, dari tadi diem mulu, gak tau apa Ara lagi kesel?, Kalo Ara ada salah Ara minta maaf, terus kalo gak ikhlas nganterin Ara tuh, ngomong!",
"Ikhlas",
"Ngomong aja masih kek gitu, ketahuan banget gak ikhlas nya, maunya apa?",
"Bang sat",
"Bang",
"Denger Ara gak sih!",
Bi Dijah, pembantu dirumah Ara, menghampiri Ara dan Satria.
"Non, ada tamu ya?, Tapi maaf non bahan-bahan di rumah lagi habis, bibi mau belanja di depan bentar, ada titipan buat tamunya, non?",
"Nggak usah bi, tamunya gak bisa ngomong, tadi juga udah makan di jalan! Gak usah diurus bi",
Bohong. Ya Ara bohong, dia pun tahu Satria belum makan. Tapi Satria hanya diam di sofa tak bergeming. Seakan dia tak peduli dengan gadis di sebelahnya yang mengoceh sejak tadi.
"O..oh... Iya non, saya pergi dulu", Bi Dijah melihat Satria. Pemuda itu terlihat belum makan, itu bisa dilihat dari bibir kering nya. Dan badan pemuda itu menunjukkan dia lelah.
"Iya bi",
Bi Dijah pun pergi meninggal kan dua spesies ini. Sekarang tinggal lah Ara dan Satria. Bunda Ara masih di kantornya. Sebentar lagi pasti pulang. Ayahnya juga di luar kota.
KAMU SEDANG MEMBACA
Return of Love
Teen Fiction"Maafin gue selalu buat lo sedih karena emosi gue", -Sena Tirta Claudette. "Kapan Ara pernah marah? Sampai detik ini pun Ara selalu maafin Sena kok", -Ara Nandita Leaonora. Senyum palsu ia terbarkan meskipun hatinya terluka. Rasa sakit tak bisa dita...