Jangan lupa komen dan Voted
Happy Reading🤍—Mahalini - Sial
Berawal dari kesederhanaan dan berakhir dengan nyaman.
Memaafkan dan melupakan adalah cara yang terbaik untuk tetap terus berkembang. Takdir yang mempertemukan mereka dengan cara yang tidak biasa. Berawal dari kesederhanaan dan berakhir dengan nyaman. Semua orang tidak akan tahu. Jika mungkin perasaan nyaman itu akan berubah suatu saat nanti. Hanya karena waktu yang perlahan-lahan melahapnya.
Beberapa minggu berlalu, semuanya berjalan kembali normal. Queen fokus
dengan pekerjaannya, sementara Raja menjaga rumah, selalu saja seperti itu. Bahkan perdebatan kecil pun tak kalah serta menghiasi hari-hari mereka. Tidak menyadari jika mereka berdua kini hidup layaknya pasang suami istri yang benar-benar baru menikah.Beralih ke Queen dan Alarick yang kini berada di rumah sakit. Alarick sedang mengecek kondisinya dan melepaskan penyangga kain yang selalu menemani hari-harinya belakangan ini. Namun ada yang berbeda dengan pemeriksaan kali ini. Mungkin faktor dari dokter yang memeriksa dan membantu Alarick melepaskan penyangga kainnya adalah Raja. Pria yang berprofesi sebagai dokter dan sekaligus mantan kekasih 9 tahun Queen.
"Kondisi tubuhmu sudah mulai memb——"
"Aku tahu," potong Alarick dengan datar untuk ucapan Raja yang telah berhasil membuka penyangga kainnya.
Sementara itu, Queen yang berdiri di belakangnya sembari melipat kedua tangannya tampak tersenyum sinis, ia seolah membenarkan sikap mister Ben-nya barusan. Beralih ke Raja yang membuang napasnya berat sambil menggerakkan kecil tangan kiri Alarick yang kini mulai membaik.
"Rutinlah melakukan peregangan kecil agar tanganmu tidak terlalu kak——"
"Aku tahu. Queen selalu memperingatiku tentang hal ini dan seharusnya kau berterima kasih kepadanya. Karena telah merawatku dengan baik," potong Alarick yang seperti memang sengaja melakukan hal ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Queen - [ON-GOING]
Storie d'amore[FOLLOW DULU BARU BACA] "Aku hanya kehilangan ingatanku, bukan berarti aku kehilangan kecerdasanku." Sialan? Itu yang ada dipikiran Queen saat mendengar kalimat yang hampir mengisi harinya setiap hari dari pria yang tidak tahu asal usulnya dan kini...