Update, 3 Agustus 2020
Sena or Satria?
Me:
Ofc Satria;'Kinan or Celyn
Me:
Kinan
kenapa? Gapapa hehe :p***
"Lo lihat? Dia nggak butuh gue Cel, jadi buat apa gue minta maaf?"
"Lo cemburu?" entah kenapa dari ribuan pertanyaan malah pertanyaan itu yang dipilih Celyn.
Sena terdiam sejenak. Dia sadar bukan itu yang dia rasakan.
"Itu satu hal yang nggak mungkin. Gue yakin," Sena menghela napasnya. "Sejak kecil Ara selalu disamping gue, dia yang buat gue jadi seperti sekarang. Dulu gue pendiem banget, bahkan untuk senyum aja susah, Ara yang selalu paksa gue buat senyum dan buat gue lebih hidup. dan semenjak gue temenan sama Ara, gue bareng Ara terus mulai dari SD, kita gak pernah kaya gini, dan kalo sekarang tiba-tiba gue jauh dari Ara, apa salah gue ngerasa takut dia pergi?"
"Lo berlebihan! Lo terlalu overthinking!"
Sena menarik satu sudut bibirnya. Membentuk seringai kecil. Tentu bukan ini yang dia harapkan, dia ingin solusi dan dukungan, bukan nya malah disalahkan.
Sekelebat kejadian masa kecil terlintas dikepala Sena. Dimana dia benar-benar ditinggalkan ibunya untuk selamanya. Itu sudah menjadi trauma mendasar untuk Sena.
Sena belum benar-benar sembuh dari luka itu, selama ini dia hanya menutupi lukanya. Memori masa lalunya masih tersimpan rapi dan tertanam dihatinya.
Jadi ketakutan Sena kehilangan Ara itu adalah hal wajar. Sena tidak mau kehilangan orang yang dia sayang lagi.
"Lo bisa ngomong gitu karena Lo nggak punya orang yang deket banget sama lo kan? Lo gak tahu gimana takutnya ditinggal! Lo tahu apa sampai bisa nyalahin gue?"
Dada Celyn bergemuruh menahan marahnya. Kata-kata Sena sangat menusuk hatinya. Apa pantas Sena berbicara seperti itu? Dia bahkan belum mengenal Celyn dengan baik. Sena pun tidak tahu tentang masa lalu Celyn. Lantas, bagaimana bisa pemuda itu menyimpulkan bahwa hanya dirinya yang mempunyai masa lalu menyakitkan. "Gue bahkan lebih tahu gimana rasanya ditinggal orang yang gue sayang! Dan lo gak berhak bilang bahwa masalalu lo lebih menyedihkan daripada gue!" Celyn memutar badannya dan pergi meninggalkan Sena.
Sena seperti tersadar dengan ucapannya. Badannya lemas, dia terduduk di salah satu bangku disana.
Apa yang dia ucapkan pasti menyakiti Celyn bukan?
Setiap orang punya masa lalu kelam yang mereka simpan sendiri. Tentu orang lain tidak berhak tahu bahkan untuk menghakimi. Satu hal yang patut diketahui ialah jangan pernah menganggap masalahmu lebih berat dari orang lain. Karena pada dasarnya setiap orang punya sisi kelam. Dan jika orang itu memendam sakitnya sendirian, itu bahkan lebih menyakitkan daripada kamu yang memiliki seorang teman untuk berbagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Return of Love
Teen Fiction"Maafin gue selalu buat lo sedih karena emosi gue", -Sena Tirta Claudette. "Kapan Ara pernah marah? Sampai detik ini pun Ara selalu maafin Sena kok", -Ara Nandita Leaonora. Senyum palsu ia terbarkan meskipun hatinya terluka. Rasa sakit tak bisa dita...