Chapter 19 - Cap Bodyguard ♔

141 10 0
                                    

Jangan lupa komen dan Voted
Happy Reading🤍

-Good Morning Everyone - Tunggu Aku

-Good Morning Everyone - Tunggu Aku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tenanglah! Seorang bodyguard. Tidak akan mengecewakan dan meninggalkan tuannya. Jadi, kau tidak perlu mengkhawatirkan apapun. Karena sekarang kau berada dalam pengawasanku!"

Kediaman unit rumah susun Queen kini terlihat padat karena diisikan dengan beberapa komputer yang memenuhi ruangan tengah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kediaman unit rumah susun Queen kini terlihat padat karena diisikan dengan beberapa komputer yang memenuhi ruangan tengah. Komputer-komputer itu milik teman teman-teman Queen yang bahkan saat ini terlihat asik berlatih untuk persiapan lomba bermain game MOBA. Lomba yang akan diselenggarakan beberapa minggu kedepannya. Terkecuali Queen yang tak terlihat ikut berlatih duduk depan kursi bermain komputer.

Gadis itu justru sedang melatih fisiknya, lebih tepatnya pemanasan dengan meninju samsak. Ia tampak sangat fokus seolah samsak di hadapannya adalah seorang musuh baginya. Bahkan gadis itu tak memperdulikan banyaknya butir keringat yang menyapu permukaan leher dan sekujur celah tubuhnya. Beralih ke arah Alarick yang tampak asik memberi makan hewan bebek peliharaan Queen di sudut ruangan. Bukan hanya itu kamera yang telah diperbaiki juga kini terlihat bertengger manis di leher pria itu.

Hingga suara celetukan Ernest yang sedari tadi tak berpaling menatap layar komputer tiba-tiba berkata, "Hampir 2 jam di sini. Tapi, belum ada minuman atau makanan sama sekali disuguhkan. Order napa?!"

"Iya, nih. Aku aja haus," kode David.

"Aku gak haus sih, cuma butuh makanan ringan aja. Tadi cuma sarapan kopi aja baru cap cus kemari!" tambah Fani seraya melirik Varo di sisi kanannya yang tak mengangkat suara sama sekali.

Fani tersenyum tipis saat tersadar jika Varo telah bersama komputernya dan bermain game, ia seolah melupakan dunia sekitarnya. Hal ini juga termasuk dalam sisi buruk Varo yang tergila-gila akan game. Kedua orang tuanya saja, bahkan telah muak dan angkat tangan tentang kepribadian anaknya itu.

"Ya, udah. Telpon aja pacarmu pas ke sini sekalian bawa makanan. Soalnya stok makanan ringan dan minuman kaleng juga udah menipis, tinggal yang di atas meja aja," jawab Queen tetap fokus meninju samsaknya kepada David.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 04, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I'm Not Queen - [ON-GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang